SOTQP 13; CURIOUS[END]

2.9K 246 61
                                    

TYPO MY TYPE_

Aku g boong dengan kataku minggu lalu. Satu kata untuk ide ending kisah ini.


*Terinspirasi dari kisah Kaisar JiaJing, Dinasti Ming.
*pemakaian nama tokoh hanya keperluan cerita. GA USAH BAPER.
*ini hanyalah fiksi, walau beberapa kejadian memang nyata terjadi, tapi itu jaman dulu. Dan di sini hanya KARANGAN SAIYA.
*saran dan masukan dibutuhkan.

*WARNING! PART TERPANJANG 4k kata, BOSAN? SILAKAN OUT!

Happy reading😚

Happy reading😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Sehun memikirkan keadaan Luhan, walau raganya tegak berada di samping ratu dalam pertemuan rutin bulanan ini. Sehun tak ambil pusing berapa kali ratu menyinggungnya dengan kelit lidahnya. Sehun bahkan seperti tak menganggap dirinya berada di sini.

"Saya tak mengerti ke mana perginya raja beberapa malam ini. Saya yang ratu tapi tak ubahnya selir ah atau dayang." Diakhiri dengan kekehan singkat.

"Yang Mulia, jangan berbicara begitu, kan anda sedang mengandung."

Wanita itu melukis muram, embus keluar dari pembaunya. "Bagaimana yah... tapi saya memang diperlakukan demikian oleh Raja negeri ini." Matanya melirik pada Sehun dipenekanan kalimatnya.

Masa bodoh, pemuda manis itu malah menatap kosong pada deretan buah di meja. Ratu sedikit geram serangannya tidak berhasil, ia ingin Sehun menyalak untuk membuat harga dirinya terperosok di depan penghuni kerajaan.

"Ah, Queen Park bagaimana dengan anda?" pancing wanita ular ini.

Sehun tersentak, ia menoleh ke arah ratu. Mengukir senyum ia tak memberi kata yang diharap ratu.

"Saya dengar raja sering ke kediaman anda?"

Sungguh Sehun kesal, apalagi pandangan satu ruangan yang menatapnya dengan aura keingintahuan. Sehun geram, ia berharap ada Chanwoo di sini. Pasti remaja itu akan mengomel atau anarkisnya mencolok mata orang-orang yang berlaga awam ini.

"Ah, tidak juga Yang Mulia. Beliau hanya berkunjung disaat-saat tertentu saja." Sehun tersenyum, mencoba setenang mungkin.

"Benarkah? Saat seperti apa?"

Haruskah Sehun jelaskan saat-saat ini seperti apa? Dasar ingin tahu, itu adalah rahasia terluarbiasa seorang Oh Sehun.

"Saya yakin anda paham."

"Oh seperti itu," ucapnya. Senyum ratu mengembang, saatnya tiba karena sudah berhasil mengeluarkan Sehun. "Padahal biasanya raja hanya akan memakai satu kali selirnya."

Ruangan itu seketika riuh, Sehun mengedarkan pandangannya. Banyak mata yang mendelik tak suka padanya, belum lagi bisik-bisik yang terdengar jelas. Sehun telah terpancing membuat se istana mungkin benar-benar berpikir ia memanopoli raja. Ratu tersenyum menyadari ekspresi Sehun, ia berhasil memantik api.

Selir Oh, The Queen Park[Book4]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang