" aku memaafkan mu , tapi sayang sekali , nyawamu harus mati di tanganku "Kata kata yang terdengar santai , namun mengandung sebuah makna , yang sangat mencekam didiri paruh baya itu sendiri.
Kini si paruh baya berdiri mematung , diam tak bergerak , dan sepertinya , pikirannya mulai bercampuraduk menjadi satu , sepertinya memang kenyataan , bahwa si lelaki paruh baya , memang tak bisa kabur dari kenyataan , kalau dia harus tewas di tangan setan merah ,atau yang lebih di kenal sebagai ( red devil ).
Tak butuh waktu lama dan berbasa basi lebih lama , si setan merah , berlari dengan menggenggam benda runcing di tangan kanan nya , si setan merah berlari , sambil menunjukkan seringaian khasnya .
Si lelaki paruh baya masih tetap berada di tempat , diam tak berkutip, ditambah hembusan angin malam yag dingin , membuat suasana sunyi , dan terkesan horor.
Setan merah sendiri semakin mendekatti targetnya , semakin dekat , hanya kurang beberapa langkah.......
..
Semakin dekat.....
..
Dekat......
..
( y ampun , buset deh ni author tinggal bilang , jlebb... , gitu aja susah , ngerusak suasana aja😒😑)
Bentar , ada yang lagi nungul bentaran nih😂😂😂//plak... 😖😖.
.
Jllebb........ . . .
Benda runcing tersebut , menancap tepat di bagian lambung , darah mengalir dari bekas tusukan mata pisau , darah terus keluar , hingga membasahi baju dan celana lelaki paruh baya tersebut . Darah bermuncrattan kenana mana , termasuk , pipi si setan merah , pisau dan tangan berlumuran darah.
Sekarang pria paruh baya itu , sudah tergolek tak bernyawa , si setan merah menghampiri jasad pria paruh baya itu , dan mencabut pisau , yang masih menancap di lambung si paruh baya .
Setan merah medongok kan wajah nya keatas , menatap cahaya rembulan yang terlihat biru cerah , karena pada malam itu , adalah bulan purnama
" kapan aku akan membalaskan dendamku kepadamu,Kakak......"
Dia bergumam sambil menatap sendu , rembulan yang sedang bersinar cerah.kemudian dia mengalihkan pandangan nya , dengan menunduk , menatap tangan nya yang sudah berwarna merah , merah berlumuran oleh darah
" huff..... tangan yang merah , sama seperti surai ku ,
Suatu hari nanti , aku akan membuat tangan mu juga memerah kakak....."
Katanya lirih , sambil di selingi oleh smirk khasnya.
_______________________________
"Kriiieettt........ . .."
Seseorang membuka pintu
" hmm.... , dari mana , membunuh orang lagi "
Yaa.... , siapa lagi yang di tanya , selain si setan merah. Si setan merah
Hanya menatap wajah kakak perempuannya . dengan tatapan tajam , nan sayu , yang terlihat jelas , tidak ingin menanggapi pertanyaan dari kakak nya , oops... , no no no , lebih tepat nya, kakak sepupu.Si setan merah , hanya memutar bola matanya malas
" huff.... . . , sudahlah aku lelah"
Saat si setan merah , ingin berlalu lewat samping , kakak nya , langsung menggalanginya , begitupun saat dia berlalu lewat jalan lainnya.
" apa mau mu haa... "
" santai saja , kau tinggal menjawab, ya , atau tidak "
Karma kembali memutar bola mata nya malas .
" huff.... , apa kau tidak melihat nya , tangan ku berlumuran darah seperti ini "
Ujar karma , sambil menunjukkan tangan yang berwarna merah , kedepan kakak nya .
" hmm...... , kau sudah tau kan , dansekarang , menyingkirlah...!!!!"
Celetuk karma kesal , dia pun pergi lewat samping , dengan kasar .
Mengetahui hal itu kakak nya hanya berdengus kesal sambil menggelengkan kepala.
___________________________________
Besoknya.......
Tiba tiba setetes air jatuh , air itu bukanlah air hujan , atau air embun , namun setetes air itu adalah air mata dari kelopak mata sang putri air mata itu jatuh , dan mendarat di lengan baju sang putri lia.
Keadaan ruangan yang saat ini di tempatti putri lia kini menjadi sunyi dan hening , hany terdengar suara isakan putri lia yang sedang menangis di kamarnya.
" tok...tok...tok...tok...."
Tiba tiba saja ada , seseorang yang sedang mengetuk pintu kamarnya , lia buru buru , mengusap air mata yang berderai dipipi lembutnya , buru buru lia membuka pintu , dan yang lia dapati di ambang pintu , adalah , sang bunda.
Sang bunda sendiri hanya mberikan senyuman , sambil mengelus pelan rambut lia , yang tergerai panjang kebawah , sementara lia sendiri hanya bisa menunduk lesu.
" hmm.....lia , apa kamu masih marah sama bunda"
Ujar sang bunda , membuka pembicaraan , walau di ambang pintu.
" nggak kok bun , lia tau , lia yang salah , cuman... , lia bingung , gimana caranya , agar ayah dapat , ngerti keadaan lia "
Ucapnya , merespon pertanyaan bundanya.
" hmm....lambat lau pasti ayah dapat mengerti lia"
" tapi kapan bun "
Decak lia , agak kesal, sementara bundanya hanya bisa menghela nafas pelan.
" sudah lah lia , sekarang ayo ikut bunda"
" kemana bun, tapi baiklah , aku ikut, lagi pula aku juga bosan di kamar terus"
Begitulah balasan lia menanggapi ajakan bunda nya.....
* * * * * * * * * * *
Sepasang mata lia menangkap sebuah gedung tinggi dengan taman di sekitarnya.
Nb.hai....ketemu lagi , o ya , capter akan terus bertambah seiring bertambahnya pembaca.
Se you next capter......😇😄😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma X Psychopath
FanfictionMungkin persahabatan sebagian orang mengatakan hal yang tidak penting , bersifat biasa dan tak ada artinya , bukan bagian dari hidup , tapi sebagian orang mengatakan bahwa persahabatan adalah segalanya , warna dalam hidup dan cinta yang melengkapi...