Aku ragu-ragu untuk posting ini wkwk
Jangan lupa ya, ini akan berakhir bahagia ko wkwk--+++--
Dua hari terakhir ini Suzy tidak banyak bicara dan lebih sering melamun, membuat Jungkook khawatir dan membuat lelaki itu berpikiran yang tidak-tidak.
Hari ini mereka berada di rumah milik keduanya, Jungkook dan Suzy baru saja memindahkan barang milik mereka. Itu pun baru sebagian belum semua di pindahkan.
Jungkook menatap Suzy yang hanya memainkan makanannya, makanan yang beberapa menit lalu di pesan oleh Jungkook. Jungkook menghela napas, ia memegang tangan bebas Suzy. "Apa ada masalah?"
Suzy yang tersadar langsung balik memegang tangan Jungkook, memberikan senyuman termanis untuk lelaki itu. Kemudian ia menggeleng kecil, menandakan bahwa ia baik-baik saja. Tapi Jungkook tau, wanita itu sedang berbohong.
Mengenai Taehyung, Suzy tidak menceritakannya pada Jungkook. Ia tidak bercerita mengenai kedatangan lelaki itu dua hari yang lalu. Ia takut, takut Jungkook marah dan membenci Taehyung. Bukan berarti ia sudah memaafkan lelaki itu, bukan. Ia takut Jungkook tidak bisa mengendalikan dirinya-menghajar Taehyung- yang berakhir mencelakai dirinya sendiri.
"Jangan bilang kau menyesal menikah denganku." Suzy memukul lengan Jungkook, bagaimana bisa Jungkook memiliki pemikiran seperti itu. Pikirnya. Membuat Jungkook terkekeh kecil. Jungkook bangkit mengikuti Suzy yang membawa piring kotor untuk di cuci. Jungkook memerhatikan setiap gerakan yang Suzy lakukan.
Setelah selesai mencuci piring, Jungkook mengangkat tubuh Suzy dan membawanya ke sofa ruang tengah. Sofa berukuran lebar, muat untuk keduanya merebahkan diri. Suzy memekik karena kaget. Jungkook membawa Suzy kedalam pelukannya, mengecup pucuk kepala wanita itu. Membuat Suzy tenggelam dalam dada bidang Jungkook.
"Aku tahu kau ada masalah, ceritalah.." Jungkook melepaskan pelukannya. Membuat ia leluasa melihat Suzy. Suzy menatap Jungkook lama, dengan ragu ia berkata. "Aku bertemu Taehyung.."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
$$$Hari ini Jungkook berniat menemui Taehyung. Ada yang ingin ia bicarakan dengan lelaki itu. Ia sudah mendengar cerita dari Suzy kemarin, ia marah tentu saja. Bagaimana pun sekarang Suzy adalah tanggung jawabnya, apapun yang berhubungan dengan wanita itu sekarang menjadi urusannya. Termasuk masa lalu wanita itu.
Taehyung memasuki salah satu restoran di kawasan Myeongdong. Pagi tadi Jimin memberitahu ada yang ingin bertemu dengannya, Jeon Jungkook. Nama yang cukup asing bagi Taehyung, mengingat selama ini ia tidak tinggal di sini.
Sebenarnya Taehyung enggan menemui Jungkook, karena suasana hatinya belum membaik setelah kejadian beberapa hari lalu. Namun demikian, Jimin memaksanya untuk menemui lelaki itu. Jeon Jungkook salah satu orang yang berpengaruh dalam dunia bisnis. Itu yang Jimin katakan.
Jungkook mengangkat sebelah tangannya ketika melihat Taehyung memasuki restoran, meminta lelaki itu untuk duduk di depannya. Jungkook tau Taehyung, ia pernah melihat Taehyung di acara Namjoon beberapa bulan lalu. Namun belum sempat berjabat tangan dengannya.
"Jeon Jungkook?" Jungkook mengangguk kecil ketika Taehyung memastikan Jungkook adalah orang yang akan ditemuinya.
Taehyung berdehem, "Sekretarisku memberi tahu ada yang ingin kau bicarakan, maaf sebelumnya Tn. Jeon.."
"Ya, dan kurasa kita tidak terlalu dekat untuk sekedar berbasa basi. Jadi aku ingin langsung pada intinya saja." Jungkook menyela ucapan Taehyung. Taehyung hanya tersenyum kecil ketika Jungkook menyela ucapannya.
"Ku dengar kau mengunjungi Suzy beberapa hari lalu. Aku akui, kau cukup berani menampakkan wajahmu dan meminta maaf padanya setelah kejadian lima tahun lalu."