Three

433 16 0
                                    


Rara sedang mengemas peralatan cheersnya. Kerongkonganya kering dan badanya berkeringat karna menyemangati pertandingan basket barusan.

"Rara" Mifta berjalan kearah Rara.

"Iya?" Balas Rara.

"Lo suka dance?" Tanya Mifta

Rara mengangguk.

"Join squad kita" Kiki yang baru saja muncul di belakang Mifta pun menghampiri.

"Tt squad?" Alis Rara naik sebelah.

"Iya" Kiki mengangguk.

"Kita butuh member buat lomba dance besok." Diva kemudian mendekati Rara.

"Lo mau join?" Tawar Mifta.

"Untuk dance hari ini doang?"

"Bukan" Diva mengeleng, "untuk selamanya. Lo jdi anggota dari tt squad. Gue tau lo anaknya ga beda jauh sama kita. Suka buat masalah di sekolah"

"Iya" ucap Kiki, "selain untuk dance. Kita juga butuh lo buat ikut ngebully adik kelas kita namanya Aul. Dia gatel banget sama Fauzan ketos kita"

Rara mengangguk mengerti, "gue juga kurang suka sama Aul. Dia pernah deketin gebetan temen gue sampe akhirnya mereka gagal jdian"

"So?" Tanya Mifta, "lo mau jadi member squad kita?"

Rara mengangguk.

"Ok sini wa lo. Biar kita joinin grup chat TT Squad" ucap Diva senang.

Rara kemudian memberikan nomor ponselnya kepada Diva. Dengan cepat Diva menambahkan Rara kedalam grup chat squadnya.

"Woi buruan Basket mulai lagii" Ulva berlari menuju teman - temannya.

"Ra lo ikut ga?" Tanya Mifta.

"Gue naro peralatan cheers gue dulu di gudang"

"Ok kita duluan" balas Mifta.

****

Radi berhasil  memasukan bola basketnya menuju ring. Sorak ramai para siswi perempuan sman 2 garuda menghebohkan lapangan.

Saat ini kesempatan untuk memegang bola berada di tangan Rivaldy. Tak mau kalah, ia kemudian mendribble bola tersebut dan mengoper ke rekan satu tim basketnya.

"Firman tangkap!" Rivaldy melempar bola basketnya namun lemparannya meleset sehingga Radilah yang mendapatkan kesempatan untuk memainkan bola basketnya.

Radi mulai berlari sambil mendribble bolanya kemudian ia melemparkan bola basket itu menuju ring. Namun sayang sekali lemparan Radi tak cukup untuk membuat bola tersebut jatuh kedalam ring.

Rivaldy melihat boxscore yang berada di atas aula. Masih tersisa 10 menit lagi agar ia mencetak angka dan menang melawan Sman 2 Garuda.

"Gue gabisa biarin lo menang Rad, gue tuan rumahnya disini" ucapnya pelan dan kemudian berlari merebut bola.

Rivaldy berlari secepat mungkin agar tidak kalah dengan waktu yang terus berputar. Ia terus mendribble bola basketnya dan melakukan tembakan dari luar garis penalti.

"Three point!!!"

Suara ricuh dan sorakan kencang dari siswa dan siswi Sman 1 Garuda terdengar hingga penjuru sekolah.

"SMAN 1 GARUDA MENANG!!!" Teriakan itu berhasil menambah semangat seluruh siswa dan siswi Sman 1 Garuda yang menonton pertandingan.

TT SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang