"E-entahlah , tapi sepertinya aku pernah melihatnya..."
"Owh...."
_________________________________Tring........
🔔🔔🔔🔔🔔
" aku pulang dulu ya, lia-chan..."
Ujar kayano sambil berlari melambaikkan tangannya.
"Ah..iya hati hati ya..."
Lia berhenti didekat gerbang sekolah , kini maniknya sibuk menerawang , mencari mobil berwarna silver , milik ayahnya.
Bukannya menemukan simobil silver , tapi manik lia yang berwarna biru saphire itu , malah menemukan benda suarai merah , yang begitu familiar dimaniknya.
Yaa..., siapa lagi kalau bukan , sitiang listrik akabane karma , dan begitulah julukan yang diberikan lia kepada karma.
Bagaimana tidak , orang tingginya saja 175 cm, itu masih smp guys........😲😲😲😲😲,sedangkan lia sendiri hanya mempunyai tinggi 159 cm , cuman seberapa itu , beda jauh.....😴😴😴.
(Emang lo sendiri , berapa tingginya)😈😈😈😈
Kacau orang lagi nulis aja lu...😡😡Sungguh aneh bila lia sendiri , melihat sosok akabane karma yang sedang fokus membaca buku , sambil bersandar santai dibawah pohon. padahal lia sendiri tidak pernah melihat karma keperpustakaan , apalagi injekin kaki dipermukaan lantai perpus. Yang lia tau dari seorang akabane adalah' jahil '.
Sekarang lia berfikir kalau karma udah kerasukan setan rajin.
( mana ada setan rajin, ngayal kali ya)😂😂😂😂
Ganggu terus lama lama ni anak bisa gue bunuh😒😒😒😒.....Aabaikkan...😴😴😴....
"Karma kesambet ya.... "
Ujar lia lirih dengan nada terheran heran. Dari pada bengong matung disini nggak jelas ,lia lebih milih , ketempat surai merah berada.
" hai....karma-kun.."
"Hmm....."
Yang menjawab hanya berdehem , dan terus fokus , tak beralih pandang dari buku yang tercinta. Lia tampak kesal dengan ekspresi yang diberikan karma.
'Dasar karma sialan'
Umpat lia dalam hati....."Kau belum pulang, lia-chan..."
Tiba tiba sebuah pertanyaan terlontar begitu saja dari mulut karma , karma juga tampak melepas sejenak , kegiatan membaca bukunya , sambil tersenyum manis kepada lia.
Lia agak tersentak begitu mendapati sosok karma yang tersenyum hangat dan ramah padanya. Padahal yang lia tau sosok akabane itu , selalu tersenyum dingin dan sinis , lebih tepatnya menyeringai.
Lia masih saja memandangi karma yang masih tersenyum , sampai sebuah benda melambai lambai didepan wajahnya, hingga lia tersadar dari tatapan kosongnya." lia-chan, apa kau tidak apa apa.."
"Eh.....hm....a-apa , oh... i-iya.. a-aku tidak apa apa "
Ujar lia sambil menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal.
" mau aku antar pulang...."
" eh , t-terimakasih , tapi sebentar lagi ayah ku datang "
" baiklah....."
" hm... kau sendiri kenapa belum pulang "
" ada pekerjaan yang harus kuselesaikkan , sebelum pulang "
1 jam kemudian...............
Jam sudah menunjukkan pukul 03.30
Mobil yang sejak tadi ditunggu lia tak kunjung datang , walau itu hanya menunjukkan batang besinya saja. lia berjalan kesana kemari , menggigit bibir bawahnya , terkadang sampai menendang batu , untuk melampiaskan amarahnya.Karma yang sejak tadi membaca buku agak terganggu dengan kegiatan lia, akhirnya karma berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri lia , yang masih menghentak hentakkan kaki seperti anak kecil.
" apa kau bisa diam...."
Lia yang mendengar itu langsung menoleh kearah karma.dan menimpalinya.
" oke.... fine......"
Karma hanya memutar bola matanya malas.
" sampai kapan kau akan terus seperti itu , lebih baik kita jalan , hari sudah hampir gelap..."
Tanpa menunggu lia bertanya lagi karma langsung berjalan lebih dulu.
" tunggu...., bukanya kau tadi bilang ada pekerjaan , sebelum pulang...."
" itu bisa ku selesaikan nanti...."
"Owh....,
pasalnya kediamanku itu jauh dan-........."" ya... ya... ya...
aku tau , tidak perlu banyak tanya, jalan saja........"" t-tunggu... jadi kau mengantarku.."
"Hn... lagi pula tidak baik perempuan berjalan sendirian dimalam hari..."
" kenapa, tapi aku sering keluar malam.... , ya... itu dulu"
" itu pun kau tak bisa berbuat apa apa waktu itu..."
" ehehe... masih ingat y...."
Sepanjang perjalannan keadaan sunyi dan hening , tidak ada yang saling bicara selepas pembicaraan tadi.
Tak terasa kediamannya sudah sangat dekat , kini jalan yang dilalui lia , hanya tinggal seperempat jalan lagi." hmm..... sudah sampai sini saja, aku bisa pulang sendiri..."
" kau yakin, baiklah...."
" hn... terimakasih y , sudah mau repot mengantarku..."
Ujar lia sambil tersenyum semanis mungkin.
" ya... sama sama.."
Kemudian lia mulai berjalan pelan menuju mensionnya , sesekali juga lia memalingkan wajah, untuk melihat karma, yang masih berdiri ditempat terakhir mengantarnya.
Nb: sekian dulu ya... kritik dan saran akan saya terima...😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma X Psychopath
FanfictionMungkin persahabatan sebagian orang mengatakan hal yang tidak penting , bersifat biasa dan tak ada artinya , bukan bagian dari hidup , tapi sebagian orang mengatakan bahwa persahabatan adalah segalanya , warna dalam hidup dan cinta yang melengkapi...