7. ex makes me cry

1 0 0
                                    

₪₪

Keberuntungan tidak ada pada diriku hari ini, kawan. Aku gagal mendapat nilai 90. Naas sekali. Nilaiku 89.

Aku kesal sekali. Aku menyalahkan nuna karena tidak membangungkanku yang tertidur di meja belajar kamarnya. Katanya mau mengajariku tapi kok terasa seperti menina-bobokkan diriku ya?

Padahal Nakyung sudah berkata iya saat kubilang aku minta ditraktir makan daging. Tapi syukurlah Haechan juga gagal. Aku jadi sedikit lega.

Oh, iya. Malam ini kami sekeluarga akan pergi ke acara pernikahan. Hyungnya Jaehyun hyung, namanya Minhyun hyung akan menikah.

Aku menatap diriku dikaca yang tertempel di pintu lemari bajuku. Sekujur tubuhku dari kaki sampai kepala bisa terpantulkan di kaca yang besar itu.

Wah, aku tampan juga ya.

Memakai jas seperti ini membuatku merasa seperti seorang aktor yang akan pergi ke acara penghargaan artis saja.

Haha, tahukah kalian.. sebenarnya pernah ada seseorang yang menawariku untuk casting sebuah film. Tapi aku tidak ditolak. Diusir secara halus.

Karena apa?

Akupun tak tahu..

Waktu itu aku disuruh menunjukkan pesonaku. Ya aku hanya menari seksi seperti yang biasanya aku lakukan dikamar mandi.

Tapi sekarang aku sadar kenapa aku ditolak. Aku menjijikkan saat itu.

Oke. Sudah, jangan dibicarakan lagi. Malam ini aku harus tampil mempesona. Karena Jaehyun hyung dan Minhyun hyung itu sama-sama tampan, aku akan malu kalau tidak tampan.

Tok tok tok!!

"Ya! Kau ini laki-laki atau perempuan sih?! Kenapa lama sekali?! Mobilnya sudah siap!"

Teriakan nuna itu langsung membuatku tersadar dan segera keluar kamar.

Wanita itu memakai gaun berwarna hitam, tapi bagus. Ada beberapa hiasan permata dibagian pingganya. Gaun itu hanya sampai atas dadanya saja, jadi kau bisa melihat jelas tulang selangkanya itu.

"Kau pakai baju seperti itu, tidak dingin?" tanyaku.

"Jangan hiraukan aku. Ayo cepat!"

Dia memukulku pelan dan menarikku untuk segera berjalan di depannya.

Baiklah. Aku tahu ini malam yang cukup spesial baginya. Tapi dia sepertinya terlalu berlebihan. Malam inu dingin dan dia itu gampang masuk angin!

Ah, aku tidak peduli.

Sekarang kami masuk mobil. Eomma appa pun sudah berpakaian yang bagus dan elegan. Aku dan nuna lagi-lagi duduk di belakang berdua. Dia sibuk dengan handphonenya, mengambil beberapa gambar selfie-tanpa mengajakku tentunya.

Kami tiba di sebuah gedung besar yang biasanya dipakai untuk rapat besar, pertemuan besar ataupun pernikahan di tengah kota. Perjalanan dari rumah kesinu menggunakan mobil memakan waktu 20 menit.

Kami berjalan berurutan saat masuk. Appa dengan eomma. Nuna dengan aku. Nuna sempat tak mau kupengangi tangannya, padahal maksudku kan cuma membantunya berjalan dengan baik karena gaunnya yang panjang itu. Tapi setelah beberapa kali dia sempat hampir terjatuh, dia menerima uluran tanganku.

"Kau cuci tangan kan tadi?"

"Iyalah!" gerutuku.

Begitu Jaehyun hyung menyapa kami di pintu masuk, nuna segera melepas tanganku dan meraih tangan tunangannya itu.

S3 [Super Special Story] || NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang