Chapter 8

887 133 72
                                    

Jadi guys sebenernya.. Yang bikin aku semangat nulis akhir-akhir ini gegara EXO-SC comeback wkwk. Ngga kuat liat MV 'What A Life' betapa tampannya calon masa depan teteh Airin. Eh Irene.
Sumpah gegara itu wajah Keyno eh Sehun terbayang-bayang terus dipala aku neehh:(

HAPPY READING

Setelah sampai di Jakarta jum'at sore, sebagian orang bergegas masuk ke kamar masing-masing, dan sebagian lagi sudah ingin menikmati senja dipinggir pantai sekaligus kepo dengan dekorasi pernikahan Keyno dan Airin yang akan dilaksanakan besok. 

Keyno and the gengs sudah berada di lokasi, memperhatikan beberapa orang yang tengah mempersiapkan dekorasinya. Serba putih. 

"Ngga perlu ke Bali, gini juga kece lah" ujar Kevin yang disetujui oleh semua

"AIM EO sih keren memang.. totalitas" Reza berseru 

Mereka tengah duduk di sebuah kursi meja bundar yang dipersiapkan untuk tamu besok, menikmati ice americano dan senja dan sibuk bermain game. 

Bagusnya, mereka tidak ada yang menyinggung malam pertama Keyno atau aktivitas Keyno bersama Airin. Otak mereka digunakan dengan baik, karena bagaimanapun hal itu adalah rahasia rumah tangga. 

"ngomong-ngomong.. gue ngga lihat Kris dari kemaren, lo ngga ngajak istri dan anak-anak lo?" Keyno bertanya serius yang membuat Daren, Kevin dan Reza tiba-tiba terdiam dan tidak ada yang berniat untuk berbicara

"Kris ada kerjaan di New York, sorry ya Ken dia ngga bisa dateng" 

"it's okey, no prob... Anak-anak lo?" 

"dititip sama orangtua gue" 

Hanya Keyno yang belum mengetahui masalah yang menimpa rumah tangga Kaisar dan istrinya. Karena Kaisar tidak mau Keyno kepikiran atau ikut mengurus masalahnya. Apalagi dihari bahagia pria itu.

Keyno mengangguk. Ia pamit sebentar meninggalkan mereka untuk memenuhi panggilan ayahnya.

"Sampai Keyno tau dari orang lain masalah Kristal yang minta cerai, gue yakin Keyno kecewa karena dia ngga tau apa-apa" ujar Reza pelan

Kevin dan Daren mengangguk menyetujui. Mereka sangat hafal tingkah Keyno yang keras kepala, Keyno akan marah jika ucapan atau keberadaannya tidak dihargai atau dianggap. Memang tidak berteriak marah, tapi pria itu akan bersikap diam sampai ada orang yang mau mendekatinya dulu untuk berbicara menjelaskan atau meminta maaf. Itulah yang membuat kebanyakan orang takut kepada Keyno. Daren yang tingkahnya petakilan saja harus hati-hati menjaga perasaan Keyno. 

"Dan kayanya dia ngga cuma ngediemin lo aja Kai, kita semua"

"gue bakal jelasin ke Keyno nanti.. Please kalian pura-pura belum gue kasih tau masalah ini ya.. Beraktinglah seakan-akan kalian terkejut" 

"itu lebih baik" 


***


Keyno memandangi Airin yang berdiri dihadapannya. Gaun putih polos menjuntai indah sampai mata kakinya, rambutnya dicepol menjadi satu keatas yang menampakkan leher jenjangnya

"Ai" Keyno menatap Airin lagi. Airin tidak serius memakai pakaian yang menelanjangi punggungnya itu kan?

"ngga bisa Ai, kamu ngga bisa pakai baju itu" ujar Keyno 

"gaunnya udah lama dipilih, dan ini hasil rekomendasi dari yang lain juga kok bang" 

"terlalu terbuka Ai, ganti aja. Minta orang wardrobe" 

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang