DUA

2 0 0
                                    

        Orang yang serius suka sama seseorang, akan mengejar orang itu tanpa menyerah. bukan menyerah dan mengejar yang lain.

        Sang mentari menampakkan hangatnya pagi yang dingin ini. Burung berkicau dengan lantunan nada khasnya. Angin berhembus dari arah luar jendela yang sedari malam lupa ku tutup.

Kokokan suara ayam jantan beberapa kali membangunkanku untuk sholat subuh.
Tapi, aku melayang dengan mimpiku dalam keadaan masih memakai mukena dan tidur pulas sambil menyandarkan kepalaku di tembok.

Handphone ku berdering sangat keras,sehingga membuatku kaget serta terbangun secara spontan. Ku buka mata yang masih berkunang-kunang dengan pelan.
Perlahan aku melihat nama yang tertera di layar handphone ku.

“Garra”

Ia memberi pesan bahwa 30 menit lagi,ia akan sampai didepan rumahku. Melihat pesan tersebut,aku berteriak kebingungan. Beberapa kali aku memondar-mandir tidak jelas karena gugupnya diriku. Ketika merasa bahwa apa yang kulakukan tak berguna,aku melepaskan mukena ku dan berlari ke kamar mandi. Saat selesai membersihkan diriku,aku mengobral-ngabrik isi lemariku. Mencari baju yang cocok untuk lomba vokal kolaborasi alat music.

Kemudian,aku menemukan satu baju yang menurutku terlihat elok Segeralah ku pakai baju itu. Baju itu melambangkan kesederhanaan,namun mengusung sedikit kemewaan dengan warna glorynya. Dress yang kupakai itu adalah atasan gaun warna peach dengan lengan Cardigan putih panjang dan dibawahnya memakai stocking warna putih yang sedikit berbeda dengan warna kulitku.

Sedangkan rambutku ku biarkan terurai dengan bagian poni depan di kepang dan bagian sisa rambut belakang dibiarkan ber ikal. Aku pun kali ini tidak memakai kacamataku agar nanti saat perform tiba,aku tak gugup karena tidak terlihat wajah dari penonton. Sepatu yang kini ku pakai juga senada dengan dressku,sepatu cats berwarna putih. Bukan karakterku jika aku memakai sepatu hak tinggi,apalagi mencapai lebih dari 3 cm.

Tin tin!

Suara mobil terdengar di depan rumahku. Karena penasaran,aku mengintip dari balik tirai kamarku di lantai 2. Betapa kagetnya ku saat melihat Garra datang dengan mengendarai mobil Jazznya. Segeralah,dengan mengusung biola di punggungku,aku berlari ke arah lantai bawah dan berpamitan kepada Mama ku yang sedang bersiap-siap akan pergi bekerja. Kecupan salam semangat yang terulas di keningku menunjukkan kebahagiaan Mama ku. Moment itu membuatku bahagia pula.

Sebuah lambaian tangan terlihat menyapaku untuk menghampirinya. Jantungku sempat berhenti sejenak,karena kekagetanku saat itu.

“Gar,kita Cuma berdua?” Tanyaku kaget.
Garra mengganggukan kepalanya dan membuka pintu mobilnya untuk aku duduk.

Kali ini,tak ada satupun lengkungan senyuman tergurat diwajahnya.

“Kemana Adgar?” Tanyaku sekali lagi. Dia terlihat masih sibuk membenahi sabuk pengaman miliknya tanpa membalas perkataanku. Kemudian kembali fokus menyetir.

Aku hanya bingung dan kesal.
Kalau tahu begini,lebih baik aku menaiki angkot untuk sampai di acara lomba itu.Gerutuku sambil memalingkan wajahku ke jendela dan menangkal daguku dengan tangan.

        Sepanjang perjalanan menuju tempat perlombaan,laki-laki disampingku sama sekali tak mengajakku berbicara. Malah beberapa kali berdehem hingga membuatku melirik ke arahnya. Aku hanya berfikir,mungkin dia bisu hari ini.

       Tak terasa,mobil yang ku naiki ini tiba-tiba berhenti. Lalu Garra menyelinap keluar dari mobil. Dia tak berpamitan mau kemana. Tapi aku masih tetap berdagu tak memperdulikannya. Sebuah ketukan menghantamku tiba-tiba. Dengan tanpa ekspresi,aku membuka pintu dan keluar. Setelah mengetuk pintu seenaknya,tanpa rasa bersalah,dia meninggalkanku dan berjalan didepanku tanpa satupun komando. Langkahnya terhenti di sebuah toko bunga dan boneka. Aku berdiri memandangi papan nama toko tersebut. Sorot matanya mengkode kan bahwa aku harus ikut masuk di tempat ini. Aku hanya berdesah. Laki-laki itu menarikku ke rak boneka yang berukuran jumbo. Lalu aku menepisnya dengan kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GarraynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang