#4

1.7K 49 16
                                    

VOTE DAN COMENT NYA JANGAN LUPA, HIHIHI.

:*

***

Author POV

Setelah kepulangan dari sahabat-sahabatnya tersebut. Alda merasa kesepian. Di dalam sebuah ruang rawat VVIP, yang cukup besar tersebut. ia hanya bisa melamun, dan meratapi hidup. Mungkin sekarang akan beda ceritanya, jika ia ditemani oleh sang mama.

Ini tepat, hari ke-8. Sang mama pergi, meninggalkan-nya. Ia benar-benar ingin merasakan seperti dulu lagi.
Ia membandingkan dua bulan yang lalu. dimana saat itu, ia sedang sakit dan di rawat oleh sang mama.

Pada saat itu, ada yang mengingatkan nya. akan makan, minum obat, istirahat, Dan Menemaninya dalam menonton sebuah film, yang hanya ber-tujuan. Agar dirinya tersebut tidak merasa bosan.

Sungguh perbedaan yang sangat drastis. Sekarang, tidak ada yang mengingatkannya akan makan, minum obat, istirahat. Tidak ada yang mengomeli-nya. Tidak ada yang mendengarkan keluh-kesah nya lagi. Bahkan, sekarang tidak ada. yang rela menahan kantuk-nya, hanya demi untuk Menemani dirinya menonton sebuah film.

Alda hanya ingin mengatakan kepada kalian, tolong jaga mereka sewaktu mereka ada. Rawat mereka seperti mereka merawat kalian. Lakukan seperti yang mereka perintah. Karna, jika salah satu dari mereka sudah tiada. Kalian akan merasakan sebuah patah hati, yang amat sakit. Yang tiada duanya didunia.

Tanpa alda sadar, butiran bening. Sudah membasahi kedua pipi-nya. Andai, waktu bisa diulang. Alda ingin bersama sang mama di hari akhirnya. Ia sungguh menyesal, karna kala itu ia tidak mendengar perintah sang papah. Andai, ia mendengar perintah sang papah. Mungkin sekarang ia tidak akan merasakan, sebuah rasa penyesalan yang cukup dalam.

"maafin alda mahh, seharusnya saat itu. Alda meng-genggam tangan mah, dan memberi semangat. Bukannya pergi, dan party bersama teman-teman. Maaf, hiks... Andai, saat itu gua nggak pergi sama dia. Hiks... Benar kata papah dia pria ber-mata keranjang. Sungguh alda menyesal. Love You mom." perkataan alda, yang membuat seseorang dibalik pintu. Ikut menangis.

Namun, menyesal tinggalah penyesalan. Andai, hanyalah sebuah perumpamaan. Yang tidak lebih dari sebuah angan-angan.

Ceklek

Bunyi pintu, yang terbuka. Membuat alda spontan, untuk menghapus air matanya. Yang hampir membasahi bantal tersebut.

"papah!" kata alda, dengan senyum yang merekah dibibirnya.

"hallo sayang." kata faro, sambil menghampiri sang putri. "papah boleh peluk alda?" tanya faro, yang dibalas anggukan oleh alda.

"tentu, alda kangen papah." kata alda, yang sedang berada didalam dekapan sang papah.

"maafin papah, papah belum bisa se-sempurna mama kamu sayang. Tapi, akan papah usahakan. Agar papah, bisa menjadi seorang ayah, dan sekaligus seorang ibu yang baik. Papah sayang alda." lirih faro, yang membuat. Air mata alda tidak bisa lagi dibendung.

"nggak pah! Papah cukup, jadi diri papah sendiri. Jangan menyusahkan diri papah hanya untuk terlihat sempurna dimata kita. Alda akan selalu sayang sama papah. Dan asal papah tahu, papah sudah benar-benar sempurna dimata kita. Papah segalanya bagi alda."

"aldi, juga sayang papah. Papah nggak perlu berusaha ini, itu, untuk terlihat sempurna. Karna, papah sudah sempurna dimata kita." kata aldi, yang baru saja datang dan langsung menghampiri dua manusia tersebut. yang sangat berharga di dalam hidupnya.

"makasih sayang, makasih." kata faro, sambil menarik aldi kedalam dekapan nya. Dan Jadilah mereka ber-tiga berpelukan, seperti teletabis.

Kebahagiaan yang sesungguhnya, sangat mudah untuk didapatkan. Lakukan-lah dengan jujur dan ikhlas, apa adanya. Maka, kebahagiaan tersebut akan hadir dengan sendirinya.

***

"uhh, akhirnya alda bisa pulang!" senang Alda, ketika memasuki rumah mewah nya tersebut.

"yasudah, istirahat sana. Dan ingat alda! kamu harus rutin minum obat dari dokter. Supaya ingatan kamu benar-benar kembali pulih." ingat sang papah.

"hemmm. tapi pahh, alda udah ingat semuanya kok." jelas alda.

"alda!"

"iyaa, iyaaa." pasrah alda, dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

"ingat alda! Makannya setelah sarapan, makan siang, dan makan malam. Tiga kali sehari jangan lupa!" timpal faro, secara tegas.

"aye aye kapten!" seru alda.

***

NEXT.


Tangerang, 23-juli-2019.

20:32 WIB.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDA'S LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang