YOUNG MOM (BBH ›‹ JDB) [SLOW UPDATE]

1

Rintik rintik hujan masih membasahi sebagian bumi. Langit terasa kian petang karena awan mendung juga karena matahari yang mulai turun. Bel sekolah baru saja berdering. Sepersekian detik kemudian terlihatlah para siswa yang berhamburan keluar sekolah dengan raut penuh suka cita.

"ji, gue udah di jemput tuh. duluan ya..."

"eh iya ati ati. ojek online gue juga udah sampe tuh"

"Jangan badmood gara gara yang tadi!" serunya sedikit meninggi karena jarak yang ada.

"iya iya"

kedua dara itu saling melambaikan tangan.

Gadis cantik bernama Jihan Ayudya Salim itu kemudian menuntun tungkainya menghampiri seorang bapak bapak yang mengenakan jaket dan helm khas perusahaan transportasi online.

"mbak Jihan?"

"iya saya"

"Ke permata regency kan?"

"iya" sahut gadis itu ramah dan sopan.

Setelah mengenakan Helm dan naik ke atas motor. Raut Jihan yang ramah hilang entah kemana, digantikan oleh raut badmood yang sangat ketara.

Gadis itu turun dari motor lalu membayar ongkos dan masuk ke dalam sebuah rumah yang cukup besar  dengan muka yang makin ditekuk sebab tadi jalanan super macet.

tring tring...

baru selangkah gadis itu masuk ke dalam, ponsel miliknya berdering. menampilkan pop up pesan dari salah satu teman yang menjadi alasan moodnya buruk hari ini.

Jihan mengehela nafas berusaha untuk tenang... untung saja pengendalian diri Jihan sangat baik. asal kalian tahu. Jihan tipe orang yang rajin dan paling mementingkan nilai. Makanya ketika tadi Mark, teman satu kelompok Jihan tidak masuk dan otomatis tugasnya tidak terkumpulkan mood Jihan langsung anjlok.

Gadis itu kini kembali lagi keluar dari rumahnya dan memesan taxi online untuk menuju lokasi yang dikirimkan oleh mark.

***

Gadis itu melangkahkan kakinya di lorong lorong kamar hotel tersebut. Jihan berjalan sembari sesekali melihat nomor nomor kamar yang ada. Sejujurnya Jihan sedikit risih karena ia masih mengenakan seragam sekolahnya ketika kini ia sedang berada di salah satu hotel cukup terkenal di jakarta, tak jarang pula beberapa orang melihatnya dengan tatapan aneh. Tapi karena sudah terlanjur basah basah saja sekalian, Jihan pun tak memperdulikannya.