Dua

290 19 34
                                    

Sebelumnya kalo ada typo tolong kasih tau, kalo males kasih tau author yaudin tinggalin terus biarin tapi maklumin. hilih ngomong apaan si.

^^

Pagi pukul 05:04, sebuah alarm berdering begitu nyaring di dalam sebuah ruangan, Gadis cantik blasteran indonesia spanyol masih terlelap di bawah alam sadar nya.

Alarm itu berhenti lalu berdering kembali karna getaran yang dihasilkannya sendiri, alarm itu terjatuh tepat pada telinga gadis blasteran itu.

Seketika bola matanya melebar memperlihatkan mata biru nya begitu jelas, Karna merasa terkejut gadis itu melempar alarm kelantai.

Prangg

Namun karna tidak memiliki bakat melempar barang, tidak sengaja gadis itu malah melempar ponsel nya sendiri.

Alarm itu masih berdering dengan kencang, barulah gadis itu tersadar apa yang baru saja ia lempar kelantai.

"HP GUE!" Teriak nya lalu beranjak dari tempat tidur nya, berlari menghampiri ponsel nya yang sudah retak.

Ceklek

Pintu kamar terbuka menampilkan wanita paruh baya yang sering gadis itu sebut 'mama',ia masih memakai mukena, mungkin tadi ia sedang melakukan kewajibannya.

"Ada apa asi?" tanya nya, segera wanita paruh baya itu menghampiri anak semata wayang nya.

Asi hanya menggeleng dan memperlihatkan ponselnya yang sudah dalam keadaan menggenaskan. Wanita paruh baya itu menghela nafas nya merasa lega ia kira ada sesuatu yang terjadi pada anak nya.

"Nanti beli lagi aja yang baru, sekarang hari pertama kamu sekolah di SMA baru kamu itu kan? Yasudah mandi gih, habis mandi mama tunggu di bawah ya" Ucap wanita paruh baya itu sembari mengelus lembut rambut asi.

Asi hanya mengangguk pelan, wanita paruh baya itu tersenyum lalu beranjak dari kamar asi.

***

Setelah mandi asi segera menghampiri mama nya yang sudah duduk tenang di meja makan, asi sudah lengkap menggunakan seragamnya dan sudah menggendong tas di punggung nya. Setelah makan ia akan langsung berangkat ke sekolah baru nya.

Asi tidak mau hari pertama nya sudah di beri tanda hitam oleh para guru maupun ketua osis.

Setelah makanan asi habis ia segera berpamitan pada Luna mamah angkat asi.

Asi diantar oleh supir nya. Setelah menunggu 15 menit lamanya asi telah sampai di sekolah baru nya.

Sekolah masih tampak sepi mungkin karna asi berangkat terlalu pagi, asi berjalan di koridor niat nya akan ke ruang kepala sekolah namun seperti nya asi nyasar.

Seseorang menepuk bahu asi.

PLUK

"KYAA, jangan sentuh gue" ucap asi spontan, ingatan asi kembali pada kejadian 1 minggu yg lalu.

"Sorry-sorry gue ngagetin ya?"

Asi segera melenyapkan ingatan kelam nya itu lalu mencoba mengontrol nafas nya, asi terduduk di lantai lemas. Laki-laki yang menepuk asi tadi mengernyitkan dahi nya bingung, hanya menepuk saja bisa membuat seseorang seperti kesetanan.

"BigNo! apa gue punya bakat hipnotis orang?" Batin konyol laki-laki itu.

Laki-laki itu berjongkok mensejajarkan tingginya dengan asi, Asi mendongak jarak wajah antara asi dan laki-laki itu sangat dekat.

Asi Segera mundur dengan cara ngesot lalu menangis, asi berjongkok melipat tangan nya yang di taruh di atas lutut nya dan menelungkupkan kepalanya.

Asi menangis tersedu-sedu. untung saja sekolah masih sepi jadi tidak ada yang melihat kejadian ini. "gadis aneh" gumam laki-laki itu.

Laki-laki itu menghampiri kembali asi.

"Jangan ngedeket hiks" ucap asi masih dalam keaadan menelungkupkan kepalanya. "Gue gabakal ngapai-ngapain lo suer deh" kata nya sambil menunjukan jari nya yang sengaja di bentuk peach.

"beneran?" tanya asi sambil mendongakan kepalanya menatap laki-laki di depan nya.

Laki-laki itu mengangguk lalu tersenyum "beneran". Asi menghapus jejak air mata nya rasanya image nya sudah luntur di depan laki-laki yang berada di depan nya ini.

Asi berdiri diikuti laki-laki itu "gue lach lo?" tanya lach laki-laki yang menepuk bahu asi.

"Asi. eum- ruang kepala sekolah di mana ya?" tanya asi dibarengi segukan kecil. "lo mau kesana ayo gue anter" lach tersenyum lalu mengangguk.

"ayo" ucap lach singkat, lach mendahului langkah nya diikuti asi di belakang nya.

***

Sekolah sudah ramai, ternyata asi sekelas dengan lelaki yang membantunya tadi.

Namun asi tidak duduk bersamanya melainkan dengan laki laki cerewet yang dari tadi tidak berhenti berbicara dengan asi.

Namun asi hanya menanggapi nya dengan senyuman atau anggukan.

"Jadi lo mau kan ketemu temen-temen gue?" tanya laki-laki bername tag utile itu, tetapi lebih sering di panggil uti.

Asi hanya tersenyum, utile berdecak "Ck, lo kenapa si dari tadi senyum mulu ga pegel apa itu mulut? Jadi pengen nyumpelin cabe boleh gak si?" Geram utile, seketika asi menutup mulut nya menggunakan tangan nya lalu menggeleng cepat.

Utile menganga tak percaya dari tadi gadis yang berada di depan nya hanya tersenyum atau mengangguk sekalinya bertingkah sungguh menggemaskan.

"Ffffttt, Ahahhaha, lo kenapa? sumpah gue tadi bercanda doang hahaha, Cute banget si lo pen cubit pipi nya boleh ga?" utile bersiap - siap untuk mencubit asi namun asi segera menghindar.

Tatapan nya kosong ingatan nya kembali pada kejadian 1 minggu yg lalu, Asi kembali menangis dengan Kepala di tundukan ke meja dan tangan sebagai penyangga nya seperti bantal.

Asi dan utile menjadi pusat perhatian semua orang di kelas itu.

Mimik wajah utile seketika pucat keringat dingin membasahi pelipis nya.

"Sumpah gue ga ngapa-ngapain! woy serius deh gue ga ngapa-ngapain percaya sama gue, OI GUE COLOK MATA LO SATU-SATU MAU!!"

"Kenapa si lo? eh asi lo apain?" Lach datang tiba-tiba.

"Gatau gue sumpah, tadi gue cuma mau cubit pipinya eh malah nangis kejer salah gue dimana nyet?"

Lach mengernyitkan dahi nya.

"Kayanya ada yang geberes sama tu cewe" bisik lach ke telinga utile.

"Trauma mungkin?"

***

Tbc.

Chapter awal emng aga musingin coba deh kalo udah pertengahan chapter nanti bakalan ngerti kok.

Satu persatu rahasia bakalan terbongkar.

Chap ini rame bakalan cepet update.
Muahhhehehe😚

I am waiting.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang