1. TEMAN SEPERJUANGAN

55 7 0
                                    

"Wooyyy, Han bangunnn!!"

"Jihann!!! Bangun woyy!!"

Berkali-kali Doni berteriak untuk membangunkan cewek tomboy yang sedang tertidur di kursi Taman kota itu, namun tak kunjung Jihan membuka matanya. Hingga akhirnya dengan kejahilannya Doni mendorong badan Jihan hingga terjatuh ke rumput hijau ditaman tersebut.

"Aduuhhhh!!" Jihan merintih kesakitan. Dan Doni menghela nafas lega karena sudah berhasil membuat cewek tomboy itu membuka matanya.

"Apa apaan sih Don, sakit tauk!"

"Lagian kebo banget sih Loe, dibangunin dari tadi nggak bangun-bangun. Keburu dingin nih nasi!" Ujar Doni dengan mengangkat nasi bungkus yang masih ada didalam kantong kresek warna putih.

"Wahhh nasii, kebetulan banget lagi laper Gue. Sini sini!" Dengan sigap Jihan merampas nasi bungkus itu dari tangan Doni.

"Baik kan Gue! Btw, Loe ga mau ngucapin apa gitu ke Gue?"

"Ngucapin apa?" Jihan tampak heran.

"Hmm.. Gajadi! Udah yok makan makan!"

"Apasihhhh?? Ohh, makasih yaa Doni, emang Loe tuh temen Gue yang terbaik dah! Haha!" Setelah menyadari, Jihan tertawa lepas. Dan Doni hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu. Mereka pun melanjutkan untuk menghabiskan nasi bungkusnya, dengan sangat lahap. Yaa, maklumlah mereka dari pagi hingga sekarang sudah jam tiga sore belum kemasukan nasi sama sekali perutnya. Hanya satu donat yang dibagi dua dari sopir bis yang baik hati, tadi jam sepuluh pagi yang jadi pengganjal perut mereka. Seperti itulah mereka menjalani hari-hari dijalanan, harus berjuang keras untuk bisa makan. Dan beruntung Jihan bertemu dengan Doni cowok berumur 24 tahun yang sudah hampir delapan tahun ia hidup seperti ini. Berawal dari orangtuanya yang sering bertengkar karena masalah ekonomi, membuat Doni tidak betah dirumah. Hingga ia memutuskan untuk kabur dari rumah ketika berumur 17 tahun, karena sudah tidak tahan dengan perdebatan ayah dan ibunya, dengan modal baju beberapa helai dan uang saku yang tidak seberapa ia nekat untuk pergi ke Ibukota Jakarta. Berniat untuk mencari pekerjaan, akan tetapi karena hanya lulusan SMP ia sulit mendapatkan pekerjaan. Jadi ia memutuskan untuk mengamen saja. Sudah begitu banyak penderitaan yang ia alami, hingga akhirnya ia bertemu dengan Jihan yang saat itu sedang termenung sendiri dengan wajah sembab karena menangis, Doni memberanikan diri untuk berkenalan dengan cewek tomboy yang mempunyai paras manis itu, awalnya Jihan takut akan tetapi setelah diberi pengertian sama Doni akhirnya Jihan mulai membuka percakapan. Merekapun saling menceritakan masalah mereka, dan semenjak itulah mereka bisa sedekat sekarang, melangkah bareng, berjuang bareng, hingga suatu saat mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan selama ini, yaitu hidup enak dan bahagia. Yaa, sesimpel itu keinginan mereka.

~~

"Alhamdulillah kenyang!" Ucap Doni setelah meneguk es teh dalam plastik.

"Iya kenyang banget, makasih ya Don! Loe selalu beliin Gue makanan, lain kali gantian kali, Gue yang beli!"

"Gampang!! Ayo sholat Ashar dulu Han!"

"Loe duluan deh!"

"Kenapa sih Han, tiap Gue ajak sholat Loe pasti gamau!"

"Siapa sih yang bilang gamau, Gue bilang Loe duluan kali!"

"Iya, tapi Loe nggak pernah nyusul!"

"Sekarang Gue tanya ke Loe, emang kalau kita sholat bakalan ngrubah hidup kita? Nggak kan? Buktinya Loe rajin sholat tapi selama delapan tahun hidup Loe masih gini gini aja kan?!"

"Nggak nyangka Gue pikiran Loe secetek itu Han, sumpah!"

"Lahhh.. Emang bener kan?"

"Terserah!!" Dengan rasa kecewa Doni meninggalkan Jihan.

MISS YOU MOM!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang