Nine

2K 235 35
                                    

Jadi ya yorobun, author hye tu ga bisa bikin mature content :( gabiza bikij ehem ehem :( gabiza bikin yang kriminal :( ga bizaa bikin bunuh-bunuhan :( gitu deh





MY I







Byounggon menatap tubuh Hyunsuk dalam pelukannya. Dengkuran halus terdengar sangat menenangkan.






Banyak sekali yang terjadi selama sebulan belakangan. Pertemuannya dengan Hyunsuk, si tua hidung belang, bahkan pembunuh ayahnya.







Byounggon memastikan semuanya aman. Karena dia ingin hidup bahagia dengan Hyunsuk mulai dari sekarang.









Seperti keinginannya pada punggung Hyunsuk, dan keinginan Hyunsuk pada tulang selangkanya.






si vis amari, ama


te amo








Pada dasarnya mereka hanya ingin dicintai sepenuh hati, dengan mencintai orang lain dengan sepenuh hati.








Pada akhirnya mereka saling menyadari bahwa kau adalah masa depanku, dan aku adalah masa lalumu. Sama.









Takdir membuatnya begitu.










Hyunsuk menggeliat dalam pelukan, mencari posisi nyaman dan hangat dalam dada bidang Byounggon. Byounggon tersenyum dan merapatkan pelukannya.










"kenapa tidak tidur?" suara parau terdengar dari bibir mungil Hyunsuk.









"tidak bisa tidur," ujar Byounggon lalu menatap wajah Hyunsuk yang terpejam perlahan membuka mata.









"memikirkan apa?" tanya Hyunsuk









Byounggon diam sejenak, mengecup pucuk kepala Hyunsuk lalu merapikan rambut soulmate-nya.









"masa depan,"









"kau dan aku,"











Hyunsuk diam lalu mengangguk dan kembali menenggelamkan kepalanya.










"lalu kau ingin melakukan apa, Hyung?"












"banyak,"












"hidup tenang, memulai bisnis baru, tinggal di tempat dengan udara sejuk, menghabiskan masa tua di sana,"












"dan yang paling penting menikah denganmu,"











Hyunsuk mendongak dengan cepat. Matanya membulat lucu membuat Byounggon sangat gemas.










"kenapa?" tanya Byounggon









"m-menikah?"










"ya, kau tidak ingin menikah denganku?"












"m-mau! Mau sekali!"












Byounggon tersenyum, mengecup pucuk hidung Hyunsuk dan kembali memeluknya dengan erat.










"ayo kita menikah, tinggalkan bisnis tempat hiburan itu. Kita mulai bisnis baru, apa saja, rumah makan, kafe atau apapun. Beli rumah di sekitar pegunungan, nikmati pemandangan kota dan sejuknya udara,"












"ayo kita habiskan masa tua bersama,"











Hyunsuk mengangguk, bahagia. Terlampau bahagia.












Nampaknya dia tidak salah memohon kepada Tuhan untuk memberikan Byounggon kepadanya.











Sama sekali tidak menyesal ia memohon kala itu, di saat ia benar-benar menderita.










Tidak salah ia melakukan telepati tepat setelah ia mendapatkan tato soulmate-nya.










Tidak salah.










Dan tidak akan pernah salah.










"lalu bagaimana dengan pekerjamu?"









"tentu aku akan mempekerjakan mereka di bisnis baru. Aku akan membuat Seunghun menjadi barista, haha,"











Hyunsuk tersenyum, "ide bagus. Aku akan mengajarinya beberapa racikan kopi karena kemarin ia sudah mengajariku,"












Byounggon mengangguk. Lalu mereka saling diam, menikmati keheningan di dalam kamar yang cukup luas itu.










"Hyunsuk," panggil Byounggon









"hm?" jawab Hyunsuk sepertinya sudah kembali mengantuk.









"apa aku sudah pernah mengatakannya?"









"mengatakan apa?"










"aku mencintaimu,"












"ayo jadi pendamping hidupku selamanya,"










Hyunsuk terkekeh. Ia mengangguk kecil.








"kalau pun pernah, apakah aku pernah menolak?"









Byounggon tertawa lalu mengecup pucuk kepala Hyunsuk dan kembali memeluknya erat. Menaikan selimut mereka agar udara dingin tidak benar-benar masuk ke kulit telanjang mereka. Uhuk.









"selamat tidur,"










"eum, selamat tidur, Hyung,"









MY I



end



16-07-2019




🙏🙏🙏🙏
❤️❤️❤️❤️

[✔️] MY I ; gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang