15 tahun kemudian.Waktu memang berjalan begitu cepat, setelah kejadian 15th yang lalu memang tidak ada masalah besar terjadi di hidup Byungchan.
Bahkan ia merasa bahagia sekarang, karna ada Dongpyo yang menemaninya. Putra kecilnya itu, tumbuh menjadi remaja manis damba-an semua orang. Bukan berlebihan, namun gen Byungchan dan Seungwoo memang tidak main-main kan?
"Mama, Pyo berangkat dulu ya" pamit bocah manis itu."Iya sayang, hati² jangan coba-coba pinjam ducati paman Seungyoun lagi!"
"Ehehe okey, bye ma~"
"Bye sayang" Byungchan menyesap coklat panasnya perlahan. Sudah 15tahun ia hidup sebagai seorang single mom, tapi bukan itu permasalahannya, karna masalah yang sebenarnya adalah bisnisnya.
Sebagai seorang ketua pembunuh bayaran, yang memindahkan kekuasaan ke Negara Kelahirannya bukan suatu hal yang mudah.
Byungchan memang sudah bekerja sama dengan para polisi, meski dengan jalur ilegal, Kalau di pikir lagi mana ada orang di dunia ini yang tidak butuh uang?
Meski awalnya ia merasa sulit untuk merawat seorang bayi, karna kalian tau sendiri ia sangat tidak ber-pengalaman dalam hal mengurus bayi
Dan,
Byungchan berhenti dari dunia malam—sex semenjak kejadian 15th lalu. Entah karena apa ia jadi kehilangan nafsu akan sex jika itu bukan Seungwoo. Dia akui dia gila, tapi itu tidak merubah fakta jika ia hanya terangsang oleh Seungwoo.
Pernah sekali, ia mendapat sebuah majalah bisnis terbaru, dan yang ada di covernya adalah gambar seorang Han Seungwoo atau yang lebih dikenal sebagai Wàng Zî Lian.
Ber-pose layaknya model majalah dewasa, menampakkan abs nya dan juga mata sayu. Byungchan menjerit tertahan saat mendapatkan majalah itu dari salah satu sahabatnya. Dan berakhir dengan bermain solo.
Sesuatu yang memalukan jika sampai para bawahannya tau.
"Hyunggg! Selamat pagi!"
"Astaga Yohan, jangan berteriak! Kau membuatku terkejut"
"Ehehe, ohiya tadi Dongpyo meminjam motor Seungyoun lagi" adu Yohan dengan santai nya.
"Astaga, anak itu!"
"Biarkan saja, namanya juga anak² siapa tau dia punya gebetan. Dan ingin menarik perhatian gebetannya itu kan?"
"Kalau dia seme sih tidak apa², masalah nya dia itu uke Yohan-ah"
"Eum? Aku tidak berfikir seperti itu. Kemarin aku melihatnya membonceng teman sekolahnya. Dia tampak manis"
"Tetap saja, putra ku carrier, sama sepertiku"
"Yah, benar juga. Oh ya! Aku ada berita penting"
"Apa?" Byungchan membetulkan letak kacamata nya yang sedikit melotot.
"Prince akan ke Bar. Kemarin ia menyewa bar untuk satu malam."
"APA?!" Byungchan menegakkan duduknya.
"Kenapa? bukan kah itu bagus ?"
"Apanya yang bagus ?!"
"Bar kita jadi terkenal Hyung-ie"
Byungchan tidak setuju, tidak akan pernah setuju. Alasannya? Dia tak ingin bertemu dengan Prince tentu saja.
Byungchan itu punya banyak identitas. Karna, Prince pernah bertemu dengan nya. Setidaknya 3 kali.
Yang pertama, saat ia akan menjalankan misinya. Membunuh perdana mentri Negara Ning yang terlibat korup pada suatu perusahaan besar. Sayang nya si Mentri selalu bersembunyi di istana jadi Byungchan harus menyamar demi membunuh targetnya. Di suatu malam, saat berpura-pura mengantar makanan beracun, Prince malah memergoki nya membuang botol racun tersebut, dan berakhir dengan Byungchan yang berpura-pura mencari sesuatu di dalam tong sampah.
Yang kedua, saat ia sedang menikmati caramel latte nya di salah satu cafe terkenal di negara Ning. Tak sengaja ia mengambil kursi yang sama dengan Prince dan berakhir dia yang mengalah, meski keluar dengan hentakan kaki yang mengganggu pelanggan lain.
Yang Ketiga, ya kalian tau sendiri kan bagaimana pertemuan mereka di Chapter 1.
Pokoknya Byungchan merasa selalu sial jika bertemu dengan Prince. Jadi dia tak ingin menemui kesialan² berikutnya dan memilih untuk pindah ke Korea.
"Hyung, Hyung! Kenapa melamun sih?!"
"Ahh? Tidak. Pokoknya batalkan pesanan Prince. Aku mau ke kamar..."
Byungchan berjalan melewati Yohan, dan Yohan hanya memandangi Byungchan. Oke, sepertinya pekerjaan kali ini agak sulit.
Yohan bergegas menuju Bar. Bodohnya dia meninggalkan handphone di bar. jadi harus bolak balik.
}{
"Pyo-ie kenapa pakai ducati lagi? Bukankah kemarin di larang oleh bundamu?" tanya Jinwoo pada Dongpyo.
"Ngga papa kok, bunda bolehin asal ga ngebut hehe. Jinwoo udah sarapan?"
"Eum sudah kok!, tadi papa membuat sandwich. Jinwoo juga bawakan untuk Dong pyo"
"Jinja? Terima kasih"
"Sama-sama".
Kini keduanya menikmati hiruk pikuk kota selagi menuju perjalanan ke sekolah.
" Jinwoo-ya kapan mama mu pulang? Masak kamu disini sama papa Jinhyuk terus?"
"Eum.. Sebenarnya mama sudah pulang. Kemarin baru saja sampai"
"Wah benarkah? Boleh tidak aku bertemu mama mu? "
"Tentu saja! Nah sampai"
Jinwoo turun dan melepas helm nya sembari menunggu Dong pyo. Mereka sekelas ngomong-ngomong.
"eh bidadari sudah sampai sekolah"
"Jinwoo emang kaya bidadari, udah ya gue duluan" Ucap Dong pyo seraya pergi dari orang yang memanggilnya bidadari tadi.
Dong pyo tau kok panggilan itu untuknya. Hanya saja dia memilih acuh. Memang siapa yang mau di panggil bidadari dengan wajah setampan Dong pyo?
Tidak ada!
Betul sekali. Jadi dia bodo amat sama sungsang, angsang, eunsang atau siapa lah itu. Dia tak mengenalnya. Hanya tau kalau dia adalah ketua OSIS di sekolahnya.
"Ish, masih saja judes" Gumam Eunsang.
"Eum, kak kalo gitu Jinwoo duluan ya, hehe"
"Oh iya, silahkan"
Jinwoo berlari menyusul Dong pyo. Tanpa di sadari pipi Jinwoo sudah memerah dari Eunsang datang tadi. Dia kira Eunsang menghampiri nya ternyata bukan.
Oke, Jinwoo memang menyukai Eunsang dari dia masih siswa baru. Tak tau apa yang istimewa dari Eunsang hingga ia bisa menyukai pemuda itu
Tapi semenjak Eunsang tau tentang Dongpyo, Jinwoo sadar kalau kakak kelas nya itu menyukai Dongpyo. Sahabat nya.
"Ah, sudahlah.. Lelaki tampan di sekolah kan bukan hanya kak Eunsang saja!" Gumam Jinwoo menyemangati diri sendiri.
-----✾-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift • ByungWoo
Romance[Discontinued] Kisah cinta yang tak biasa antara dua kelompok kriminal. -SeungChan short fanfict (re-publish) ©swinglix