CHAPTER 05

1.2K 101 4
                                    

"Eddie...can I ask you something?"

"What??"

Huhh..macam mana saya mau tanya dia ni soalan tanpa buat dia fikir bukan-bukan ahh?

"Edrick punya girlfriend bah,
orang mana tu?"
Terus  Eddie tingu saya lain-lain ni.

"Kenapa??did you know her??"
Tiba-tiba pula Eddie tanya saya balik.

Berdebar-debar terus saya rasa.
Patutkah saya kasitau saja dia yang saya kenal sangat tu girlfriend si Edrick.

"Errr..I thought i've seen her somewhere,
tapi mungkin saya salah orang"

"Hmm..Ricky said Diana membesar di luar negara,
her father was a rich businessman"
Bilang si Eddie.

Poor Edrick..kalau lah dia tau si Didi tipu dia bulat-bulat.
Uncle Jim,daddy si Didi hanyalah tukang tombak kelapa sawit saja.

Selama mummy masi ada pun,
kehidupan seharian diorang sekeluarga semua mummy yang tanggung.
Cuma lepas mummy meninggal,
Aunty Lia yang pigi ambil alih semua harta peninggalan mummy.
Termasuklah ni rumah.

"Tapi kan..macam mana kau tau saya ada di sini??"

Pelik pula saya rasa sebab tiba-tiba saja dia buli sampai di kampung saya ni,
bukan sepatutnya dia sibuk mengurus tu family business di Sarawak kah??

"Uncle Awing yang bagitau"
Bilang si Eddie.

Hati saya rasa sedih betul,
mesti Aunty Mina yang kasitau Uncle Awing saya ada di rumah mummy.

Bercampur baur betul saya rasa sekarang.
Kenapa baru sekarang Uncle Awing bagitau saya semua ni?
Selama ni kebaikan dia sama saya sekadar untuk menutup rasa bersalah atau memang betul Uncle Awing sayang saya?

"Ika....i'm sorry"
Eddie tiba-tiba minta maaf.

Diam saja saya tingu dia  cakap begitu sambil genggam jari saya.

"I'm sorry for the mean words i've said to you before.
After you left baru saya sedar yang saya buat kesalahan yang besar.
Macam mau gila saya rasa bila kau tiada di depan mata saya"
Eddie cakap.

Malu pula saya rasa bila  Eddie cakap sambil direct renung mata saya.
Cepat-cepat saya tunduk kasi lari pandangan mata saya.

"Ika,bolehkah kau ikut saya balik Sarawak?
let's manage the company together"

Terus saya tingu dia.
Saya tida tau patut kah saya balik sana kah stay di sini saja,
sebab main company di Sabah saya suda yang pegang.

Lepas hari tu saya decide mau let go jawatan di Sarawak,
Uncle Awing suda bagi saya full authority untuk manage tu company di sini.

"I'm sorry Eddie..I can't.."
pelan suara saya jawap dia.

Terus terlain bah muka dia ketara betul yang dia kecewa sama jawapan saya.

"Why?kau masi marah saya lagi kah?"

"Tiada kaitan pun Eddie.
Saya yang urus tu company di sini sekarang kan,
mana buli saya pindah-pindah saja"

"Ika..saya tau uncle sayang kau,
if you ask him to transfer you to the Sarawak branch mesti dia akan bagi begitu saja"
bilang  Eddie memujuk.

Kalau pun Uncle Awing senang senang saja akan jawap ya.
Still,I won't return.
Ada sebab lain kenapa saya pilih untuk stay di sini saja.

"Sorry Eddie..."
Pelan-pelan saya tarik tangan saya dari genggaman dia.

"Okay..I won't force you but please fikir dulu okay?i'll wait for your answer"
bilang  Eddie  sambil senyum.

Look at meWhere stories live. Discover now