The Purple Sun and A Loyal Sunflower

564 52 26
                                    

"Lihat, lihat, ada Si Mata Aneh."

Dua orang anak kecil tengah menunjuk-nunjuk punggung seseorang sembari terkekeh penuh ledekan. Berbeda dengan bocah berambut legam yang menjadi korban, ia hanya diam.

Bukannya tak mendengar, tapi memilih tak menanggapi. Malahan kepalanya yang sudah tertunduk, kian condong ke bawah. Menghela napas guna menyabarkan hati, pegangan pada tali tas dipererat, pun langkah kakinya dipercepat.

Toh, tak ada gunanya melawan. Selain tubuh mereka yang jauh lebih besar darinya, Kaneki memang sedikit berbeda dibanding anak lain. Wajar saja jika diberi pandangan mengucilkan.

"Oi, Kuso!"

Namun tak berapa lama, teriakan familier terdengar dari arah belakang beserta bunyi gedebak-gedebuk keras dan teriakan kesakitan. Seketika Kaneki menghentikan langkah, segera memutar tubuhnya. Tatapan tajam seorang gadis bersurai bak lavenderlah yang menantinya.

"Touka-chan?"

Seiring Touka berjalan mendekat, pandangan Kaneki teralihkan pada titik lain. Dua bocah yang tadi meledeknya, saat ini terlihat meringis kesakitan. Sorot benci sekaligus takut dilontarkan pada ia dan gadis di sampingnya sebelum mereka melarikan diri sembari meneriakkan ejekan, "Oni* Kirishima!"

*(Iblis/setan)


Touka mendelik, berbalik dan bermaksud mengejar mereka. Cepat-cepat Kaneki menahan lengan mungil itu. "Biarkan saja, Touka-chan." Dilemparnya gelengan disertai senyum tipis di wajah.

"Dasar Kaneki Aho!" Touka malah menarik lengannya yang digenggam dan menjitak kepala Kaneki. "Harusnya kau membalas mereka, bukannya diam saja seperti kura-kura pengecut! Makanya mereka senang menindasmu."

Sepasang mata ungu yang melotot dan gigi yang menggeram marah mungkin menyeramkan bagi sebagian orang. Namun bagi Kaneki itu lucu. "Gomen," ia meringis kecil, lantas tersenyum geli, "tapi kan ada Touka-chan yang akan menolongku.

Touka mendengus, melipat kedua tangan di depan dada. "Kuso Kaneki, jadi kau memanfaatkanku, hah?!" diangkatnya tangan kanan yang terkepal, bersiap meluncurkan serangan lagi.

"Ehh ... mulai mendung," Kaneki pura-pura mengamati keadaan langit, tanpa aba-aba menggenggam telapak tangan Touka dan mengajaknya berlari.

"Hei!"

"Ayo cepat, sebelum hujan turun!"

.
.
.
.
.
.

Disclaimer :

All character of Tokyo Ghoul belongs to Ishida Sui

FF (TouKen) Sunflower by Me

.
.
.
.
.
.

Lapangan basket outdoor tampak lengang. Berkas-berkas jingga menerobos kaca jendela kelas, membuat bayangan di salah satu meja serta menyinari pemiliknya yang betah memandang ke luar kelas. Tepatnya ke arah koridor di depan kelas sebelah, seorang pemuda bersurai legam tengah tersenyum pada beberapa murid yang juga menyapanya.

Seolah tertular, bibirnya menarik garis lembut. Sepintas ingatan masa kecil yang sempat terlintas membuatnya tanpa sadar membandingkan dengan masa kini. Dari yang pernah Touka dengar, perubahan akan datang seiring berjalannya waktu. Namun menurutnya, semua tetap sama. Kaneki masihlah lelaki naif dan ramah, begitu pun ia yang selalu lebih berani dan berdiri paling depan membela Kaneki.

SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang