Lagi-lagi sikap cerobohku baru saja menghancurkan hubungan pernikahan yang suci ini. Kenapa ini selalu terjadi padaku? Padahal aku sudah berusaha untuk mengerti tapi kenapa selalu saja terjadi hal-hal yang seperti ini. Selain itu siapa yang mengirim foto bohongan itu?
" Tapi kenapa kamu menciumku? Bukankah tidak ada hubungannya dengan foto ini?"
" Ada, karena aku sudah pergi cukup lama aku jadi sangat merindukan semua tentang dirimu baik sikapmu, kelakuanmu, sampai tubuhmu pun aku sangat merindukannya"
" Apa yang kamu pikirkan?"
" Karena kamu sudah salah paham padaku maka kamu harus membayarnya dengan kewajibanmu sebagai istriku"
Astaga senyum mesumnya sangat menyeramkan, kadang aku berpikir bagaimana bisa aku punya suami yang begitu bergairah saat membicarakan hal-hal yang tidak seharusnya mengarah pada sesuatu yang berbau erotis. Yah sudahlah terserah padanya aku hanya akan mengikutinya.
" Oke tapi besok kamu harus cuti kerja selama 3 hari karena kamu sudah meninggalkanku sendiri disini"
" Baiklah aku setuju"
Katanya tersenyum senang dan memelukku kembali, sejujurnya kami tak pernah bosan untuk saling berpelukan karena pelukan selalu membuat kami merasa nyaman. Walaupun akan banyak masalah yang akan datang lagi kami akan berusaha untuk menyelesaikannya bersama-sama. Terima kasih sudah membaca kisahku.