Seperti Biasa, Ben pulang dari kantor larut malam. pekerjaan Ben lah yang menuntutnya. Setelah pekerjaannya rampung, Ben bergegas meninggalkan kantornya dan pulang.
Di perjalanan pulang Ben melihat sosok yang 2 minggu ini tak lagi asing untuknya. Jihan terlihat berjalan sendiri malam malam begini. Ben mendengus sedikit kesal dengan apa yang Jihan lakukan. Sungguh Jihan itu sangat cantik jika Ben boleh jujur. Ini sangat rawan untuk Jihan berpergian malam malam sendiri. Ben juga gemas sendiri bisa bisanya Jihan keluar dengan pakaian yang bisa menjadikannya sasaran empuk bagi pria pria hidung belang di luar sana. Gaun tidur berbahan satin dan cardian? yang benar saja.
Ben pun menepikan mobil lalu keluar dan menghampiri Jihan.
"Jihan!"
gadis itu menatapnya penuh tanya.
"kenapa gak tidur? kamu mau kemana malam malam begini?"
"saya hanya pergi untuk membeli sesuatu"
"kalau gitu biar saya antar"
"eh? saya bisa sendiri kok"
"kamu tidak dalam keadaan bisa memilih Jihan. Ingat nyawa lain dalam diri kamu. Saya juga gak mau bikin anak saya sama mamanya kecapean. Ayo!"
Blush-
apa apaan si Benyamin itu. kenapa juga wajahnya terasa panas. Ini memalukan. Pikir Jihan. untunglah Ben sudah berbalik lebih dulu. Jika tidak Ben akan melihat seberapa meronanya Jihan saat ini.
"kamu mau beli apa? dimana?" tanya Ben yang sibuk mengemudi.
"Sebenarnya saya cuma ingin beli siomay kok. Tapi saya gak tau harus kemana"
Sejujurnya Jihan jadi merasa tak enak pada Ben. Pasalnya Ben terlihat sangat lelah sekarang.
Mobil Ben terparkir di sebuah cafe dengan model ke kinian Yang khusus menyediakan jajanan jajanan populer kaki lima. Mereka berdua turun dari mobil dan berjalan beriringan masuk ke dalam cafe.
"siomaynya 2"
"maaf, mas untuk siomay cafe kita sudah habis"
"Ji gimana? kamu mau makan yang lain?"
Jihan menggeleng.
"terus gimana!? ini sudah malam Jihan" Ben sedikit kesal tanpa sadar meninggikan suaranya.
"Kita pulang aja" Nada bicara Jihan benar benar sedih. Jihan beranjak dari sana dan melangkah lebih dulu.
Ben yang melihatnya pun jadi merasa bersalah dan tidak enak. Ben pun mengekori Jihan kemudian Meraih tangannya, "Jihan saya minta maaf, Jihan KAMU NANGIS!?"
Jihan menepis tangan Ben lalu melanjutkan langkahnya lagi. Sungguh Jihan pun tak mengerti dengan dirinya. Dia tiba tiba hanya ingin menangis. Jihan sendiri kesal dengan dirinya yang sakit hati hanya gara gara perkataan Ben yang menurutnya cukup wajar. Tapi entah mengapa hati Jihan sakit mendengarnya dan ia tak bisa menahan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOM (BBH ›‹ JDB) [SLOW UPDATE]
FanfictionTak ada yang tahu apa yang menimpa gadis bernama Jihan merupakan sebuah keberuntungan atau malah kemalangan!? Menikah dengan Benyamin, pria yang nyaris sempurna dengan tampang rupawan dan harta yang takkan habis hingga 7 turunan itupun sebenarnya ta...