(Nyata)
Mentari yang cerah menyambut pagi Ana dengan sinar indahnya di sela jendela kamarnya.
Dilihatnya Aina masuk dengan segelas susu ditangannya. Kemudian duduk samping Ana
"Bagaimana, sudah baikkan sayang? Diminum dulu nih!" sembari diberikannya segelas susu hangat tersebut dari tangan kanannya sedang tangan kirinya setia mengelus rambut adik tersayangnya. Benar, Aina sangat menyayangi Ana. Sangat.
"Alhamdulillah. Ana sudah baik kok kak, jangan khawatir lagi yah!" Ana mengambil tangan kanan Aina yang tadinya menyentuh lengan kiri Ana kemudian meremas untuk memberi ketenangan usai dia tandaskan susu hangat tersebut
Aina mulai tersenyum hangat. Merasa lebih tenang mendapati adiknya itu sangat kuat. Dan begitupun Ana juga membalasnya dengan senyum tak kalah hangat dari susu yang baru saja dia minum
Siangnya
Ana menjalani harinya dengan baik. Hingga sampai dimana dia harus menunggu sahabat tersayangnya itu menjemputnya3 menit Ana berdiri didepan gerbang sampai terdengarlah suara khas dari Mila
"Assalamu'alaikum? Pagi cantik, sedang menunggu siapa sih neng?" Sapa Mila dengan lelucon tak bermutunya guna menggoda Ana
"Menunggumulah. Masak tukang Ojol" balas Ana dengan memutar bola matanya jengah
"Baik tuan putri, mau pulang sekarang?" Masih dengan sikap jahilnya. Mila memperlakukan Ana layaknya Putri Raja
"Ish apaan sih Mil. Tidak lucu tahu" Ana kesal namun geli dibuatnya dengan sikap konyol sahabatnya tersebut
Langkah Ana terhenti menuju mobil Mila saat suara khas pria yang selama inu dikenalnya mulai terdengar
"Mau pulang An?" Tanya Rey
Ana balik badan dan belum sempat menjawabnya
"Kamu?" Mila mendahului
"Kenapa kamu disini? Oh kamu mengikuti Ana? Kamu punya niat jahat untuk menculiknya kan? Hem, jangan harap. Aku tidak----" Ucapan Mila terhenti mendengar Rey terbahak-bahak. Dan itu membuat Mila mengernyit kesal
"Heh, kenapa ketawa? Jangan mengejekku ya!" Ujar Mila mulai bernada tinggi
"Mila, dia bukan penculik. Dia ini kak Rey, seniorku di kampus" Jelas Ana mengelus lengan Mila
"Dengar? Makanya jangan menuduh sembarangannya. Aku bisa saja melaporkanmu denga pasal pencemaran nama baik loh" Ujar Rey dengan menaik turunkan sebelah alisnya bermaksud menggoda Mila
"Bagaimana? Mau aku laporkan?" Rey mulai berulah dengan berpura-pura pergi
"Eh tunggu. Jangan" Mil dengan berani atau sebenarnya Reflek mencekal pergelangan tangan Rey. Membuat Rey sontak berbalik dan menatapi tangannya yang tengah dicekal Mila lalu beralih menatap sorot mata gadis pemberani itu
Tidak bukan sorot keberanian yang Rey lihat dari matanya. Melainkan ketakukan.
Takut?Sadar dengan yang dilakukannya mungkin berlebihan. Mila melepas cekalan tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Ada Cinta
Teen FictionCinta yang ternoda oleh Pria yang sangat di cintainya. Membuat Gadis remaja yang baru Lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) itu kecewa hingga membenci pria tersebut ----- "Ku serahkan cintaku untukmu. Tapi mengapa kau membuatku kecewa hingga aku benci p...