MAC3

1 0 0
                                    

(Bencana Pesta)

Abi tampak kebingungan dengan keadaan saat ini. Di sampingnya Ana tengah meracauh tak jelas dan harus segera dibawa pulang dan ditangani, namun disisi lain Abi tak mungkin membawa Ana pulang dalam keadaan seperti ini.

Dia cukup paham bagaimana Aina dan Adam akan bersikap nanti. Bayangan tentang kemarahan mereka telah menaruh Abi pada jalan buntu. Tidak ada jalan lain

Apartemen?

Hanya lokasi itu yang terlintas dibenaknya. Mengingat malam juga sudah cukup larut

15 menit kemudian
Sampailah Abi di Apartemennya yang memang beruntungnya tak jauh dari kediaman Grita

"Nghh... Panas Bi" Gumam Ana ketika sudah Abi tidurkan di atas kasur empuknya yang luas

Dengan gerakan cepat Ana meronta menarik pakaiannya karena dirasakan seluruh badannya panas. Padahal Abi sudah menghidupkan AC guna mendinginkan tubuh gadisnya yang sedari tadi memang berseru kepanasan

"Tolong Bi, tubuhku panas semua. Aku tidak tahan Bi, tolong" Ana semakin histeris saat dirasanya panas itu mulai merajai tubuhnya

"AC sudah ku hidupkan. Mengapa Ana masih kepanasan? Apa yang terjadi dengannya?" Abi bahkan bingun sendiri dan bertanya dalam hati

Lalu setelahnya dia terperangah. Sial. Perangsang?
Ingatan Abi terputar saat dimana Ana minum Segela Vodka dengan dikelilingi beberapa pria, bukan tidak mungkin jika mereka tak mengambil kesempatan untuk memperdaya gadis polos ini

"Ya Tuhan, Apa yang harus ku lakukan sekarang?" Gumam Abi serasa Frustasi sendiri

Sedang Abi tidak tega melihat Ana terus gelisah dengan menarik bajunya agar terlepas karena sangat merasa hawa panas tersebut

"Abi---hiks tolong, Panas. Hiks Hiks" Sembari tak hentinya mencoba menelanjangi dirinya sendiri

Kemudia Abi mencoba menatap dekat wajah kekasihnya yang gelisah karena obat perangsang itu. Dan dia tersentak, saat tiba-tiba Ana menariknya dan Alhasil tubuh Abi menempel pada tubuh Ana. Alias menibani tubuh Ana yang sebenarnya memang seksi dibeberapa bagian tertentu. Dan Abi tak bisa pungkiri itu

"Jangan tinggalkan aku Bi. Kenapa panas semua? Tolong dinginkan Bi" Entah sudah berapa banyak kata permohonan dari Ana

Dipeluknya tubuh Abi yang masih menempel di atasnya. Dengan posisi ini, Abi merasa Saudaranya merespon hingga mengeras seketika

"Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus menyadarkan Ana" Hati nurani Abi masih dapat dia kendalikan dan mencoba melepas pelukan Ana yang dirasa cukup erat

"Ana sadarlah. Lepas Ana, aku mohon jangan seperti ini" Pinta Abi dalam usahanya melerai diri dari dekapan erat sang kekasih

"Hiks, tolong aku Bi. Tubuhku panas, tolong. Hiks" Hanya kata panas yang setia dia ujarkan. Karena memang dia sudah tidak kuat lagi

Dan apa yang Ana lakukan selanjutnye membuat Abi terbelalak. Ana merobek pakaian Abi hingga dia telanjang dada dalam seketika

"Ayo tolong aku Bi" Permohonan itu tak henti dia gumamkan

---
Di lain tempat. Aina tampak gelisah menunggu kepulangan sang adik semata wayang

Masih Ada CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang