2

922 153 54
                                    

Hepatotoksik, itu yang di derita Namjoon. Ia mengalami kerusakan hati, akibat mengkonsumsi alkohol terus menerus selama dua bulan terakhir ini.

Taehyung diam menatap Namjoon yang terbaring di ranjang pesakitan. Ini malam kedua Namjoon di rumah sakit, dan Taehyung baru sampai tadi siang. Ia langsung ke rumah sakit, tanpa pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Taehyung menghela napas, ia memang tidak mau mendengar berita pernikahan Namjoon. Tapi ia lebih tidak mau mendengar berita Namjoon sakit seperti ini.

Selama ini Namjoon tidak pernah sakit sampai masuk rumah sakit seperti ini, dan sekarang Hyungnya menderita penyakit yang cukup serius. Ibunya terus menangis, bagaimana tidak. Anak sulung yang di bangga-banggakannya mendadak sakit, membuat ibu dari dua anak itu terus menangis karena khawatir. Sampai Taehyung menyuruh ibunya untuk pulang beristirahat, dan disini hanya Taehyung yang menjaga Namjoon.

Ada yang aneh menurutnya, kemana wanita itu? Bukan kah Suzy harus berada di sisi Namjoon?. Ibunya pun tidak menyinggung tentang Suzy, bahkan Seok Jin dan Hoseok yang ia temui tadi sore tidak menyinggung tentang wanita itu. Ia yakin wanita itu sekarang sudah menjadi tunangan Namjoon, karena malam itu Namjoon berniat melamarnya. Melihat Hyungnya seperti ini, ia jadi bertanya. Hal apa yang ia lewatkan?.

Taehyung mengeluarkan ponsel dari saku celananya, ia mencari kontak Jimin. "Bisa kau cari tahu tentang Bae Suzy, semuanya. Jangan sampai ada yang terlewat"

"..."

"Tidak apa, yang terpenting informasi yang kudapatkan lengkap. Aku tunggu sampai lusa"

$$$
Hari ini Jungkook mengajak Suzy ke suatu tempat, lelaki itu tidak mengatakan akan kemana membuat wanita itu penasaran. Senyuman tidak pernah luntur dari wanita di samping Jungkook, pun tangannya tidak pernah ia lepas dari jari-jari lelaki itu.

"Kau tau Jungkook, semakin hari kau semakin dewasa. Entah dari penampilan atau pun sikapmu" Jungkook tersenyum kecil mendengar penuturan Suzy. Ia menggenggam tangan Suzy semakin erat.

"Benarkah? Mungkin karena aku akan menjadi seorang suami, dan berharap cepat menjadi seorang ayah" Jungkook tertawa kecil di akhir kalimatnya. Sedangkan Suzy tidak tau harus bagaimana menyembunyukan wajah merahnya.

Jungkook menghentikan mobilnya di depan rumah cukup mewah, rumah itu terdiri dari dua lantai. Tidak terlalu besar pun tidak terlalu kecil. Suzy memberikan tatapan bertanya, merasa asing dengan rumah yang di datanginya bersama Jungkook.

Jungkook membukakan pintu mobil untuk Suzy, meminta wanita itu untuk turun. Tanpa banyak bertanya ia pun mengikuti langkah Jungkook. Lelaki itu mengeluarkan kunci dari saku celananya, dan membuka rumah itu. Jungkook mempersilahkan Suzy untuk masuk terlebih dahulu, rumah ini sudah terisi dengan berbagai furniture sangat rapi dan tersusun.

Suzy menyusuri rumah itu, ia melihat tanah kosong di bagian belakang. Cukup luas bila di jadikan taman, pikirnya. "Kau tau siapa pemilik rumah ini?"

"Kau suka?" Jungkook menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Suzy melangkahkan kakinya mendekati Jungkook, takut pemilik rumahnya tiba-tiba datang. Jungkook terkekeh kecil melihat tingkah Suzy.

"Ini rumah kita" Suzy seketika menoleh ke arah Jungkook. Jungkook hanya tersenyum kecil, merangkul tubuh wanita itu.

"Aku ingin setelah kita menikah, kita tinggal disini. Kita hidup bahagia dengan anak-anak kita, kau mau kan?" mata Suzy berkaca-kaca. Terharu dengan apa yang Jungkook lakukan, ia tidak pernah berpikir sejauh ini. Dan Jungkook melakukannya sendiri, ia memeluk Jungkook  mengucapkan terimakasih lewat pelukannya. Jungkook membalasnya, mengusap punggung wanita yang ia tahu sedang menangis itu. Senyum kecil terbentuk di bibirnya.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang