Chapter 2

31.1K 1.1K 39
                                    

Ingin Elora memberitahukannya pada Pak Danendra namun melihat kondisi novelnya di tangan trio itu membuatnya hanya bisa terdiam.

"Jadi, kelasnya di mana?" Mona, Ivanna, dan Clarisa kompak menunjuk ke arah belakang mereka. "Ya, sudah, terima kasih, ya!" Dan Elora semakin khawatir ketika Pak Danendra mulai berjalan melewati mereka.

Nyatanya, Pak Danendra dengan cekatan merampas novel itu dari tangan Mona, kemudian menyerahkannya ke pemiliknya.

"Jangan berpikir kamu bisa menipu saya, ya, Nak! Sekarang, masuk ke kelas!" Elora terpana karena dalam beberapa detik novelnya sudah kembali ke tangannya, sementara ketiga gadis itu menatap bingung dan terheran.

Elora, memandang Pak Danendra dan novelnya bergantian, sebelum akhirnya berjalan masuk ke kelas. Sementara si trio, menatap jengkel guru baru mereka setelahnya menyusul. Murid-murid lain pun juga masuk ke kelas hingga semua kursi terisi, Pak Danendra memasuki kelas.

Pak Danendra berdiri di depan papan tulis. "Pagi, Anak-anak!"

"Pagi, Pak!" sahut mereka.

"Nama saya Danendra Wajendra, kalian bisa panggil saya Pak Danendra, saya di sini menjadi guru pengganti guru kalian yang dulu dalam mengajar fisika kelas dua belas dan kesenian kelas sepuluh ...."

"Awas aja tu guru, bakalan gue lapor sama pacar gue!" Mona berbisik keras, memberitahukannya pada dua sahabatnya di sela-sela Pak Danendra memperkenalkan dirinya.

Bisikan itu cukup keras, namun bagi Elora yang cukup dekat duduknya dengan mereka tentu mendengar hal tersebut. Ia menatap novelnya yang ada di atas meja, lalu ke Pak Danendra yang masih berbicara di depan kelas. Berpikir sejenak, ia tersenyum lebar.

Selesai mata pelajaran fisika, Pak Danendra berjalan keluar dari kelas. Elora kembali berlagak membaca bukunya di mana ia diam-diam memperhatikan prilaku Mona, Ivanna, dan Clarisa itu. Tepat ketika tiga gadis itu keluar, Elora membuntuti mereka.

Mereka nyatanya memasuki kelas dua belas, Elora bersembunyi di kumpulan kakak-kakak kelas perempuan yang sedang merumpi tak jelas dan memasang telinga sebaik mungkin agar fokusnya ke mereka yang menghampiri kumpulan laki-laki yang ada di sana.

"Sayang, muka kamu kenapa, kok cemberut gitu?" tanya sang laki-laki, menggantungkan lengan ke bahu Mona yang kemudian ditepisnya.

"Aku lagi kesel, ada guru baru yang berani sama aku. Udah culun, jelek, gigi tonggos, sok iyes lagi!" Ia mendongak menatap intens pemuda itu. "Pokoknya, aku pengen dia bonyok pulang sekolah ini."

•••

LENGKAPNYA HANYA DI DREAME ATAU INNOVEL!

"CARA BACA CHAPTER LENGKAP"!

1. Kalian download dulu aplikasi DREAME atau INNOVEL di playstore (BISA JUGA DIBUKA DI WEB)
2. Sudah, daftar aja pake gmail, ataupun facebook
3. Cari dengan kata kunci An Urie atau judul.
4. Klik ceritanya, klik start reading
5. Yeay! Kalian bisa baca part lengkap, beberapa part dikunci jadi harus punya koin dulu, nah untuk mendapatkan koin bisa dengan earn reward harian atau top up via pulsa/saldo
6. Selamat membaca!

Pak Guru & Rahasia [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang