Entah apa yang telah aku perbuat kepadamu, hingga kau memberiku hukuman yang sangat berat. Bagaimanapun dan apapun yang telah kau lakukan kepadaku. Bagiku kau masih gadis yang sama seperti 8 tahun yang lalu, dan rasa yang kumiliki kepadamu bukan hanya rasa suka sementara, tapi adalah rasa yang telah kutetapkan seiring waktu saat aku dapat menatap matamu.
Alex terlihat memakai kemeja yang telah kusut dengan minuman berakohol berada di genggamannya terlihat meringkuk di samping tempat tidur yang gelap . Matanya hanya menatap kosong keluar jendela yang hanya menampilkan cahaya terang yang menyilaukan.
Kau menyuruhku pergi tapi matamu seakan memanggilku.
Bahkan jika nanti kau memalingkan pandanganmu dari ku. Setidaknya itu membuatku tahu bahwa kau menyadari keberadaanku.
Sudah berminggu minggu semenjak aku menghindari lucy , aku sudah tak dapat menahan diriku lagi, .
Kumohon setidaknya marahlah kepadaku, untuk membuatku yakin bahwa kau masih memperhatikanku.
Aku melihatnya berjalan mendekati gerbang, aku mengajaknya ke gedung belakang sekolah. Hanya untuk mencari jawaban .
Aku hanya dapat terdiam menatap kosong kearah punggung lucy yang berjalan menjauhiku.
" kau tahu, bahkan jika hanya luka dan rasa sakit yang aku dapatkan. Aku tak prenah menyesal memiliki luka itu. "
Lucy! Ibu memanggil lucy saat melihat lucy baru saja pulang dari sekolah, lucy tersenyum kearah ibunya yang tengah sibuk berbincang dengan wanita paruh baya yang wajahnya tampak tak asing baginya.
"lucy, sini duduk. "
Ada apa mah? Muka lucy yang seakan mencari jawaban ketika melihat wajah ibunya yang sangat bahagia.
"Mamanya alex udah ngajuin lamaran buat kamu"
"Mamah papah juga udah setuju soal ini, acara pertunangannya itu 2 bulan lagi. "
"Em, lucy yakin sama keputusan mamah itu baik buat lucy. Tapi gimana soal pendidikan lucy? "
Kamu ga udah khawatir, kalau kalian mau. Kalian bisa selesain pendidikan kalian dulu, walaupun alex itu udah bisa ngejalanin perusahaan ayahnya sekarang, tapi dia tetap pengen buat nyelesain pendidikannya.
Kalau begitu lucy ke kamar dulu ya mah, tante, Permisi. Lucy tersenyum kemudian melangkah pelan menaiki tangga.
Alex telah memgetahui tentang pertunangan itu jauh jauh hari, perasaannya bercampur aduk tak karuan. Ada perasaan takut yang mengganggunya. Ia mengambil jacketnya dan melaju kearah sunyinya malam, menuju ke arah rumah yang terlihat megah dari kejauhan.
"Eh, ada alex, " sapa ibu lucy yang tampak terkejut melihat alex di ruang tamunya.
"Lucy ga ada di rumah, dia ada di villa. Kalau mau mampir, mampir aja. Tadi tante buat banyak makanan buat lucy di villa, '
Ah, makasih tante. Alex bangun dan berpamitan sembari melontarkan senyum yang ramah kearah wanita paruh baya yang tengah berdiri di ambang pintu masuk,
"Tempat ini tak berubah" pandangan alex kembali menjelajah saat memasuki wilayah di dalam gerbang besar vila tersebut.
Ia mengetuk pintu, dan terlihat hanya terdapat 2 pelayan yang menyambutnya.
Bi, lucynya ada di mana? Tanya alex dengan nada rendah yang seakan menyadarkan pelayan itu dari lamunannya semenjak ia membukan pintu untuk alex, ia tersadar dan kemudian memberitahukan lucy ada dikamarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE YOUR SECRET
Literatura FaktuGadis yang tampak sempurna? Atau topeng yang tampak sempurna? Gadis yang memiliki boneka tampan yang dapat ia perlakukan sesukanya. "jika dosa adalah luka, yang kau butuhkan hanya baju untuk menutupinya "-alex " kalian menilaiku dari apa yang aku...