Sudah 1 tahun berlalu ..
jieun meninggalkan jeju dan berada di seoul. Selama musim salju pun telah berganti menjadi musim semi. Sangat indah, jika melihat pepohonan dan bunga-bunga yg bermekaran disekitar jalanan kota seoul. Jieun suka musim semi? Karena menurutnya itu mengingat kan ia pada sang ayah saat masih kecil. "Jieun rindu ayah" ucap nya dalam hati.
Tapi, meski begitu jieun tak lupa bersyukur, ia juga masih tinggal bersama dengan sulli yg berbaik hati menolongnya. karena nya lah jieun bisa mendapatkan pekerjaan. Meski bukan bekerja di perusahaan terbesar di seoul, melainkan sebuah cafe.
Ya, jieun bekerja sebagai pelayan cafe.
Sudah hampir sebulan yang lalu ia bekerja, walau gaji yg tak seberapa besar nya jieun tetap bersyukur atas nikmat tuhan yg diberikan padanya. Jieun juga belum sempat memberi kabar pada keluarganya bahwa ia telah mendapatkan pekerjaannya. Ibu dan adiknya itu pasti sangat rindu, jieun juga rindu mereka. Ingin rasanya jieun pulang sekarang.
Tapi jieun ingat atas janji nya ia ingin kebahagiaan baru untuk keluarganya. Ia ingin pada saat jieun pulang ke kota asalnya, ia bisa memberikan hasil jerih payah nya untuk pengobatan sang ibu tercinta nya, juga membiayai sekolah adik kesayanganya. Ingatkan, jieun pasti akan segera pulang.
" pelayan .. " teriak seorang wanita
Jieun terkesiap.
" iyaa, anda mau pesan apa? " sahut jieun berjalan menghampiri
" mmm.. aku ingin coklat panas 1 "
" ada lagi? "
" tidak, itu saja " balasnya dengan senyum
Lalu setelah jieun pergi membuat pesanan tadi. Tak lama terdengar suara ramai orang-orang yg keluar dari cafe. Entahlah, mereka melihat apa tapi sepertinya itu menarik, hingga semua orang yg berada didalam cafe berlarian kecil. Sampai akhirnya jieun pun ikut penasaran.
" ada apa diluar, kenapa ribut sekali " batinnya
sampai jieun selesai membuat pesanan. Pun, diluar masih saja ramai. Ada apa sebenarnya? Dengan membawa 1 gelas coklat panas memakai nampan untuk wanita tadi lalu ia melangkah menuju meja yg dimana ada wanita tersebut. lalu jieun berikan.
" ini coklat panasnya " ucap jieun
" terimakasih " balas wanita itu
Dan akhirnya jieun pun pergi. Tapi baru beberapa langkah kakinya terhenti. Ia penasaran apa yg terjadi diluar maka jieun pun berjalan menghampiri menuju keramaian diluar cafe.
Saat melihat apa yang terjadi jieun malah dibuat terkejut. Atas apa yg ia lihat, sontak ia melototkan matanya tak percaya. Itu pria mesum yg pernah menabrak nya dengan sengaja setahun lalu, mungkin. Tapi jieun yakin itu dia orangnya jieun ingat betul wajahnya. Karena pada saat kejadian sial itu jieun sempat terpesona akan wajahnya. Tidak! Jieun benci pria mesum itu yg mencoba menciumnya saat mereka terjatuh. Kenapa jieun jadi memikirkan hal bodoh itu. Oh shit! Kenapa harus bertemu kembali sih. Pikirnya.
Jieun pergi meninggalkan tempat itu, tapi ia malah seperti orang ketakutan dan menutup wajah nya dengan nampan. Kenapa jieun jadi begini. Jika orang itu benar sama dengan dugaannya maka jieun akan mengutuk pria mesum itu. Jika perlu menghajarnya agar tidak tampan lagi. Tepat saat itu juga orang-orang berhamburan kembali kedalam cafe hanya untuk melihat seorang pria yang menurut jieun itu pria mesum. Dan benar saja, dia pria yg sama waktu itu. Haruskah jieun menyebut ini hari sialnya Jieun benci sekali dengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Friendship
FanfictionBagaimana mungkin seorang lee jieun, wanita tomboy yang sulit didekati pria bisa bersahabat dengan seorang yg pecicilan seperti jeon jungkook, mengingat akan watak dan sifat keduanya memang cocok jika dipersatukan, tapi percaya takdir bukan? Karena...