Gugup

29 7 0
                                    

Happy Reading.
🐣

----------------

"Mau gimana-gimana juga ya gimana ya, lo aja gak kenal gue."

-Diandra Kanesha-

"Araaaa..." suara itu tak menghentikan langkah kakinya yang terlihat gontai, sengaja ia tak menoleh karena sudah tau siapa pemilik suara itu.

"Ra dipanggil juga ih," kata seorang gadis yang berusaha mensejajarkan langkah kakinya dengan orang yang dipanggilnya tadi.

"Hm...."

"Ck, lo penggemar beratnya Sabyan ya?" tanya gadis berambut panjang yang sengaja di kepangnya.

"Hm..." balasnya.

"Lama-lama lo kek limbad deh,"

"Berisik banget sih Sale, gue lagi bete nih," akhirnya ia meladeni Selena--gadis yang sedari merecokinya.

"Lagian sih, mau kemana Ra?"

"Ke gerbang samping sekolah."

"Mau ngapain?"

"Nagih hutang"

Selena terus bertanya kepadanya, namun ia tak menggubrisnya, moodnya sedang tidak bagus. Berawal dari mantan kekasihnya yang semalam membuatnya 'hampir' gagal move on, nonton anime hingga larut malam sehingga ia kurang tidur--sampai akhirnya ia lupa sarapan karena hari ini upacara bendera yang mengharuskannya datang lebih pagi, untung saja ia tidak sampai pingsan.

Ia menghentikan langkah kaminya di dekat gerbang samping sekolahnya--tempat biasa murid-murid SMA Nusa Bangsa melanggar peraturan sekolah, yaitu jajan di luar. Sebenarnya sekolahnya telah menyediakan kantin sehat, tapi tetap saja banyak yang melanggar dengan dalih harga makanan di kantin pada mahal.

"Ke kantin aja yuk" ujar Diandra setengah berbisik.

Selena mengeryitkan dahinya heran, ia menelusuri sekitar dan matanya menangkap dua sosok lelaki yang sedang membawa makanan dari arah atas gerbang.

"Oh ada doi toh" kekehnya kemudian. Perasaan Diandra sudah tidak enak, ia segera menarik pergelangan tangan Selena untuk secepatnya beranjak dari tempat itu. Namun sayang, pergerakannya terhenti tatkala seorang memanggilnya.

"De tunggu," suara bariton milik Azka menginterupsi keduanya untuk berbalik ke arah si empunya suara.

"Nama lo siapa?" tanya Azka.

"Aku kak?" tanya Selena sembari menarik lengan Diandra untuk mendekat ke arah Azka.

"Iya kamu." Aldi pun angkat bicara, Diandra menundukan kepala ada rasa ngilu di dadanya yang membuatnya ingin segera pergi.

"So tau banget sih Al, bukan lo, tapi yang di sebelah lo" tunjuk Azka pada Diandra.

"A-aku kak?" tanya Diandra meyakinkan, ia heran, bukankah waktu itu Julie telah mengatakan namanya. Apakah kakak kelasnya ini mengalami amnesia atau mengidap penyakit alzheimer?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnD (Sepasang Egois)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang