Bagian 3 #Hancur

13 2 0
                                    

Setidaknya Kamu bisa menyelamatkan Aku dari lubang kehancuran.

Alimah


Alimah kaget, dan tak menyangka bahwa yang menculik nya adalah mantan nya sendiri.

"lho?! Jadi Kamu yang nyulik Aku Rio?!" tanyanya dengan raut wajah terkejut.

"iya, selamat datang Alimah sayang" ucap Rio sambil menyeringai.

"jangan panggil Aku seperti itu! Aku bukan PACARMU Lagi! " jawab Alimah dengan nada yang menekan.

"Oh ayolah, Kita berdua akan bermain-main sambil mendengarkan desahan yang keluar dari mulutmu sayang," balas Rio, yang sudah merencanakan penculikan ini sejak Dia putus dari Alimah beberapa bulan yang lalu.

Mereka putus karena Alimah merasa Dia bukan waktunya lagi untuk mengurusi pacaran, tapi Dia sudah waktunya fokus untuk pendidikan yang lebih tinggi nya.
Sedangkan Rio, Dia tidak terima atas perlakuan Alimah yang memutuskan hubungan nya secara sepihak. Oleh karena itu Rio merencanakan semua ini untuk membalas semua perbuatan Alimah terhadapnya.

Alimah yang mendengar nya bergidik ngeri. Dia tidak bisa membayangkan apa yang dilakukan oleh Rio kepadanya,saat Rio mulai mendekatinya, dan membuka kancing kemejanya.

Flashback on

Rio Aryanka Rizki adalah salah satu ketua geng motor yang pernah menjadi pacar Alimah, Dia dikenal sebagai anak yang bandel dan terkenal bad boy. Saat masih duduk di kelas 9 SMP Mereka menjalani hubungan yang dikenal 'pacaran' dan sudah 6 bulan Mereka berpacaran, yang artinya saat ini sudah akan menghadapi UNBK.

Hingga suatu hari,
Saat ini Alimah dan Rio berada di pinggir sisi jalan yang ramai, namun mereka lebih memilih duduk di kursi panjang yang disediakan untuk umum. Mereka sengaja kesini malam-malam karena ini adalah malam minggu yang biasanya para pasangan akan menghabiskan waktu untuk berduaan.

" Yang, nanti Kamu mau lanjut sekolah kemana? " tanya Rio.

" Aku maunya di sekolah favorit yang Aku impikan saat ini, do'ain Aku semoga masuk ya!" balas Alimah dengan memasang wajah puppy eyes nya.
Rio yang melihatnya pun gemas dan kemudian mencubit pipi Alimah yang gembil itu.

"awwhh, kok Kamu malah nyubit pipi Aku sih? Kan sakit!" kesal Alimah.

"Abisnya Kamu itu bikin Aku gemes, salah sendiri punya pipi kok gembil gitu kaya kue yang empuk enak dimakan " Alimah yang mendengarnya pun tersipu malu, dan rona di pipinya pun muncul.

" iya semua kue juga enak dimakan, kan itu makanan. Kalo yang dibuang itu namanya sampah" lelucon kedua insan yang sedang dimabuk cinta pun berlanjut sampai larut malam.

Hening untuk beberapa saat.

"Al, masa Kamu nanti mau ninggalin Aku? Secara Kita itu ga satu sekolah. Nanti gimana kalo ada yang deketin Kamu?" Rio khawatir dengan gadisnya itu.

"Aku juga sebenarnya ngga mau pisah sama Kamu, tapi mau gimana lagi? Ini udah keputusan Aku Rio. " balas Alimah.

" Iya Kamu harusnya ikut Aku, mau sekolah kemana pun, Kamu harus ikut Aku Al.. "
Pinta Rio kepada Alimah.

" Enggak bisa Rio, Aku mau fokus sama cita-cita Aku. Kamu tau kan, Aku pengen banget jadi Dokter? " jawab Alimah sambil memasang muka sedihnya.

" Aku tau, sekolah dimana saja kan masih bisa buat lanjut jadi dokter " jawab Rio sambil menghela napas.

" Kalo Kamu gak nurut sama Aku, Aku akan buat kamu menyesal Al" lanjut Rio, kemudian bangkit dari duduk nya.

"Terserah Kamu Rio! keputusan Aku udah bulat, ga bisa dirubah lagi! Orang tua Aku juga udah setuju kalo Aku lanjut ke sekolah favorit. " jawab Alimah dengan nada membentak.

" lebih baik kita udahan aja!! Kita sampai disini!
KITA PUTUS!! " lanjut Alimah, bangkit lalu pergi dengan menangis.

Duaarr

Seperti di sambar petir di siang hari, Rio terkejut atas apa yang Alimah katakan tadi. Dia tak menyangka bahwa hubungan yang di bangun oleh pondasi cinta yang kuat ini, akan berakhir begitu saja. Rio mematung, memandangi kepergian Alimah dengan rasa sesal.

Flashback off

"tidak Rio! Jangan lakukan itu, Kita berdua sudah tidak memiliki hubungan apa-apa" ucap Alimah dengan wajah yang ketakutan.

"tidak sayang, Aku masih menganggap mu pacarku"
Ucap Rio dengan nada kemenangan nya.

"Aku mohon jangan lakukan itu kepadaku! " ucap Alimah seraya memohon.
Bulir air mata pun mengalir tanpa diaba-aba.

Rio pun membuka kancing kemeja nya, dan mulai mendekati Alimah.

Brraakk

" Alimah, Kamu ngga papa kan sayang? " ternyata itu adalah Aisyah-Bunda Alimah.

Aisyah menangis tersedu melihat anaknya itu akan dilecehkan oleh Rio. Aisyah datang bersama Ahmad yang tak lain senior Alimah di sekolah.

" Bunda, hiks hiks hiks Aku ngga papa Bunda, Aku takut Bunda, hiks hiks "
Lantas Alimah langsung memeluk Bundanya.

" Heh, Kamu Rio mau apakan anak Saya!! Jangan coba-coba Kamu nyakitin atau sentuh Dia lagi. Kamu udah ngga ada hubungan apa-apa sama Alimah" ucap Aisyah kepada Rio.

"Bro, lo itu laki-laki ngapain lo lakuin kaya gini ke perempuan yang masih sekolah. Lo nyadar harusnya perempuan itu di lindungin bukan buat disakitin apalagi dilecehin kayak gini. " timpal Ahmad yang sudah geram dengan kelakuan Rio.

Rio hanya mampu diam atas kesalahannya, Dia memang salah kepada Alimah dan Ibunya, Dia ingin meminta maaf dan menjadi teman Alimah, tidak seperti sebelumnya yang masih menganggap Alimah pacarnya. Dia ingin menebus semua kesalahan yang Dia perbuat.

"Maafin Aku tante, Aku hilaf. Sejujurnya Aku masih punya perasaan sama anak tante, tapi sekarang Aku sadar Aku bukan siapa siapa nya lagi, Aku minta maaf atas kesalahan yang Aku perbuat tante " kata Maafpun keluar dari mulut Rio seraya menundukkan kepala.

" Syukurlah kalo Kamu sudah menyadari nya nak Rio, tante harap setelah kejadian ini kamu bisa berubah menjadi lebih baik lagi ya Rio, tante mau maafin Kamu kok. Jangan ulangi kesalahan Kamu lagi ya, karena itu akan merugikan diri kamu sendiri dan orang lain " jawab Aisya

" iya tante, Aku janji bakal jadi orang yang lebih baik lagi mulai sekarang, dan untuk Alimah Aku minta maaf udah hampir melecehkan Kamu. Aku mau kita jadi temen ya Al? "

" iya, Aku udah maafin Kamu, dan semoga pertemanan Kita bisa awet sampe tua nanti " jawab Alimah sambil menampilkan senyum manisnya itu.

" ya sudah mari kita pulang Kak, nak Ahmad. Hari sudah menjelang sore nih. " ajak Aisya kepada Alimah dan Ahmad

" iya ayo pulang tan, gue pamit ya. Semoga lo bisa mengambil hikmah dari kejadian ini bro!" ucap Ahmad sambil menepuk punggung Rio.

"Kita pulang ya Rio, assalamu'alaikum " pamit Aisya kepada Rio.

" Iya tante, sekali lagi maafin Aku, wa'alaikumsalam " jawab Rio.

" iya"

Di mobil

"Bunda, kok bisa sih sama Kak Ahmad " tanya Alimah kepada Aisya.
Dia heran mengapa bundanya bisa bersama senior nya itu, yang setau Dia mereka tidak pernah kenal.

" ah itu, kebetulan pas Bunda nyusulin Kamu, nak Ahmad masih berada di sekolah, terus kita berdua nyari Kamu bareng-bareng " jawab Aisya sambil membenarkan ujung hijabnya.

" oh gitu"

Ya mereka bertemu di sekolah karena memang Ahmad masih berada di sekolah, Aisya pun menanyakan Alimah-anaknya kepada Ahmad. Namun Ahmad tidak melihatnya, maka dari itu mereka memutuskan untuk mencarinya bersama.

***

Assalamu'alaikum temen-temen, hari ini Aku update lagi nih.
Maaf bikin kalian nunggu 😥 eh atau jangan-jangan ngga ada yang nungguin Aku up ya? Yaudah deh yang penting hari ini Aku bisa nge-update lagi 😉

To be continue

Indah Pada Waktunya (Alhamdulillah 'ala Kulli Hall) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang