Baikan

7 1 0
                                    

"Gue males masak sa,go food aja gih"
"Ih paan udah beli bahan buat masak malah mau go food"yusa meletakan kresek make up dan belanjaannya tadi.
"Udah gak mood masak gue"
"Lu mah gitu yan gue cuma sebut nama alam aja jadi begini"
"LU KIRA ITU GAK NGINGETIN GUE TENTANG BETAPA SAKITNYA GUE SAKIT MIKIR PAKEK OTAK"bentak lyan lalu naik ke lantai dua untuk masuk ke kamarnya.Yusa terlalu menyepelekan ketika dia menyebut nama alam.
"YAN MAAFIN GUE,GUE GAK BERMAKSUD BEGITU YAN"teriak yusa ketika melihat lyan masuk ke kamar nya.

Lyan membanting pintu dengan keras.
"KENAPA SIH GUE HARUS BEGINI"lyan teriak sekencang mungkin dengan isakan tangisan nya.
"Kenapa ngak ada orang yang pernah ngertiin perasaan gue"lyan terus menangis bahkan air mata yang mengalir tambah deras.Lyan memilih untuk memejamkan matanya karena itu lah yang bisa membuatnya tenang.

Yusa berjalan menuju dapur dan mencari pembantu rumah lyan.
"Eh bi,aku boleh minta tolang gak bi"tanya yusa ketika melihat pembantu rumah lyan yang sedang mencuci piring.
"Minta tolong apa mas?"tanya bibi tanpa melihat yusa.
"Aku mau pinjem dapurnya sebentar aja boleh gak?"
"Oalah bisa kok monggo mas"jawab bibi lalu mengelap tangan nya menggunakan lap.Yusa berencana akan masak nasi goreng plus telur dadar.Nasi goreng plus telur dadar adalah makanan kesukaan lyan,kata lyan aku suka itu karena waktu ayah pulang dari kerja pasti ayah masakin aku ini,kata ayah ayah cuma bisa masak ini,walau pun gak spesial tapi aku selalu suka.

Yusa menunggu lyan sampai jam 8 malam tapi lyan tidak keluar kamar.Yusa sudah mengirim pesan pada lyan,sudah menelfon lyan tapi tak ada satu pun yang terjawab.Yusa memutuskan untuk pulang dan menulis sepucuk surat ini aku buatin makanan kesukaan mu HARUS DIMAKAN semoga suka have a nice day lyan:).Yusa merasa bersalah karena dia telah membuat lyan menangis.

Lyan terbangun pukul setengah 10 malam dia turun untuk mengecek apakah yusa masih di sini menunggunya.Lyan berharap yusa masih ada di sini dia ingin bercerita tentang banyak hal tentang alam kepadanya,tapi sayang yusa sudah pulang.
"Non itu di ruang makan ada makanan dari teman enom tadi"kata bibi saat melihat lyan ada di ruang tamu.
Lyan tak menjawabnya dia langsung ke ruang makan untuk mengecek ada apa disana.Lyan membaca surat dari yusa dan tersenyum lalu mencium surat itu.Lyan menarik kursi dan memakan nasi goreng buatan yusa.
"Eh ternyata kamu sudah pulang kangen ya sama bunda?"
"Gak akan"
"Lagi makan apa yan?"
"Makan ayam tiren bun"
"Ketus amat bunda ngincip dong"bunda mendekat dan mengambil sendok yang ada di tengah meja makan.
"Gak ini spesial buat lyan,nih liat suratnya ini spesial buat lyan"lyan dengan bangga menunjuk kan surat dari yusa.
"Punya pacar kok gak di kenalin ke bundanya"bunda duduk di samping lyan.
"Buuukan pacar bun"lyan menjawan terbata bata.
"Salting gitu mana mungkin bukan pacar"bunda menyentil pipi lyan.
"Apaan sih bun,oh iya lyan pengan ke jogja weekand besok bun,boleh gak bun?"
"Sama siapa?dita?"
"Bukan,aku sama yang bikinin nasi goreng ini"jawab lyan cegigisan.
"Boleh tapi janji jangan kabur lagi,kalau ada masalah cerita sama bunda jangan kabur kalau rukun begini terus kan enak"
"Ya kalau emang lagi pengen kabur gimana dong?"
"Ya ditahan lah"
"Tapi aku ada syaratnya bun"bunda hanya menjawab dengan mengangkat satu alis nya.
"Bunda yang bayarin 2 tiket plus hotel ya bun?"
"Oke deal nanti bunda tinggal trasnfer"
"Ah jadi makin sayang deh sama bunda"lyan memeluk bundanya.
"Bunda juga makin sayang sama kamu"bunda merasa senang malam ini karena telah lama menginginkan keadaan seperti ini.

Hari senin,hari paling males untuk berangkat sekolah karena harus berdiri setengah jam bahkan bisa lebih di lapangan.
"Bye bun"seru lyan ketika turun dari mobil.Semenjak kejadian tadi malam lyan dan bundanya jadi rukun ngak seperti lusa lusa mereka selalu penuh dengan cek cok.

Learn to understandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang