Cangkang [End]

3.7K 240 11
                                    


" Gimana? tuan putri udah ga sedih lagi?" Tanya sasuke.

" okey " Hinata tersenyum lebar ke arah Sasuke, kembali menyandarkan kepala ke bahunya.

Setelah bolos sekolah, mereka berdua habis-habisan bermain game di taman Hiburan. Sampai akhirnya di malam hari berjalan berdua di taman. Sasuke bersikeras mengantar Hinata, padahal jika di hitung-hitung Hinata masih mampu membayar taksi. Tapi dengan alasan 'biar romantis' milik Sasuke, mereka berdua akhirnya memutuskan berjalan saja sampai pulang.

" Sas, lo ga capek nunggu gua ?" Hati Hinata agak nanar, memikirkan Sasuke.

" Lo baru nanya itu ke gua sekarang hin? gua udah ngejar lo dari kecil, nunggu lo sampai bertahun-tahun. Bahkan sampai sekarang." Jawab Sasuke, tidak berani menatap langsung Hinata.

" Kita aneh ya" Kekeh Hinata.

Sasuke berhenti mendadak, suasana hening. Menambah kecanggungan mereka.

Menatap mata Hinata langsung, mengambil tangannya. Mata Sasuke tidak bisa berbohong, Hinata tahu itu " Hin, jujur sampai sekarang lo anggep gua apa? "

Hinata diam, mereka selalu seperti ini. Saat dia menjalin hubungan, Sasuke masih menunggu. Saat dia terluka karna hubungannya, Sasuke selalu ada. Tapi Hinata binggung, bingung dengan perasaannya.

Yang Hinata tahu sampai kini, dia tidak bisa kehilangan Sasuke. Dia nyaman didekatnya, nyaman mendengarkan suaranya. Bahagia saat dia mengelus kepalanya, terpesona dengan senyumannya.

"Gua ga tau sas, gua bingung " jawabnya sambil bergetar menahan tangis.

Sasuke tersenyum masam, selalu seperti ini. Saat dia bertanya tentang kejelasannya, Hinata pasti tidak akan menjawab dan malah menangis seperti anak kecil. Kadang Sasuke merasa perasaannya sia-sia, Hinata tidak pernah mengganggapnya sebagai laki-laki.

Menghela napas sebentar untuk menenangkan perasaannya, Sasuke kembali mendekap Hinata dalam pelukannya " Lo cengeng banget sih tai, gausah nangis "

"Sas, maaf, maaf" Isak Hinata dalam dekapan Sasuke.

Sasuke jenuh menunggu Hinata, mungkin ini batasnya. Dia mungkin harus menjauh dulu dari Hinata, agar dapat memperbaiki perasaannya. menghilangkan perasaan yang mengakar.

" Gua ga bakal ungkit itu lagi, gausah nangis lagi Hin. Ayo, gua antar lo pulang" Menggenggam kembali tangan Hinata, lalu berjalan beriringan.

Sepanjang dalam jatuh dalam keheningan, Hinata fokus dengan pikirannya. Sedangkan Sasuke dengan kegudahannya.

Dinginnya malam bahkan tidak dirasakan, karna kekalutan.

Hinata menatap punggung Sasuke, ingatannya berangsur berubah. Dulu dia pernah berjalan seperti ini dengan Sasuke, saat dia berada di sekolah dasar. Pulang bersama, saat Neji harus mengerjakan tugas tambahan sehingga dia dititipkan ke Sasuke.

Lalu saat kelulusan SMP, Sasuke juga menemaninya berkeliling kompleks dengan sepedanya dan dirinya di boncengan. Saat pertama kali masuk SMA, Sasuke rela pagi-pagi kerumahnya untuk berangkat bersama. Bahkan Sasuke belum sempat sarapan karna khawatir jika dia akan di tinggal Hinata.

"Sas" panggil Hinata.

" hm? "

Mereka tetap berjalan, tanpa menghentikan langkah.

" I love you "

Di situ Sasuke tidak tahu harus berbuat apa lagi.





















-Shikamaru Story-

Dimata orang lain gue bakal jadi pria brengsek yang nyia-nyiain pacar demi selingkuhan. Bahkan minta putus dengan entengnya saat kepergok, ya gue emang brengsek. Tapi jika di pikir-pikir bakalan lebih brengseng Hinata dibanding gua.

Gua jalin hubungan sama hinata murni karna gua cinta sama dia, gua sayang banget sama dia. Hubungan kita berjalan baik-baik aja pada awalnya, tapi gua ngerasa ada yang aneh. Hinata selalu fokus dengan teman lamanya, dan ternyata akhirnya gua tahu jika temen lamanya emang udah mendem rasa ke dia jauh sembelum gua datang ke kehidupan Hinata .

Hinata brengsek, di sisi lain dia jalin hubungan dengan gua. Tapi di sisi lain juga dia ga mau ngelepasin teman lamanya, tanpa sadar dia nyakitin dua cowok sekaligus.

Dan setelah beberapa bulan pacaran, gua muak sama keegoisan dia. Saat di titik terendah hubungan kita, gua ketemu Temari. cewek tomboy sekelas semasa SMP gua.

cewek yang terkesan kasar dan toxic tapi jujur dengan kehidupan. Tanpa sadar gua lupa dengan sakit hati yang di ciptakan Hinata. Dan tanpa sadar juga Temari mengajari bagaimana cara mengobati.

Akhir-akhir ini rasanya males banget balik ke Konoha, gua denger sih Hinata sama Sasuke udah jadian. So selamat buat mereka, dan akhirnya Sasuke bisa bahagia karna udah nunggu begitu lamanya.





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[endingnya maksa banget dah]






Disconnected [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang