1.

131 2 0
                                    

******

Suasana ruang rapat yang mulanya berjalan tegang akhirnya selesai juga. Walau tadi sempat ada debat panjang antar karyawan dan bos. Tapi Rio____CEO perusaaan Haling Corp mampu mengatasinya. Rio memilih jalan aman, untuk mengikuti usulan karyawannya. Baginya tidak buruk. Ya walau, seperempat sahamnnya jatuh di perusahaan lain. Tidak apa, perusahaannya masih punya keutungan 90%.

"Untuk metting malam ini selesai, dan di lanjutkan besok. Saya harap kalian datang tempat waktu!" Ujar Rio mengakhiri rapat seraya mematikan layar proyektornya.

"Iya boss!!" Jawab mereka serempak.

"Oke sekarang kalian boleh pulang!"

Mendengar perintah atasnya, satu persatu karyawan kantor meninggalkan kursi dan keluar dari ruang rapat, di susul yang lainnya. Tinggallah Rio dan Shilla yang berada di ruangan dingin tersebut. Rio membuka jasnya dan meletakkan begitu saja di meja. Matanya kembali fokus menatap sederet angka yang bisa membuat kepala pecah, jika orang itu tidak memahaminya.

Sedangkan Shilla berdiri kaku di samping bosnya. Tidak beranjak dari tempatnya sama sekali semenjak rapat di mulai. Sebenarnya kakinya sudah kram, bayangin aja 4 jam dia berdiri dengan memakai high heels. Shilla berani taruhan, setelah ini jempol kakinya pasti lecet.

"Kamu nggak capek berdiri terus?" Tanya Rio dingin, matanya tetap fokus pada layar laptop.

Shilla mengerjap, dengan gelengan yakin wanita cantik itu menjawab. "Enggak kok bos, inikan sudah tugas saya."

"Oh ya sudah, berdiri terus sampai saya selesai kerjain ini berkas-berkas. Palingan 4 jam juga sudah selesai."

Shilla langsung membeliak kaget mendengar jawaban santai Rio. Apa katanya 4 jam? gila aja dong! Shilla yang cantik, manis, suka menabung dan menolong ini di suruh berdiri selama itu. Ini bossnya yang kurang waras atau dirinya. Tidak! Ini tidak boleh di biarkan. Dia harus menawarnya. Shilla itu manusia loh, bukan patung. Apa bosnya yang ganteng nan sexy itu perlu Shilla ingatkan?!.

"Boleh di kurangin nggak bos, 2 jam aja ya,"

Rio langsung menatap tajam sekertarisnya "kamu berniat nego sama saya?"

Glekk.

Shilla menelan ludahnya kasar,"Bu...."

"Baby i'm dancing in the dark...
"With you between my arm..
"Baferoot the grass.., listening to our fovorite song.."

Ringtone Ed Shareen mengalun indah dari ponsel Rio, pria itu langsung merogoh ponselnya di saku.

Dahinya mengeryit heran, melihat nama 'Gabriel' tertera di layar 4 inchi tersebut.

"Bos kenapa nggak di angkat?"

"Oh iya, sebentar saya angkat telepon dulu." Rio bangkit dari kursi dan berjalan sedikit menjauh dari sekertarisnya.

Shilla mengangguk seraya meremas ujung roknya. Dalam hati, Shilla sih berharap semoga bosnya itu melupakan tentang nego dan membebaskannya pulang! Sumpah! Demi Kabeer jatuh cinta sama Zara. Shilla tidak tahu, sewaktu bosnya kembali nanti mau menjawab apa. Aishhh, menyebalkan!___Shilla merutuki mulutnya sendiri yang sama sekali tidak bisa di kontrol!

BIDADARI SURGA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang