Negara korea selatan memang terkenal dengan empat musim, seperti saat ini musim salju yg masih menghujani kota seoul.
Sejak semalam jieun merasa seluruh tubuh nya remuk redam, sakit sekali. Terlebih dengan cuaca yg sangat dingin menusuk tulang-tulang nya. Sudah pagi, tapi jieun belum beranjak dari tempat tidurnya. Mungkin ia masih mengantuk enggan untuk membuka mata dan malah menyelimuti kembali dirinya dengan selimut tebal.
Sebelum sebuah suara menginterupsi pendengaran nya.
Tok.. tok..
Suara ketukan pintu"Enghhh... sudah pagi ya jam berapa ini" jieun terbangun karena terganggu suara ketukan dan ia baru menyadari ini bukan dirumah nya melainkan rumah sulli.
" Ohh astaga, kenapa aku bisa lupa sih." erangnya sendiri
Lalu jieun kembali berucap " iyaaa.."
Dengan tergesa-gesa ia membuka pintu kamarnya dan menampakkan sulli dihadapan nya yg sudah terlihat rapi.
" Mmaaff, aku bangun terlambat " ujar jieun terbata
Sulli pun tersenyum menanggapi sebelum menjawab " sepertinya tidur mu nyenyak sekali ya, aku hanya ingin memberi tahu mu bahwa aku akan pergi bekerja dan aku sudah menyiapkan sarapan untukmu "
" B-bekerja, pagi-pagi sekali inikan musim salju kau tidak takut kedinginan " balas jieun sedikit kikuk
" Tidak kok, sudah biasa. Aku harus segera pergi karena takut terlambat. Aku titip rumahku yaa " lanjut sulli
Sepeninggal nya sulli, jieun pun segera pergi mandi lalu membersihkan rumah. setelah itu baru ia sarapan yg sudah sulli siapkan untuknya.
Tapi jieun malah bingung ia harus melalukan apa setelah ini, karena pekerjaan rumah pun sudah ia lakukan dengan cepat. Menonton tv tidak ada yang asik semua tontonan sama, jieun bosan dirumah. Karena ia lelah berperang dengan pikirannya sendiri maka jieun pun memutuskan tuk membaca saja dikamar nya.
Bosan membaca, akhirnya jieun tertidur pulas. Sampai tak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul 11:39 kst. Sudah siang tapi cuaca diluar masih saja dingin.
***
Sepulang sekolah lee jihyun memang rajin merawat ibu nya yg sedang sakit. Sudah tugasnya, karena tak ada lagi selain ia sendiri. Jihyun jadi rindu kakak cantik nya itu. Hmm cantik? Tunggu, Apa nya yg cantik dia wanita setengah lelaki, galak pula. Tapi jihyun tetap sayang pada kakak satu-satu nya itu.
" Ibu " ucap jihyun pada ibunya
" Kau sudah pulang nak " jawab ibu nya park yejin
" Sudah daritadi. Aku ingin memberitahu ibu bahwa semalam ka jieun menelpon ia sudah menemukan tempat tinggal disana " ujar jihyun tersenyum
" Syukurlah kalau begitu. Apa jieun baik-baik saja " lanjut yejin
" iya bu ka jieun baik, ia juga menitip salam untuk ibu " balas jihyun
Lega, perasaan itulah yg mewakili jawaban ibu tercinta nya. Meski terkadang ia dilanda rasa takut walau bagaimana pun jieun adalah seorang wanita. Memang jieun itu seperti layaknya lekaki. Tapi jieun masih punya hati lembut seperti ibunya.
" Ya sudah bu, aku keluar dulu ya ambil makan untuk ibu setelah itu ibu minum obat, agar ibu cepat pulih kembali " jihyun pergi menuju dapur.
Setelah sang ibu menjawab dengan anggukan.
Selesai memberi makan dan minum obat. Jihyun pun kembali keluar menaruh nampan tadi ia bawa untuk ibu nya. Lalu bergegas membenahi diri.
***
Ditempat yg berbeda, bangunan megah menjulang tinggi bertuliskan nama dengan huruf besar Universitas Seoul seorang lelaki muda tampan sedang berjalan melewati koridor menuju kampus nya. Sambil mendengarkan musik melalui earphone yg ia pakai. Ia adalah jeon jungkook pemuda yg dikagumi banyak wanita bahkan ia pun punya fans tersendiri. Mempunyai karisma yg menawan perilaku sopan tapi kadang juga sering usil dan pecicilan? Pantas saja wanita begitu menyanjungi nya.
Wanita mana pun pasti akan kagum melihat seorang jeon jungkook.
Begitu pikirnya.
Sesampainya di dalam kampus. Banyak mata yg tertuju padanya, memandang kagum pada sosok Jungkook dan ia hanya membalas dengan senyum yg menawan. lalu duduk dengan masih mendengarkan musik melalui earphone yg sejak tadi terpasang di kupingnya, sambil menunggu dosen.
Sudah 1 jam Tapi dosen tak kunjung datang juga.
" apa aku keluar saja ya, aku bosan disini. Dosen juga tidak ada " sejenak ia berpikir.
Terdengar teman kampusnya yg berbicara bahwa dosen absen hadir hari ini, syukurlah. jadi jungkook memutuskan untuk keluar kampus saja dibanding dalam ruangan membuatnya mengantuk. Di luar pun masih dingin. ingat, ini musim salju belum berakhir. entah kapan akan terjadi pergantian musim.
" kau ku cari-cari ternyata ada di sini, sedang apa? " tanya seseorang tepat di samping jungkook, karena ia memang sedang berada dekat parkiran kampus.
" eohh kau ini mengagetkan ku saja " jawab jungkook terkejut
" hehe maaf. Aku bertanya padamu kau sedang apa disini, memangnya tidak belajar " lanjut seseorang lagi
" dosen tidak bisa hadir, makanya aku kemari. Aku bosan di dalam kelas " ucap jungkook sedikit malas
" oke kalau begitu ayo ikut aku saja. Kebetulan aku sudah tidak ada jadwal hari ini "
"mau kemana, cuaca sedang dingin gyu"
Iya jungkook sedang berbicara pada kim mingyu, Teman kuliah tepatnya. Meski mereka berbeda jurusan.
" sudah, ayo ikut saja " lanjut mingyu
Mereka pun pergi keluar kampus bersama.
***
Musim salju memang belum berakhir. Jieun pun masih terlelap dalam tidur siangnya. Tapi perlahan ia pun mulai terusik dan membuka sedikit mata nya.
" jam berapa sekarang ? " dengan suara khas orang bangun tidur.
Jam menunjukkan pukul 15:40 kst hari sudah mulai sore. Tepat saat itu juga sulli sudah pulang cepat dari tempat nya bekerja. Biasanya, orang yang bekerja dikantor akan pulang larut malam. Mungkin karena kerjaan sulli tidak begitu sibuk?
" jieunnn .. " panggil sulli
" astaga sulli sudah pulang, tapi aku malah ketiduran disini. Aisshh " kesal jieun pada diri sendiri
" iyaa aku datang. Sebentar " lanjut jieun
Jieun berlari ke kamar mandi untuk membasuh wajah nya. lalu keluar kamar menemui sulli diruang tamu.
" sudah pulang ya. maaf tadi aku ketiduran dikamar habisnya aku bingung mau melakukan apa, jadi aku membaca tapi malah ter- " belum selesai bicara sulli sudah memotong ucapan nya.
" kau ini lucu sekali, sudah lah tidak apa-apa aku hanya khawatir kau tidak ada dirumah " jawab sulli tenang
Jieun pun hanya tertunduk malu akan sikap sulli pada nya
" dasar aku " batin jieun sambil tersenyum kikuk.
Tbc..
Pliss vote dan komennya karena itu vitamin semangat buat aku
Purple u 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Friendship
FanfictionBagaimana mungkin seorang lee jieun, wanita tomboy yang sulit didekati pria bisa bersahabat dengan seorang yg pecicilan seperti jeon jungkook, mengingat akan watak dan sifat keduanya memang cocok jika dipersatukan, tapi percaya takdir bukan? Karena...