Mungkin kamu mengharapkan seorang Istri yang semisal Bunda Khadijah, keibuan lagi shalehah.
Barangkali kamu menginginkan seurang pendamping seperti Bunda Aisyah, muda lagi cerdas.
Pun mungkin saja kamh memimpikan pasangan hidup layaknya Zulaikha, cantik lagi kaya.
Bunda Khadijah itu bukankah perempuan muda.
Apakah kau sanggup seperti Rasulullah, menerima istri yang lima belas tahun lebih
tua darimu?Bunda Aisyah itu pencemburu berat. Pernah banting piring di depan para tamu. Sungguh, apakah kau bisa sesabar Muhammad, yang menghadapi kemarahan istrinya dengan senyum kasih sayang?
Pun Zulaikha itu memiliki masa lalu yang bisa dibilang buruk. Pernah menggodai lelaki tampan tanpa rasa malu. Aduhai, mampukah kah kau sebijak Yusuf yang memaafkan bahkan menerimanya dengan ketulusan?
Ya,
Jika istri Rasul yang amat shalehah saja punya kekurangan, maka apalagi perempuan di zaman ini, bukan?Jadi jika kau datang lantang mengatakan 'Saya terima nikahnya', saat itulah seharusnya kau siap menerima semuanya.
Menerima masa lalunya, seburuk apapun itu.
Menerima kekurangannya, sejelek apapun itu.Menerima apapun yang ada di istrimu dengan tetap memposisikan diri sebagai Imam, selalu membimbing serta menuntunnya menjadi lebih baik.
Pada intinya, sebagaimana kau pun tidak sempurna. Jangan pernah menuntut kesempurnaan pada pasanganmu.
Cintai dia tanpa tapi
Cintai dia dengan hatiAllah, aku ingin menjadi perempuan baik-baik
Maka pintaku, pasangkanlah hamba dengan seseorang yang bisa mendidik, menuntun, serta meng-istiqomahkan diriku untuk menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIJRAH TO JANNAH
SpiritualDemi pertemuan dengan-Nya... Demi kerinduann kepada utusan-Nya... Demi bakti kepada orang tua... Demi manfaat kepada sesama... Semoga niat tetap lurus... Semoga menjadi ibadah... Semoga menjadi amal jariyah... Kepada sahabat yang turut berjuang... S...