"Nih ten potonya, gue males ngepost. Mending lu yang ngepost aja, jangan bilang-bilang Ino kita engga ngajak dia poto soalnya"
"Yaelah Hin, gitu-gitu amat ama gua ya lu. Padahal udah kena diskon 40%""Gaiklas amat jadi orang ni bocah, dasar ya kutil Firaun"
Hinata memainkan hpnya dengan kesal, dia dan tenten sedang di ruang tunggu spa yang sebenarnya milik emaknya si Tenten. Sedangkan Ino masih berada di kamar mandi, mungkin aja lama karna sedang boker.
Menaikkan alisnya heran, Hinata menggerutu kesal dan mengetikkan sesuatu di atas layar hpnya. Tenten yang melihatnya mencoba mencodongkan badannya kearah Hinata untuk melihat layar Handphonenya itu.
"Ada apaan dah hin?" Dia bertanya karena tidak berhasil mencuri pandang.
"Lu taukan Temari itu? Dia ngechat gua lagi sih!" Hinata menyodorkan hanphone sehingga Tenten dapat melihat dengan jelas isi Chatnya dengan Temari.
Gebetannya Shika:
Udah putus kan nih kalian?Hinata:
Alhamdulillah udah ukhtyGebetannya Shika:
Yaudah deh akhirnya lu sadar diri.
Dan legannya Shika ga salah pilihHinata:
Iya cabe, makasihGebetannya Shika:
Siapa yang lu panggil cabe anjrr?Hinata:
Siapa yang manggil u cabe? Itu ane mau nulis cabiii gblk.
Tenten menahan tawanya ketika melihat isi chat tersebut, tangannya memukul pundak Hinata karena takuasa menahan tawanya itu. Sedangkan Hinata menggesar duduknya menjauhi Tenten yang sudah dalam mode tabok sana-sini ketika ketawa.
"Bisa ga sih kalo cewek ketawa jangan spontan pukul yang disampingnya, sakit tau"
"Ya salah siapa di samping gue sih" bela Tenten tidak mau disalahkan oleh Hinata
Ino masuk ke ruang tunggu lengkap memakai bandana kelinci yang sama dengan Tenten dan Hinata. Dia cemberut dan matanya memerah seakan menahan tangis.
Hinata dan Tenten saling pandang bingung. Tenten melayangkan sinyal kepada Hinata agar bertannya sedangkan Hinata melayangkan sinyal kepada Tenten agar mencari tahu lenyebab Ino menangis. Intinya mereka saling mengirim sinyal.
Ino yang merasakan jika mereka berdua belum ada niat bertanya kepadanya malah menangis semakin keras. Air matanya bercucuran seperti air mancur di taman kota yang biasanya di datangi Hinata dan Shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disconnected [End]
Fiksi RemajaYang beredar di media sosial, Hinata si cewek populer ternyata telah tertikung oleh tikungan tajam. Semua orang mengharapkan serangan balik Hinata kepada mantan pacarnya, tapi bagaimana jika Hinata cuek bebek? @Sasuhina