Di sebuah rumah, terdapat sesosok gadis yang sedang membaca komik. Ia adalah Miiko. Gadis periang tapi pemalas. Tetapi tiba-tiba ada teriakan seorang anak laki-laki.
“Miiko! Jangan malas-malasan saja! Cobalah untuk membersihkan rumah! Hari ini aku akan pergi karena ada jadwal baseball. Jadi bersihkan rumah sampai semuanya bersih! Jangan sampai ada kotoran! Dah aku pergi!” teriak adiknya, Mamoru.
Mamoru memang selalu memanggil kakaknya Miiko. Tak pernah bilang kakak. “Huh, lagi-lagi aku yang bereskan.” keluh Miiko.
“Tok, tok, tok!” Bunyi pintu rumah Miiko yang sepertinya sedang diketuk oleh seseorang.
“Iya, ini siapa? Wahh, ada Yukko dan Mari-chan! Ayo silakan masuk.”
“Hai, Miiko! Gak usah pakai repot-repot, kok. Aku sama Mari-chan cuma mau ngajak kamu main ditaman,” ucap Yukko.
“Tidak apa apa kok Yukko. Lagian aku suruh kamu masuk buat sekalian bantuin aku beresin rumah. Hehehe,” kata Miiko nyengir kuda.
“Wah, wah, wah. Ternyata kita datang kesini disuruh beres beresin rumah nih sama Miiko.” ledek Mari-chan.
“Ihh, apaan sih Mari-chan! Kamu jahat!” marah Miiko kemudian
Memukuli Mari-chan.Bugh
Bugh
Bugh
“Aduh, sakit Miiko!” Teriak Mari-chan.
“Sudah, sudah. Kalian jangan bertengkar terus, seperti anak kelas 1 saja. Kalian tuh kelas 5, bukan kelas 1. Jadi jangan bertengkar lagi ya,” marah Yukko yang seketika menjadi lembut.
“Iya, iya. Kita janji gak akan bertengkar lagi Yukko,” Miiko
menekankan kata terakhirnya itu. “Yasudah, sekarang ayo kita beres beresin rumah Miiko, sehabis itu ayo ikut aku ketaman,” ajak Yukko. Mereka pun akhirnya beberes rumah Miiko.***
“Ada apa Yukko? Kok kita diajak kesini?” tanya Mari lembut. (Oh ya, yang masih belum kenal sama tokoh tokoh disini liat prolog lagi ya. BTW kalau tentang sifatnya Mari-chan itu sebenarnya baik cuma ya gitu deh).
Lanjutttt“Jadi gini Miiko, Mari-chan, aku ngajak kalian kesini itu buat ngasih ini,” balas Yukko sembari menunjukkan 3 tiket liburan ke Indonesia.
“Wahhh, tiket liburan ke Indonesia, aku pengen banget tuh, aku ambil satu ya Yukko,” sahut Miiko dan segera mengambil 1 tiket liburan dari Yukko.
“Kamu yakin mau ngasih tiket liburan ini ke kita?” Tanya Mari dengan mata yang berbinar-binar.
“Iya Mari yang cantikk,” puji Yukko.
“Wahh, makasih ya, Yukko.” ucap Mari seraya mengambil 1 tiket tersebut.
“Kita liburannya jadinya kapan nih? Soalnya aku udah gak sabar” tanya Miiko dengan bahagia. “Kayaknya nanti lusa deh Miko, soalnya minggu depan aku harus beli peralatan sekolah yang baru. Terus nanti kita nginepnya disana hanya tiga hari dan disana kalian harus jaga sikap yaa,” jelas Yukko panjang lebar.
“
Iya Ogawa Yukko yang cantikk,”
balas Miiko dan Mari kompak.“Oh ya Yukko, kok tumben kamu liburan gak ngajak Kenta? Kan biasanya kalian kalau kemana mana selalu berdua,” Tanya Miiko polos.“Eh, sebenarnya yang ngajak kalian liburan itu Kenta. Katanya dia dapat tiketnya dari saudaranya. Keluarganya dapat 10 tiket. Makanya dia bagi-bagiin tiketnya ke kita,” Jawab Yukko. Terlihat semburat merah menghiasi pipinya.
“Oh gitu Yukko, BTW aku pulang duluan ya. Soalnya aku harus ke minimarket dulu. Beli bahan makanan yang udah abis dirumah. Dah Yukko, Mari-chan,” Pamit Miiko.
“Iya Miiko, duluan aja pulangnya. Aku masih mau main disini sama Yukko. Dah Miiko,” jawab Mari.
“Dah juga Miiko.”
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Wahh kira kira apa ya yang mau dibeli” pikir Miiko. “Aduh, siapa sih in—” keluhan sakit Miiko karena disentil kepalanya tiba-tiba terputus karena melihat orang dibelakangnya.“Hahahaha, makanya jadi orang tuh jangan pendek. Tumbuh tuh keatas bukan kesamping. Kan akhirnya gak bisa liat orang dibelakangnya,” ejek Tappei.
“Loh Tappei kok bisa disini? Ngapain disini?” tanya Miiko polos.
“Ya belanjalah, ngapain lagi, masa' mau maling disini?” jawab Tappei.
“Tappei, kamu dapat tiket liburan dari Kenta gak? Soalnya kata Yukko tiketnya dibagi bagiin sama kita. Katanya dapat dari saudaranya.” Tanya Miiko lagi.
“Aku dapat kok. Baru aja pas tadi dijalan. BTW Yam—” omongan Tappei terputus karena Miiko langsung menjawab omongannya.
“Pasti seru ya liburan disana. Aku jadi mikirin mulu,” ucap Miiko.
“Iya, kamu mikirin makanan mulu disana. Kira kira enak gak ya makanannya, kayanya sih enak, ya iyalah namanya makanan pasti enak. Yang gak enak itu kayu dengan batu.” kata Tappei meniru suara Miiko.
“Ihh, apaan sih Tappei, ngikut-ngikutin suara aku aja” ngambek Miiko.
“Hahahah, BTW, kita pulangnya bareng aja ya. Mumpung kita pulangnya searah” ajak Tappei.
“Boleh aja” jawab Miiko santai. “Tapi tunggu aku belanja dulu ya, nanti diomelin Mama sama Mamoru lagi.” lanjut Miiko.
“Ya iyalah, masa main pulang aja belum belanja, kamu ini gimana sih? Nanti kalau udah selesai tunggu di luar ya,” pinta Tappei.
“Siap Boss,” lawak Miiko.
Hai teman teman. Bagaimana dengan ceritaku? Seru gak? Kalau seru, pencet tombol bintang dibawah ini dan jangan lupa komen ya. Maaf ya kalau gak sesuai jadwal, habisnya hp ayah aku lagi dipakai. Sekali lagi maaf ya. Assalamualaikum Wr.Wb.
TBC:22 Juli,2019
.
.
.
.
.Salam sayang:
Naila, sang penulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Miiko dan kawan kawan {Hiatus}
Genel KurguBerbagai cerita Miiko ada disini. Mulai dari horor, persahabatan, fantasi, petualangan, bahkan kehidupan sehari-hari Miiko and Friend yang menarik untuk dibaca. Jangan lupa baca yaa🤗🤗 [On Going]