四十九 | Pesta Yang Berkedok Reuni

5.4K 897 130
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Ngelamun apa sih?"

Gue refleks memegangi dada karena terkejut dengan suara yang datang dari sisi kanan gue. Tak lain tak bukan adalah Kim Seungmin yang baru bersuara. Entah kapan dia datang.


"Kaget tau, Min," protes gue. Seungmin tertawa riang lalu menyelipkan tangannya memeluk perut gue. Lalu mendusal di ceruk leher.


"Maaf. Lagian kamu gak sadar apa? Ada orang masuk ke unit," ucapnya. Gue menggeleng. Terlalu sibuk melamun, makanya gak sadar ada orang sama sekali.


Omong-omong, Seungmin sedang memeluk gue sambil berdiri. Posisi gue berdiri di depan jendela besar yang ditutupi gorden. Jendela itu mengarah ke pusat kota. Jadi kita bisa melihat hiruk pikuk kota Seoul dari atas sini.


"Jam segini harusnya kamu udah tidur. Kasian baby Ao kalau kamu masih bangun." kicaunya lagi. Tangannya diarahkan mengusap perut gue.



Gue tersenyum tipis. Sudah mencoba untuk tidur, nyatanya perkataan wanita itu—haruskah gue menyebutnya mama?—sukses membuat gue insomnia berhari-hari. Gue tau, jam istirahat gue bisa berpengaruh ke Ao. Tapi sekeras usaha gue untuk lupa, gue tetap ingat.


Waktu itu gue memang tidur. Gue terbangun karena mendengar suara seseorang menangis di dekat gue. Gue pikir eomma atau Seulmin eonni. Nyatanya mama. Mama kandung gue. Gue mendengar semua perkataannya. Tentang penyesalannya dan penebusannya kepada gue.



Gue sendiri begitu tau, merasa kaget, sedih dan kecewa yang bercampur aduk menjadi satu. Kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang menyesal? Kenapa baru sekarang mencari? Kenapa? Kemana saja dulu? Apa keluarga kandung gue semiskin itu sampai mama mementingkan karir dan membuang gue?


Ingin gue bertanya demikian. Hanya saja rasa kecewa mendominasi gue. Alhasil gue terdiam dan mendengarkan perkataan mama sampai tuntas. Pun beberapa hari ini gue memilih gak ketemu Guanzi gēgē seperti biasa. Gue memilih menyendiri sambil memikirkan itu. Lalu surat cerai yang mama beri kepada eomma. Gue juga memikirkan itu.


Satu sisi gue berpikir, enak saja mereka mengambil gue setelah belasan tahun mereka tak peduli keberadaan gue. Di sisi lain, gak ada salahnya berdamai dengan mereka dan ikut mereka. Namun itu bakal membuat gue meninggalkan Seungmin. Gue tau dari eomma kalau mama sendiri yang bilang bahwa mereka akan menuntut keluarga Seungmin karena pernikahan itu, jika gue gak dikembalikan kepada mereka.


Mereka baru menemukan keberadaan gue, tapi mereka langsung ikut campur hubungan gue. Sialnya yang lain, gue belum tau mereka (keluarga kandung) gue sendiri.


"Ngelamun lagi kan?" gue tersadar saat Seungmin bertanya seraya menggigit pipi gue barusan.


Duh, gue gak sengaja ngelamun.


Behind The Lenses ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang