Chapter 5

12.5K 1.3K 337
                                    

Cherish The Memory

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cherish The Memory
.
Byun Baekhyun as Baixian
Park Chanyeol
.
SUMMARY
Baixian, putra bungsu dari ketua The Council penghisap darah, setengah periㅡ tiba-tiba saja terikat sebagai mate Park Chanyeol dari ras werewolf tanpa sebab yang jelas. Takdir yang mengharuskan, namun tak luput dari segala penolakannya hingga akhirnya Baixian memilih untuk menyerah pada keadaan. Karena semua yang telah terjadi tak dapat berubah begitu saja
.
WARNING : BOY X BOY (YAOI)! MATURE CONTENTS!
Don't bash! Don't plagiat!
.

Chapter 5

Suara ketukan 2 pasang sepatu bergema dan saling bersahut-sahutan di sepanjang tangga spiral berpijakan batu dengan cahaya remang yang menuntun mereka ke ruangan yang berada beberapa meter diatas permukaan tanah.

Pria berjubah hitam dengan tongkat besi panjang di tangannya berjalan lebih dulu menuntun seorang pria yang berpakaian lebih modern dengan setelan jasnya untuk memasuki kastil tua yang gelap itu lebih dalam lagi.

"Sebenarnya sejauh apa lagi kita harus pergi? Waktuku tidak banyak tolonglah." Pria di belakang menggerutu, sesekali melirik jam tangan mahal yang melingkar di pergelangan tangan kirinya meski ia hanya melihatnya dalam cahaya remang.

Pria berjubah didepannya tetap membisu. Bahkan saat pria itu menyambutnya tadi setelah ia diantar oleh seseorang yang ia kenal untuk datang ke kastil ini pun pria berjubah itu tak bicara sepatah katapun seolah ia bisu. Bukan hanya itu, ia bahkan tak bisa melihat wajahnya yang tersembunyi dibalik bayangan jubahnya.

Mereka telah sampai di anak tangga terakhir hingga mereka kembali berpijak di lantai batu yang rata, kembali menyusuri lorong panjang yang lagi-lagi melingkar hingga si pria berjas mengerutkan keningnya heran. Jangan bilang sejak 10 menit lalu kita hanya berjalan berputar-putar, benaknya bersuara.

Namun asumsi itu menghilang dengan sendirinya begitu mereka berhenti didepan pintu berdaun ganda dengan 2 orang ㅡyang lagi-lagi mamakai jubahㅡ yang berjaga di masing-masing sisi. Ada beberapa orang juga yang berlalu lalang dalam diam, semuanya memakai jubah panjang hingga membuatnya bertanya-tanya tentang alasan dibalik pakaian mereka. Mungkin hanya orang yang berjaga didepan pintu gerbang yang mengenakan pakaian selayaknya orang normal dijaman ini.

Mereka berbicara dalam bahasa asing yang tak ia mengerti sebelum mempersilahkan ia dan si pria pemegang tongkat besi untuk masuk kedalam ruangan. Pintu kayu yang terlihat tua nan usang namun kokoh itu kemudian berderit nyaring saat dengan perlahan terbuka hingga menciptakan celah untuk mereka masuk.

Ada karpet merah yang menjulur belasan meter yang menyambut mereka di ambang pintu. Matanya terpaku akan ruangan besar yang gelap itu, hanya ada api yang menjadi penerangan didalam ruangan layaknya orang kuno yang tak mengenal peradaban. Hawa yang begitu mencekam didalam sana membuatnya menggigil dengan rambut-rambut di permukaan kulitnya yang mulai berdiri menegang.

Cherish The Memory (ChanBaek) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang