SOTQP 10

1.7K 257 52
                                    

TYPO MY TYPE_

Cukup kan manis2nya, saatnya kembali ke cerita😳~

*Terinspirasi dari kisah Kaisar JiaJing, Dinasti Ming.
*pemakaian nama tokoh hanya keperluan cerita. GA USAH BAPER.
*ini hanyalah fiksi, walau beberapa kejadian memang nyata terjadi, tapi itu jaman dulu. Dan di sini hanya KARANGAN SAIYA.
*saran dan masukan dibutuhkan.

Happy reading😚

Happy reading😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Matahari sudah menjemput malam saat ini, dengan warna jingga keemasan. Sangat indah dan menenangkan ditambah tiupan angin yang menggoda lembut. Tirai putih itu bergerak mengikuti hembusan angin, menari dengan tak menentu.

Mata cantiknya perlahan terbuka, mencoba menyesuaikan dangan berkedip berulang. Tiba-tiba sakit itu menyerangnya, tubuhnya terasa luluh lantak terutama dibagian bawahnya. Menarik selimutnya, ia sadar hanya ada ia seorang di dalam sini. Ia menatap pada jendela yang terbuka, mengabaikan sakitnya ia memilih menikmati tiupan angin. Mata elangnya nampak lelah, tapi ada perasaan lain yang menggelitik hatinya.

Sehun mengintip di bawah selimutnya, seketika ia bersemu. Aroma percintaan yang masih segar sangat cepat membuat muka sampai ketelinganya memerah. Sehun sepertinya baru tersadar akan apa yang terjadi, nyawanya baru terkumpul untuk mengingat betapa memabukkannya sesi bercinta mereka.

Selanjutnya ia tersenyum simpul, membuang semua tindakan bodohnya yang seperti gadis baru diperawani. Sehun memilih membungkus tubuhnya dan berjalan menuju tempat mandinya. Ia mencoba berjalan sebaik mungkin, dia tak ingin menjadi terlihat lemah dengan ini. Menjatuhkan selimutnya, ia mulai memasuki kolam mandinya. Tak hangat lagi memang, tapi cukup untuk membuat tubuhnya lebih baik.

Selanjutnya, Sehun harus memulai sesuatu yang telah ia rencanakan.

.

.

"Kau milikku, aku tak peduli kau siapanya raja!" Pria itu memakai kembali baju kebesarannya.

Luhan terdiam, pandangannya kosong dengan selimut yang mendekap hangat tubuh kotornya. Ia membenci fakta ini, tubuhnya sudah dijamah oleh pria yang jelas bukan suaminya. Ia merasa semakin jauh tidak sebanding dengan Sehun. Bagaimana ia bisa menjadi selir utama jika ini yang dilakukannya, belum lagi jika Permaisuri tahu. Habislah ia.

"Tenang saja, kau bisa ku jadikan selir utama. Aku punya rencana untuk itu, tapi kau harus tebalkan hatimu dulu dalam membenci sepupumu yang sudah merebut perhatian raja." Pria itu tersenyum iblis.

Namun luhan bahkan tak menoleh padanya, Luhan benci orang itu,  tapi ia sadar akan sulit terlepas dari si bejat ini.

"Aku akan pergi, beresi kamarmu. Malam ini jadwalmu memiliki raja 'kan?" Pria itu memutar tubuh Luhan menghadapnya. "Dengar, berhenti bersedih dan bereskan kekacauan ini. Kau tidak ingin bukan Chanyeol tidur di tempat sepupumu lagi?"

Selir Oh, The Queen Park[Book4]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang