Hargailah orang yang sudah
mau memperjuangkanmu. Karna sesungguhnya memperjuangkan itu tak seenak diperjuangkan.-author-
Wahaha mantep nggak tuh 😅.
Oke lupain fokus aja kecerita,
Maaf ya kalo masih banyak typo karna aku males buat ngerevisi hehe. Mungkin lain kali aja kalo part ceritanya udah banyakkan bakal aku revisi. Ayo vote dong makanya, biar aku itu semangat buat update terus😙.-----------------------------------------------
Besok adalah hari Minggu dan besoknya lagi berarti sudah hari Senin dan berarti hari ini adalah hari Sabtu.
"Napa jadi ngitungin hari sih thor"
'Sewot aja lu, suka-suka gue lah'
Hari ini di SMA Winata semua kelas sedang free tidak ada pelajaran sama sekali, karna seluruh guru sedang sibuk rapat untuk mempersiapkan ujian akhir semester yang akan dilakukan besok hari Senin setelah Minggu.
Saat seluruh murid sedang asik mengobrol, kekantin, menggibahkan orang lain, dan kegiatan-kegiatan yang tidak berfaedah lainnya. Sangat berbeda sekali dengan Rissya, sekarang dia harus duduk dibangku kekuasaanya yang berada diruang OSIS untuk memimpin rapat.
Rapat tersebut dilakukan dengan tujuan untuk membahas lebih lanjut lagi kegiatan yang akan dilakukan setelah UAS selesai yaitu acara class meeting.
"Oke rapat untuk hari ini sudah dulu ya, kita lanjut besok hari Minggu kalian boleh kembali kekelas masing-masing" ucap Rissya. Lalu berdiri membereskan berkas-berkasnya.
"Kak Rissya" panggil salah satu anggota OSIS yang masih ada disana.
"Iya, apa?" Jawab Rissya.
"Besok rapatnya jam berapa kak? Soalnya kita kan juga harus mempersiapkan diri juga, buat UAS?" Tanya anak tadi yang bernama Qui.
"Oh iya ya, emm nanti kakak kasih tahu digraup wa OSIS aja ya. Semua udah pada masuk graupnya kan?" Balas Rissya.
"Udah kak, yaudah ya kak makasih" jawab Qui lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruang OSIS.
"Ris lo mau langsung kekelas apa kekantin dulu?" Tanya Naviska yang masih berada diruang OSIS bersama Rissya.
Iya Naviska itu juga anggota OSIS, Naviska itu sebagai sekertaris.
"Emm kayaknya gue mau langsung kekelas aja deh" jawab Rissya.
"Emang lo nggak laper apa? Lo kan belum makan dari tadi pagi" ucap Naviska.
"Lo lupa ya Nav kan gue punya asistent pribadi di SMA ini" balas Rissya.
"Asisistent?" Beo Naviska.
"Iya, tuh si Reval kan asistent gue" jawab Rissya sambil menunjuk seseorang yang sedang berdiri diambang pintu. Naviska menyengir kuda lalu menepuk bahu Rissya pelan.
"Ya udah gue duluan ya, takut jadi kambing congek gue" ucap Naviska lalu berjalan duluan.
"Rev gue titip Rissya ya, kalo dia susah diatur buang aja sono kebenua Antartika" ucap Naviska sambil tertawa, saat berjalan melalui Reval sambil menepuk bahu Reval keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURISSYA
Teen Fiction"Lo orang yang udah berhasil mewarnai kehidupan gue yang dulunya gelap menjadi lebih berwarna, makasih buat lo" "Siapa? Gue?" "Tau ah!!, lo itu kapan sih kalau diajak ngomong tu bisa serius dikit gitu" "Bisa kok, tapi nggak untuk sekarang" Kepo ya...