13

541 57 2
                                    

~Can POV~

Drip....
Drip....

Aku merasa tubuhku melayang.
Aku tidak bisa membuka mataku.
Aku tidak bisa merasakan tubuhku.

Drip...
Drip...
Drip....

Aku tidak bisa mendengar apapun.
Aku tidak bisa mencium aroma apapun.
Aku tidak bisa mengeluarkan suaraku.

Drip....
Drip...
Drip...

Lama kelamaan aku merasakan dingin. Tubuhku mulai basah dan rasanya sangat dingin.
Aku mulai tenggelam dan mulai merasa sakit dibeberapa bagian tubuhku.

Drip..
Drip...
Drip...

Kaki ku mulai tenggelam dan rasanya sangat sakit.
Tangan ku mulai tenggelam dan rasanya sangat sakit.
Perlahan perut dan dadaku mulai tenggelam dan rasanya sangat sakit.

Tidak..!!!!
Mama............!!!
Ley.................!!!
Tolong aku ! Tolong aku!

Seseorang !
Aku kesakitan. Tapi tidak ada yang mendengar panggilan ku.
Mama tolong can!
Ley!!!

Aku berteriak.
Aku akhirnya bisa berteriak, tapi masih tidak ada yang menolong ku.

Perlahan leher ku mulai tenggelam.
Aku tidak bisa bernafas.
Leherku rasanya sangat sakit seperti tertimpah sesuatu yang keras.

Mataku akhirnya bisa terbuka.
Aku bisa melihat sekelilingku.
Aku bisa melihat jelas.

Ada seorang gadis muda disana.
Dia mulai tenggelam di air berwarna merah seperti darah.
Gadis itu terlihat kesakitan tapi dia tidak mau berteriak minta tolong seakan menunggu tenggelam.

Kenapa aku bisa merasakan rasa sakit gadis itu?
Kenapa dia tidak bisa menyelamatkan dirinya?
Kenapa aku ada disini?

Aku melayang di udara tepat berhadapan dengan gadis yang akan tenggelam itu.
Aku mengenal wajah gadis itu.
Dia adalah gadis yang memeluk tin.

Aku tidak bisa bergerak seperti gadis itu tidak bisa bergerak.
Aku ingin menolongnya tapi aku tidak bisa.

Drip...
Drip...
Drip...

Kenapa air merah itu terus menetes dan menenggelamkan gadis itu?
Dari mana datangnya tetesan air merah  itu?

Drip...
Drip...
Drip...

Aku mencoba menoleh kebelakang tapi tidak bisa.
Mataku dan mata gadis itu saling bertatapan.
Aku bisa melihat apa yang dia lihat.
Awalnya buram namun semakin lama semakin jelas.

Dibelakang ku ada seseorang yang juga melayang di udara.
Awalnya yang terlihat hanya lima, namun lama kelamaan menjadi sangat banyak.

Air itu menetes dari orang orang itu.
Aku mulai takut.
Itu bukan air.
Itu adalah darah.
Darah itu menetes dari luka luka terbuka mereka.

Tubuhku bergetar.
Keringat dingin bercucuran dari seluruh tubuhku.
Tidak!

Seseorang tolong aku!!!
Mama!!!
Ley!!!

Aku takut!
Seseorang tolong aku!

Aku bisa melihat sosok sosok itu.
Mereka ada banyak.
Mereka terluka.
Mereka berdarah.
Darah mereka menetes menenggelamkan gadis yang berada tepa dibawahku.
Mereka mati tapi mereka juga merasakan sakit yang dirasakan gadis itu.
Aku bisa merasakan sakit yang dirasakn gadis itu sama seperti orang orang yang telah mati itu.

Mama...!!!
Ley.....!!!
Tolong aku! Aku takut!
Jangan tinggalkan aku!
Seseorang !
Tolong aku!
Kumohon tolong aku!
Tin !
Tolong aku!

SLAASH.......!!!

akh....!!!!!
Aku berteriak dan darah keluar dari mulutku.
Darah mulai menetes dariku.
Aku melihat sesuatu menembus dadaku.
Rasanya sangat sakit.
Makin lama tubuhku makin dingin.
Darah ku menetes deras dan mulai menenggelamkan gadis itu.

Tubuhku tertarik keatas disejajarkan dengan orang orang yang telah mati.
Aku masih bisa melihat wajah mereka.
Kami seakan disejajarkan berdasarkan usia.
Diujung sana aku bisa melihat seorang kakek yang kakinya putus.
Tak jauh dari kakek itu, aku bisa melihat pria tua yang tangannya putus.
Wajah mereka semakin familiar.
Kemudian disebelahku, aku bisa melihat jelas tubuhnya. Dia mungkin mati akibat disiksa.
Seluruh tubuhnya terluka parah, darah menetes dari seluruh tubuhnya.
Aku mencoba melihat kearah satu satunya bagian tubuhnya yang tidak terluka.
Wajahnya.
Wajah itu!

Aku ketakutan.
Air mataku menetes deras.
Dadaku sangat sakit.
Aku menderita.
Aku sadar mereka semua juga menangis sepertiku.
Aku sadar mereka juga kesakitan sepertiku.
Aku sadar bahwa.....
Aku sadar bahwa mereka semua adalah aku.
Aku sadar mereka semua adalah aku dengan usia yang berbeda.

Mama...
Ley........
Tin........

Aku takut.
Kenapa aku disini?
Apa yang sedang terjadi?
Kenapa aku seperti ini?

Kenapa?
Apa yang sudah kulakukan sampai harus menanggung sakit ini?

Aku melihat kearah gadis yang semakin tenggelam itu.
Kenapa dia berada dibawah sana sendirian?
Kenapa dia tenggelam di tetesan darahku dan kesakitan sendirian dibawah sana?

Aku bisa melihatnya......
Gadis itu mulai meneteskan air mata....
Dia menatap ku dan melihat mataku dan berbisik.....

"Maafkan dosaku".

Tubuhku melayang.
Tubuhku mulai dingin seperti es.
Mataku mulai kehilangan cahayanya dan semua mulai gelap.

Mama........
Ley.............
Tin.............

Aku tidak bisa merasakan apapun.
Aku tidak bisa menggerakkan apapun.
Aku tidak bisa
Aku

Siapa aku ?



Our Sin (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang