eps.01

203 34 1
                                    

Angin malam yg berhembus ditengah dingin nya musim salju, tepat nya saat lee jieun telah memijakkan diri nya di kota seoul.

Pukul 19:00 kst

Sudah 2 jam yang lalu saat ia meninggalkan jeju, tapi jieun belum juga menemukan tempat untuk nya beristirahat. Sampai ia harus memakai baju beberapa rangkap, karena memang malam pertama turunnya salju ini sangat dingin. Tubuh nya pun mulai bergetar kedinginan.

" Dingin sekali sih, huhhh " ujarnya sembari menghembuskan nafas, dan menggosok-gosokan kedua tangannya.

Kembali lagi ia berucap " apa tak ada orang disini, kenapa sangat sepi. Aku kedinginan " ucapnya gemetar

Lee jieun berjalan sendiri ditengah hujannya salju, tak ada satupun orang yg lewat, juga tak ada kendaraan yg melaju. Memang karena ini faktor cuaca musim salju.

Sampai akhirnya jieun tak menyadari bahwa ada seseorang yg memperhatikan nya dari jarak jauh. Dan satu teriakan sukses membuat jieun menoleh pada sumber suara.

" Hei kau? " Panggil seseorang

Lantas jieun pun menoleh tidak bersuara, hanya diam di tempat nya berdiri. Seperti berpikir 'siapa dia' batinnya

" Kau malam-malam begini mau kemana, kenapa sendiri " ujar seseorang itu menghampiri jieun membuyarkan pikirannya.

" Ah yaa, aku ingin mencari tempat untuk ku tinggali disini. Apa tidak ada, karena sedari tadi aku tidak melihat ada satu orang pun yg lewat sekitar sini." Jawab jieun

" Ehmm.. kau bisa tinggal denganku dulu malam ini kalau kau mau. Tapi jika tidak juga tak apa, aku akan membantu mu mencari tempat tinggal mu besok " ucap seseorang itu lagi dan sebelum jieun menjawab ia berujar kembali.

" Sebelum itu, kenalkan namaku sulli kau bisa memanggilku lili. Nama mu siapa? " Seorang wanita yg berbicara

Lantas mengulurkan tangannya .

Jieun pun menjawab " aku Lee jieun, panggil saja jieun. senang bertemu dengan mu " balas jieun dengan senyuman.

Setelah perkenalan itu pun akhirnya jieun menerima tawaran yg diberikan sulli tadi untuknya. Karena memang ia sulit sekali menemukan orang yg lewat dijalanan sepi, terlebih dengan turunnya hujan salju yg membuatnya kedinginan. Beruntung saja ada orang yg mau menolongnya.

" Terimakasih sudah menolongku " ujar jieun

" Sama-sama jangan sungkan. Duduklah dulu akan ku buatkan minuman hangat untuk mu, tunggu sebentar ". Kata sulli

Selesai membuat minuman sulli pun datang kembali menemui jieun dan meletakkan minuman tadi di atas meja. Sebelum berbicara jieun sekilas melihat keliling ruangan rumah sulli yg cukup sederhana untuk di tempati. Tapi juga nyaman, jauh dari keramaian. Rumah sulli memang berada di gang kecil.

"Silahkan di minum" ujar sulli

"Terimakasih" jawab jieun sembari menyeruput minuman hangat tadi untuknya, lalu diletakkan kembali sebelum jieun mulai bertanya lagi
" Kau tinggal sendiri disini? " Tanya jieun

" Hmm iya aku tinggal sendiri, karena kedua orangtua ku telah lama meninggal " jawab sulli terlihat sedih

Alih-alih menjawab kembali jieun pun terkejut mendengar pernyataan tentang kedua orangtua nya dari sulli. Barulah jieun berujar?

" maaf aku tak bermaksud berbica-" belum selesai pun sulli sudah memotong ucapan jieun.

" Sudahlah tidak apa-apa. Kau kan juga tidak tahu, dan aku mengerti kau hanya bertanya " Lanjut sulli tersenyum sendu

Dan jieun pun merasa tak enak hati terhadap sulli padahal ia pun juga memang tidak tahu mengenai keluarganya. tapi tetap saja jieun merasa bersalah.

Seperti mengetahui eskpresi yg di tunjukkan jieun. Maka sulli pun berujar kembali?

" Jangan dipikirkan aku tak apa, lebih baik kita istirahat saja. Ini sudah larut malam, kebetulan dirumah ku ini ada dua kamar jadi kau bisa tidur dikamar itu " tunjuk sulli pada kamar sebelah dekat ruang tamu nya.

" O..oh hehe iya aku hampir lupa, maaf " jawab jieun sedikit canggung

Akhirnya mereka pun selesai berbincang dan mulai beristirahat dikamar masing-masing. Sebelum memejamkan mata jieun lupa memberi kabar pada ibu dan adiknya bahwa ia telah menemukan tempat tinggal di seoul. Maka jieun pun cepat-cepat turun dari ranjang dan mengambil handphone di dalam tas nya.

" hallo.." panggilan tersambung

" ya hallo, ka jieun " jawab adiknya lee jihyun.

" jihyun kau belum tidur, kenapa? Ini sudah larut, kemana ibu " tanya jieun.

Dan jihyun pun berdecak kesal.

" kau ini yang kenapa sudah tahu larut malam tapi menelpon? Ibu sudah tidur sedari tadi menunggumu memberi kabar " jawab jihyun

" Hehe maaf ya jihyun karena aku hampir saja lupa, dan aku juga baru mendapatkan tempat untuk ku tinggal ". Balas jieun

" hmm, yasudah kalau begitu aku ingin tidur, bicaranya nanti saja. Ini sudah malam, besok kan aku harus bangun pagi. Nanti akan ku beritahu ibu, kalau kau menelpon dan jaga dirimu baik-baik disana ". Jawab jihyun lagi setengah mengantuk

" Baiklah. salam untuk ibu ya jaga diri kalian juga. Jangan lupa belajar yang rajin " ujar jieun kembali.

" yayaya cerewet sekali " sahut jihyun malas

Baru saja jieun ingin bertanya lagi tapi telponnya sudah ditutup.

Tutttt..

Panggilan pun terputus " Aishhh bocah ini " kesal jieun.

***

Tbc.
Ini ff pertama yang aku buat :)

Love Is Friendship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang