Holiday 2

276 14 1
                                    

“Tok, Tok, Tok.”

“Mah, aku pulang!!!” salam Miiko.

“Eh, Miiko sudah pulang. Gimana tadi mainnya? Seru gak?” kata mama dengan mencurigakan.

Gawat, aku mencium bau-bau kemarahan mama nih ...” batin Miiko.

“Miiko, kamu udah main kan? Jadi sekarang... Cepat bersihkan kamar mu dan pergi mandi SEKARANG!!” marah mama yang menggema diseluruh ruangan dirumah Miiko.

“Ampun mah, iya iya akan Miiko bereskan. Tapi Miiko mandi dulu yaa,” jawab Miiko polos dengan penuh penyesalan.

“Sebentar ya mah, Miiko mandi dulu, Brakk!! tutur Miiko sambil menutup pintu kamar mandi kencang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Lalalala,” senandung Miiko saat memakan potongan kue bolu yang diberikan mama kemarin. “Hmmm, enakk,” ucap Miiko.

Oh ya, aku kan mau liburan ke Indonesia, jadi aku harus beritahu mama, supaya mama gak khawatir kalau aku pergi,” batin Miiko.

“Tok,Tok,Tok,” ketuk Miiko.

“Masuk.” Jawab mama.

“Mah, tadi Yukko chan ngasih tiket liburan ke Indonesia ke aku sama Mari chan masing masing dapat satu. Aku boleh gak ikut kesana?” tanya Miiko.

“Boleh aja, tapi harus didampingi orang tua. Kebetulan mama sama papa lagi dapat cuti 2 minggu. Jadi, mama ikut sama papa dan Mamoru. Sebab, nanti kalau sendirian, bisa kesasar. Jadi, ya, mama harus ikut kamu.” tanggap mama sambil memberi izin kepada Miiko.

“Yes, makasih mamaku yang tersayang,” kata Miiko sambil mencium sebelah pipi mama. “Sama-sama nak,” jawab mama.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Kringggg,” alarm beker Miiko berbunyi. Ya memang di kasih taunya sama author sih cuma sekali bunyi jamnya tapi aslinya jam nya Miiko udah berbunyi 5 kali -_-

“Miiko!!! Bangunn!!! Ini sudah siangg!!! Mau tidur sampai jam berapa!!! Cepat bangunn!!” teriak mama.

“Huahhh, ini jam berapa?” tanya Miiko sambil sesekali menguap. “Ini sudah jam 06:30! Kau masih saja tidur! Ayo bangun!” kata mama sambil menarik Miiko.

“Oh jam 06:30, hahh jam 06:30!?!?” teriak Miiko sambil mengambil handuk.

“Mah aku mandi dulu ya, brakk!!” kata Miiko seraya menutup pintu kencang.

***

“Wahh, aku sudah telat nih! Aduh!” kata Miiko yang tiba tiba ditabrak oleh seseorang didepannya.

“Cihh, makanya jadi orang tuh jangan pendek. Akhirnya ketabrak kan?” ejek Tappei yang ternyata telah menabrak Miiko.

“Loh, Tappei? Kamu terlambat juga? Ayo buruan masuk,” ajak Miiko seraya menarik tangan Tappei.

“Eh, iya deh.” jawab Tappei.

***


Maaf ya kalau di skip mulu. Lanjutt.

Kringgggg,” bel sekolah pun berbunyi. Miiko dan kawan-kawannya segera mengambil jatah makan siang.

“Teman-teman, hari ini aku yang ambilin jatah makan siang ya,” izin Miiko semangat dan segera membagikan makanan makanan tersebut.

“Iya, Miiko,” jawab Yukko lembut.

“Boleh aja sih, pasti kamu hari ini ngambilin jatah makan siang karena hari ini menunya sup miso, susu, pudding, roti kare, dan sushi kan?” tebak Mari yang pandangannya melihat Miiko tajam.

“Hehehe, iya, kamu tahu saja sih.” jawab Miiko cengengesan. Mereka pun makan sampai kenyang dan saat mereka kekelas bel pun sudah berbunyi.

“Anak-anak, hari ini kalian dipulangkan cepat karena guru guru mau rapat. Mulai besok kalian sudah mulai libur nasional 2 minggu ya karena kalian sudah ambil raport. Terus yang kita jalani hari ini dan beberapa hari kemarin adalah Class Meeting jadi hanya belajar seperlunya. Sampai jumpa awal tahun ajaran baru nanti ya anak-anak” jelas pak guru panjang lebar.

Siswa siswi SD Suginoki pun segera berhamburan keluar kelas. Mereka mulai kembali pada rumahnya masing-masing.

“Eh,nanti kita perginya besok ya?” tanya Miiko lugu.

“Iya besok kita jangan lupa bawa barang barang seperlunya ya. Nanti kalau orang tuanya ikut bayar sendiri ya soalnya udah abis tiket punyaku. Ingat ya,” kata Kenta mengingatkan.

“Siapp bosss,” jawab Miiko. Diikuti Mari, Yukko, dan Tappei.

***

Hai guys, hari ini aku izin updatenya lebih awal ya. Habisnya aku udah dapat banyak tugas dari sekolah. Makanya aku buru-buru selesain episode kali ini. Jangan lupa vote dan komen dibawah ini ya teman teman.

Assalamualaikum wr.wb.
TBC: 27 Juli, 2019
.
.
.
.
.
Salam sayang:
Naila, sang penulis.

Hai Miiko dan kawan kawan {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang