In Love 01

190 57 59
                                    

Selamat membaca 💙

Pagi yang cerah menambah semangat untuk kembali bersekolah. Waktu menunjukkan pukul 06:15. Gadis yang sudah siap dengan seragamnya bergegas menuju keluar kamar dan menemukan keluarganya yang sudah ada di meja makan.

Gadis itu bernama Fleara Clarissa, lebih akrab dipanggil Ara. Gadis yang memiliki paras cantik serta rambut selengannya yang selalu di gerai. Ia mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Adam Alvan Saputra. Biasa dipanggil Adam. Seorang remaja yang tampan dan gagah. Mereka adalah anak dari sepasang suami istri yang bernama Arga dan Rena.

"Pagi semua." Sapa Ara, tidak lupa dengan senyuman manis khas miliknya. Sambil berjalan menuruni anak tangga.

"Pagi juga." Balasnya serentak.

"Sini sayang, sarapan dulu. Mama siapin makanannya." Ucap Rena sang Mama, sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya-menyuruh Ara duduk di sampingnya. Ara mengangguk dan langsung menjatuhkan dirinya di kursi.

Hening. Hanya suara dentingan piring dan sendok yang terdengar. Hingga Adam membuka suara yang memecahkan keheningan. "Tumben bangun pagi Ra, biasanya nunggu di teriakin dulu baru bangun." Sindirnya, dengan wajah sok-nya.

"Bangun pagi salah, bangun siang juga salah. Mau lo apa si bang?!!" Ara membalas, sambil menatap tajam ke arah Adam.

"Ih galak, aku takut." Cibir Adam, dengan nada lebay yang dibuat-buat. Adam terkekeh melihat adiknya yang memasang ekspresi kesal. Andai saja orang tuanya sedang tidak disini, mungkin Ara sudah mencabik-cabik wajah Adam.

Arga dan Rena hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anaknya. Adam memang sering mencari masalah dengan menggoda Ara dan menjahilinya.
"Abang, udah gak usah cari ribut terus sama adik kamu. Mendingan kamu habisin makanannya, nanti telat loh." Ujar Rena menasihati. Mata Ara masih terus menatap tajam ke arah Adam.

Kemudian, Adam dan Ara bangkit dari duduknya, mereka berpamitan sambil menyalami tangan kedua orang tuanya. "Kita berangkat dulu ya Ma, Pa, Assalamualaikum." Pamitnya.

"Waalaikumsalam. Hati-hati ya, nak."
Arga dan Rena menatap punggung anaknya yang mulai lenyap dari pandangannya.

°°°°°

Sesampainya di sekolah, Adam memarkirkan motornya di parkiran yang tersedia di sekolah. SMA Alkata, itulah nama sekolahnya.

"Sampeee. Turun, Ra." Ara langsung turun dari motor sport milik Adam. Ia ingin segera menuju kelasnya. Tetapi baru beberapa langkah, Adam mencekal tangannya.

" Eh tunggu!" Cegah Adam.

"Nanti pas pulang lo tunggu disini dulu ya. Soalnya gue ada rapat osis, cuma sebentar kok. Gak ada angkutan umum yang lewat kalo udah sore."

Adam adalah ketua osis di SMA Alkata, oleh karena itu ia sering pulang sore. Hampir satu sekolah mengenal Adam. Banyak wanita di sekolah ini yang mengagumi Adam. Tak jarang juga ada yang mengejarnya.

"Okee Bangdam, awas aja kalo lama."
Adam mengacungkan jari jempolnya untuk merespon perkataan adiknya.

°°°°°

Ara melewati koridor yang masih sepi. Hanya satu atau dua siswa yang melewati koridor.

"Woy Ra! Tumben dateng pagi-pagi."
Teriak gadis tomboy, dari arah belakangnya. Aulia namanya.

In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang