.
.
.
" Eomma..." Panggil Chanyeol pada ibunya.
"Eoh... Chanyeol-ah, bogoshipoyo" ujar ibunya, namun pandangan ibunya menatap aneh pada seorang gadis dibelakang Chanyeol.
"Kau kenapa kemari, anak jalang!" Teriak ibu Chanyeol.
"Eomma...dia bukan anak jalang itu, ibunya juga korban eomma..." Bela Chanyeol.
"Darimana kau tau? Dia pasti berbohong..pergi kamu dari sini jalang licik...arrgh...aku benci kamu..pergiiiiii!" Teriak ibu Chanyeol tak karuan. Akhirnya nayeon memilih keluar tanpa sempat mengucapkan kata apapun.
"Eomma tenanglah...lebih baik kau istirahat, aku akan pergi dulu" ujar Chanyeol saat ibunya mulai tenang.
.
.
.
Chanyeol POV
Aku berjalan keluar mencari nayeon namun tidak ada tanda-tanda keberadaanya hingga aku sampai ditaman belakang rumah sakit. Aku melihat dia termenung sendiri.
"Nayeon-ah...maafkan ibuku ya" ujarku
"Tak apa Sunbae, aku memakluminya" jawab nayeon dengan senyum manisnya namun tetap saja aku tau hatinya sangat sakit, kuputuskan untuk memeluknya mencoba mengobati sakit hatinya. Dia diam tak menolak ataupun membalas pelukanku, tapi aku tau dia sedang terisak dalam dekapanku.
"Uljima...pasti suatu saat eomma akan tau kebenarannya" ujarku menenangkanya.
"Sunbae..kau harus menemani ibumu sampai sembuh, aku tak ingin melihatnya seperti itu" ujarnya sambil menatapku dengan tatapan memohon.
"Tanpa kau minta aku pasti akan melakukannya, dia adalah wanita nomor satu di hatiku..." Jawabku
"Dan aku nomor dua?" Tanyanya
"Bukan..."
"Mwo? Jadi kau tidak mencintaiku ya!" Ujarnya kesal.
"Nomor dua itu chanyeon, kau nomor 3, jangan berebut dengan anakmu sendiri" ujarku tenang.
"Dasar...sunbae.." rengeknya dengan lucu.
Akhirnya aku pulang mengantar nayeon ke apartemennya, kami memang tidak serumah karena nayeon Inging tetap tinggal dengan temannya dahyun dan juga aku harus tinggal di dorm EXO.
"Selamat malam.. terimakasih sudah mengantarkan ku" ujar nayeon.
Sebelum nayeon keluar aku segera menarik tangannya membuat dia berhadapan denganku dengan jarak yang sangat dekat.
"Kau melupakan sesuatu" ucapku
"Melupakan apa? Kurasa aku___"
Cup!
Aku menciumnya, dia tampak kaget namun dengan cepat menutup matanya, bibir nayeon sangat manis, kurasa ada zat adiktif didalamnya hingga aku ingin terus-terusan menciumnya. Aku terus melumat bibir nayeon dengan lembut namun nayeon tampak diam saja.
"Balas ciumanku nay..." Ujarku disela-sela ciuman kami.
Akhirnya ada sedikit pergerakan yang membuatku tersenyum senang, namun saat aku ingin bertindak lebih lanjut...
Hai....akhirnya chapter 1 rampung walaupun sedikit😁
Harap dimaklumi ya...authornya lg di kls 12 SMA jadi juga harus fokus belajar...See you next chapter...
Jangan lupa vote dan komen ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY MANAGER 2[END]
FanficJalan menuju kebahagiaan nyatanya lebih sukar daripada memperjuangkan dan mempertahankan sebuah ketulusan Lanjutan dari MY LOVELY MANAGER love you all