01. I found him

350 26 3
                                    


Suara ombak laut yang menelusuri telinga begitu menenangkan. Ditambah dengan kicauan burung yang berterbangan diatas, ceria sekali.

Tutup matamu, rasakan sejuknya angin laut yang perlahan datang meniup wajah. Hilangkan segala kegelisahan dalam hati, tenangkan fikiran.

Pantai atau laut adalah salah satu objek yang tepat untuk menenangkan fikiran. Disinilah ia terduduk, di pasir pantai dengan kerangka kerang dan terumbu karang yang berada di sekitarnya.

Memejamkan mata, membiarkan angin meniup wajahnya yang menawan sembari mendengarkan suara ombak yang menghanyutkan.

Ia menghela nafasnya kasar. Merasa hari sudah semakin dingin, ia menerjapkan matanya, dan tersenyum simpul. Beranjak dari duduknya, sembari menatap laut biru di depannya.

"It's okay to be fine, again," gumamnya.

Ia tidak memudarkan senyumannya, masih setia menatap laut biru dengan senyuman manisnya.

"Gue pergi dulu, ya. Gue janji bakal balik lagi kok. Jaga kesehatan, Laut. Kalo ada manusia yang nyakitin lo, tenggelamin aja," ucapnya sembari terkekeh pelan.

Seperti orang gila, ia berbicara dengan laut.

Park Sera, tokoh utama dalam cerita ini yang sedang berbincang dengan laut. Entahlah, hanya dia, Tuhan, dan laut yang tahu segala keluh kesahnya.

Sera berjalan perlahan, meninggalkan laut itu selangkah demi selangkah. Masuk ke dalam mobil miliknya dan meninggalkan pulau terpencil ini.

Ia sudah cukup lega sekarang. Meskipun dadanya masih terasa sesak beberapa saat, ia tetap mencoba untuk tersenyum, bahkan tidak memudarkan senyumannya.

Kejadiannya beberapa tahun yang lalu, mengungkit dirinya lagi untuk menjadi lebih sedih sekarang. Ia tak tahu harus berbuat apa.

Drttt!

Ponselnya bergetar. Ia segera merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya.

"Halo?" ーSera.

"Sera! Lo dimana sih? Gue udah di depan rumah lo, ga ada orang!"

Shin Ryujin, sahabat Sera yang sudah berteman sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar.

Sera menepuk dahinya, "maaf, gue lupa."

"Lagi ketempat Woojin, nih. 30 menit lagi sampe kok," ーSera.

"Lo masuk aja, gue mau ke tempat biasa," ーSera.

"Yaudah buruan. Ga pake lama!" Seru Ryujin dari sebrang sana.

"Siap, laksanakan!" Balas Sera lalu mematikan telfonnya.

Sera meletakkan ponselnya di bangku sebelahnya, ia kembali fokus dengan jalan. Masuk ke dalam perumahan, dan berhenti di salah satu rumah berwarna coklat susu bercampur putih.

Ia keluar dari mobilnya, menuju rumah yang ia tuju. Memencet bel, dan menunggu sang pemilik rumah keluar menemuinya.

Cklek.

"Sore, Mama," sapanya hangat.

"Astaga, Sera!" Seru Mama sembari memeluk erat tubuh Sera.

[Revisi] Fake SoftboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang