20190718.
ㅡFaith.
▪▫▪
Last? but 👉👈
▫▪▫
"Dasar overthinking."
Haechan cemberut. Kali ini dirinya tidak membantah sedang dalam tahap galau berlebih. Sok-sok an menangis sih tadi, tapi setelah itu malu sendiri kalau mengingat.
"Makanya jadi orang jangan insecure melulu. Sedikit pertahankan rasa bangga." Haechan mendelik. Paling kesal ketika Renjun mulai bersabda seperti barusan. Sekali dirinya menjambak rambut Renjun hingga Renjun menjerit kencang. Untung Jaemin datang sebagai penyelamat.
"Aku doakan putus dengan bule itu." Haechan mencebik. Sementara Renjun yang sebelumnya sudah tidak berniat untuk membalas jambakan Haechan sekarang mendorong Jaemin yang duduk di antara keduanya untuk menyingkir. Mampus kau Lee Haechan!
"Akhh!!! Rambutku!!!"
Tolong! Kenapa mereka terus-terusan menjadi bar-bar. Jaemin menggeleng.
"Makanya kalau bicara itu pikir-pikir dulu. Enak saja mendoakan yang jelek-jelek. Memangnya gampang dapat pacar."
"Oh ya gampang kalau aku. Aku kan menarik. Tidak sepertimu dari dalam maupun luar galak, jadi jarang ada yang mendekati."
"Butuh cermin tidak?! Mana ada laki-laki yang mau mendekat kalau modelannya tancap gas sepertimu. Yang ada ilfeel semua!"
"Heh!"
"Apa?!"
Jaemin menghela.
"Mati kalian!" satu pukulan,
"Mati kalian!" pukulan lainnya mendarat.
Haechan dan Renjun meringis. Merasakan perih di puncak kepala masing-masing setelah barusan dipukul Jaemin dengan buku perpus.
"Paling tidak hargai yang tidak memiliki pasangan di sini. Kalian ini taunya ribut melulu. Kenapa tidak ambil sisi positifnya saja. lagipula, Chan! Kau itu ya. Waktu-waktu Kak Mark tidak peduli padamu saja getol menempeli. Sekarang malah uring-uringan. Kenapa tidak ditanyakan dengan baik-baik. Toh, Kak Mark juga tidak pergi, kan? Berarti memang serius."
"Itu aku juga sudah bilang pada bocah ini. memang dasarnya saja tidak percayaan dan suka berpikir macam-macam. Haechan cepat minta maaf padaku!"
Haechan mencebik. "Kalian tidak tahu rasanya jadi aku."
"Memang."
Haechan mendelik. Kemudian menghela, "Pokoknya aku itu takut. Kalau Kak Mark berubah karena aku akan mati bagaimana? Aku gak mau. Aku lebih suka Kak Mark yang lama."
"Mati dari mana. Bukannya yang terkahir kemarin jelas-jelas kata dokter kau sudah bersih?"
"Ya, siapa yang tahu. Kalau selnya tumbuh lagi bagaimana? Kasihan Kak Mark jadi duda muda. Sudah tidak perjaka lagi."
Hah! Sempat-sempatnya memikirkan keperjakaan.
"Ya sudah nanti aku yang menikahi Kak Mark biar tidak menduda terlalu lama. Kau kan keburu meninggalㅡauuu!" Jaemin menjerit menjauhkan tangan Haechan yang barusan mencubit lengannya.
"Sudah ada Jeno kenapa mau ambil suami orang!"
Gantian Jaemin mencebik, "Yahhh, Jenonya sudah tidak ada perasaan padaku. Jenonya sudah sayang pada orang lain. Daripada mencari ketidakpastian, kan Kak Mark sudah pasti tuh kosongnya kalau kau mati."
Puk!
"Auu!!!"
"Ya sebelum aku mati biar aku beritahu dulu Kak Mark buat tidak menikah lagi dengan kalian. Kalau mau menikah lebih baik dengan yang lain. Mungkin sebangsa Kak Jungwoo, aku lebih ikhlas daripada dengan kalian."
"Memang sempat ngomong ke Kak Mark?"
"Sempat! Injun kenapa suka bikin emosi sih!"
"Sekarang saja sok-sok an kabur. Memang Kak Mark masih mau bertemu setelah dilarang?"
"Masih.." iya juga ya.
"Tuh kan." Renjun terkikih. Beranjak dari duduknya. Berpindah duduk di hadapan Haechan, "Kalau suka bilang, kalau sayang pertahankan."
Jaemin menepuk pundak Haechan, "Kabur gak nyelesaiin masalah, Chan. Kenapa gak coba percaya pada Kak Mark saja. kan peluang gak ada yang minus. Aku tadi sebelum keluar kelas bertemu Kak Mark loh. Mana ada orang yang tidak serius sampai rela menunggu kelas orang lain selesai."
Nah.
"Chan, kau juga sering menunggu Kak Mark dulu. menurutmu karena apa? Karena perasaanmu bercanda?"
"Seriuslah!" Bercanda apanya! Haechan serius ya!
"Well, makanya pikiran berlebihan itu mending dibuang jauh-jauh, Chan. Menyusahkan orang-orang saja. Sudah diberitahu kau itu tidak akan mati. Mama kan memang sering jahil, kenapa diambil serius sekali sih ucapannya. Lagian katamu Mama kemarin cuma bilang buat siap-siap tes ulang. Bukan berarti kau bakalan mati Lee Haechan! Biasanya juga selalu cek tahunan. Kalau selnya balik lagi, ya berjuang seperti tahun-tahun sebelumnya. Masa begitu saja menyerah, gak sayang Kak Mark?"
"Sayang.."
"Makanya, sekarang jangan diingat-ingat terus tentang sakit yang dulu-dulu. Sekarang lebih baik minta maaf pada Kak Mark." Renjun menyentil dahi Haechan, "Kau ini apa susahnya untuk jujur pada Kak Mark sih. Kalau kau nya sendiri tidak jujur kan jadi terbayang-bayang yang tidak-tidak seperti sekarang ini. Lagian, perkara besar seperti ini seharusnya tidak boleh disembunyikan."
"Ya karena perkara besar itu aku sembunyikan. Aku kan takut ditinggal Kak Mark."
"Hemeh." Jaemin mendengus, "Justru tidak jujur lebih menyakitkan kalau sungguhan ditinggal daripada ditinggal setelah jujur dengan kenyataan."
"..."
ㅡ끝?
Udahan yuk. Ini story udah hampir setahun tapi gak selesai2, ditutup pake chapter ini aja gimana?
👉👈Big thanks buat semua yang udah baca dari chap pertama sampe chap ini.
Ya udah biarkan ini menggantung seperti ini karena aku udah gak tau mau nerusin gimana lagi.
Jadi selesai aja ya.
Udah pamitan nih akunya :DSee ya di work lainnya gaes 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudahkah Kamu Jatuh Hati Padaku? ㅡ L. Mark + L. Haechan
Fanfiction🍻 °Special Project MarkHyuck Summer Party 2019° 🍻 Kiat-kiat Haechan mengejar cinta jodohnya. "Kak Mark sudah jatuh cinㅡEh! Suka dulu deh yang stratanya lebih rendah dari jatuh cinta." ➡ Dimulai : 20190606 ➡ Berakhir : 20200606 YAOI! Boy x Boy ...