ㅡ20190713.
Betrayal.
▪▫▪
Halo gaes?
▪▫▪
Sebuah tangkapan manis dan indah di pagi hari seperti biasanya. Hanya saja, Mark baru kali ini menyadari bagaimana Tuhan telah memberinya banyak kesempatan untuk mencintai sesuatu hal yang hanya satu di dunia dan begitu eye catching kalau dipikir-pikir. Oh! Kemana saja kau Mark Lee???!!!!
Bahkan kalau pun dirinya terkena karma setelah menolak khusyuk akan kehadiran si manis di depannya ini waktu dulu, Mark gak menyesal. Toh dirinya sekarang bisa gantian yang mengejar si manis sampai mampus.
"Bless me." Mark seperti perawan malu-malu yang mencicit di pagi hari. Di tengah sibakan angin pagi yang diam-diam membuat gemuruh lirih karena menggoyangkan korden kamar.
Matahari bahkan kalah saing dengan sinar yang dipancarkan oleh manusia yang ada di depannya ini. Padahal ileran.
Mark sungguhan tersenyum seperti orang bodoh kongenital. Lantaran sudah berusaha untuk tetap membuat kesunyian, agar little husbandnya ini tidak bangun, dirinya sampai tidak peduli bagaimana sebagian tubuhnya sudah mati rasa karena diam-diam berada di posisi setengah miring dengan kepala disangga oleh lengan berototnya.
Mark akhirnya mulai memindahkan tangannya. menaruh telunjuknya menyusuri pada kelembutan rambut suami kecil manisnya ini. Turun sampai dirinya mencoba menghafal bentuk rahang Haechan dan naik melewati kedua pipi yang kadang merona merah seperti persik. Alis dan bulu matanya yang tidak berlebihan. "Aku kemana saja?"
Lupakan bagaimana kemarin dirinya mendepak Haechan jauh-jauh.
Yang sesungguhnya mengganjal dalam dirinya adalah perkataan Jungwoo ketika dirinya melakukan konsul dari hati ke hati hanya berdua saja di hari yang sudah lalu. Kemarin dirinya sekali memberanikan diri untuk memberitahu Haechan. Pada permulaan yang dalam nyatanya dia sudah hampir terkena serangan jantung karena jawaban ambigu Haechan. Mark menjadi setengah percaya pada omongan Jungwoo tentang tiga hal yang mungkin Haechan pikirkan mengenai dirinya;
Antara Haechan yang memang tidak percaya dengan keadaan sekarang karena kau berubah tiba-tiba atau karena Haechan sudah lelah dengan sikapmu selama ini dan ingin menyerah tetapi kau malah mencoba menarik perhatiannya lagi atau! Karena dirinya curiga padamu yang tiba-tiba sekali berubah.
Mark secara tidak langsung menghembuskan napas berat. Menghentikan gerakan tangannya tepat ketika sungguhan di atas bibir Haechan. Mark jadi berubah galau gara-gara ingat ucapan Jungwoo. Sial.
Dan saat-saat mengagumi keindaham seuami kecil bawel cerewet manisnya sepertinya akan segera berakhir. Saat Haechan yang mulai mengerang memberi tanda bahwa otaknya sudah sedikit bekerja dan alam sadar membawa indera-indera tubuhnya lebih peka dari saat dirinya mati suri karena terlelap. Dahinya mengerut. Merasa penasaran saat sesuatu yang aneh terasa di atas bibirnya. Haechan membuka matanya.
"Selamat pagi—"
"Fuck!"Haechan membawa tubuhnya terduduk lebih cepat dari biasanya. Seolah-olah dirinya akan dicabuli. Mungkin cara bekerja otaknya belum sungguhan dihidupkan.
Mark yang kaget karena umpatan Haechan barusan ikutan duduk meski harus mengerang karena rasa kebas di tubuhnya tiba-tiba menarik seluruh atensinya.
Tangan Haechan memegang erat di depan dada kiri. Sesekali dengan mengatur ritme napasnya, dirinya melirik ke samping. Seperti sebuah simbol dewa, Haechan sungguhan tidak terbiasa dengan kedua mata Mark yang sekarang terus-terusan menatapnya seperti menatap satu kotak harta karun.
"Kak Mark." Haechan mendengung. Sebenarnya malu karena mengingat dirinya bangun-bangun langsung berkata kasar. Pada kak suami pula. "Selamat pagi."
Mark tidak bisa menahan senyumannya. Tentu dirinya senang mendengar sapaan paginya sekarang. Sudah menjadi hal yang dirinya tunggu sejak ia terbangun dari tidur beberapa jam yang lalu. Ucapkan selamat pada Haechan yang sungguhan membawa otak Mark menyerah untuk keras kepala menolak si manis cerewet banyak akal usil, suaminya.
"Eungg—" Haechan setengah melamun. "Apa yang Kak Mark lakukan tadi?"
"Menatap wajah suamiku." Haechan serasa terlepas dari tubuhnya. Ini masih pagi loh!
Ya bagi Haechan masih pagi. Tapi bagi Mark yang sudah menunggu untuk akhir pekan setelah Haechan yang selalu bangun dan tidur lebih awal karena harus menghadapi ujian, ini adalah pagi yang sudah dirinya tunggu-tunggu untuk menjalankan aksi mari sungguhan menjadi suami bertanggung jawab yang mencintai suami kecilnya dalam kondisi apapun.
"Kak Mark tidak lapar?" oh, basa-basi.
"Lapar."
"Kalau begitu Haechan buatkan sara—"
"Kenapa terburu-buru."
"—pan."
Haechan menciut. Jantungnya menjadi titik fokus selanjutnya saat tubuhnya sudah kembali terbaring di atas kasur dan tertelungkup di atas dada Mark. Posisi apa ini. Tidak, tidak! Suara jantungnya kencang. Harus bagaimana???
"K—Kak Mark aku—"
"Ayo tidur lagi, mumpung sudah selesai ujian. Aku ingin memelukmu seharian."
Sial, Haechan masih tidak terbiasa. Sial, Haechan jadi bingung. Sial! Kenapa tiba-tiba Haechan berpikir Mark berniat meminta izin untuk selingkuh?
ㅡ끝.
Punten, masih ada yang mau ini lanjut?
Aku nyoba baca dari awal dan ternyata ceritanya gak banget, iya gak sih? Masih compang sana-sini. Dan, dan, dan begitu asdfghjkl sekali. Malu ihh...
Btw, sampai menunggu ribuan malam lainnya kalo ini lanjut, ehehehe....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudahkah Kamu Jatuh Hati Padaku? ㅡ L. Mark + L. Haechan
Fanfiction🍻 °Special Project MarkHyuck Summer Party 2019° 🍻 Kiat-kiat Haechan mengejar cinta jodohnya. "Kak Mark sudah jatuh cinㅡEh! Suka dulu deh yang stratanya lebih rendah dari jatuh cinta." ➡ Dimulai : 20190606 ➡ Berakhir : 20200606 YAOI! Boy x Boy ...