"dek kamu abis nangis?" pertanyaan meluncur dari bibir Chandra pagi ini di atas meja makan.
"eh? keliatan banget ya kak?"
"he'em. Ngapain nangis?"
"apalagi yang bisa bikin aku nangis selain drakor sama tugas yang numpuk? ga ada kan?" Dustanya
"iya juga ya... kamu tuh baperan banget!"
"namanya juga cewek"
"oh kamu cewek toh... kirain..."
"kak jangan mulai deh. ini aku lagi pegang pisau by the way"
"ehehehehe... udah makan cepet... ntar telat, ntar kena macet. kakak ada meeting soalnya"
"oki doki"
Jihan menyelesaikan sarapannya dan meminum susu. Sejujurnya ini sangat membuatnya mual. Namun bagaimana lagi ia tak mau membuat orang curiga tentang keadaannya walaupun lambat laun pasti akan terkuak.
"yuk berangkat"
***
"awas"
"Ji awas Ji ada bola!!!"
"Jihan!"
bug-
tepat ketika bola itu akan menciderai kepala Jihan, seseorang terlebih dahulu memeluknya sehingga bola itu hanya mengenai punggung orang yang memeluk Jihan.
"Kamu gak papa?" tanya orang itu.
"iya saya baik baik saja. Tapi kemeja bapak..."
laki laki itu tersenyum ramah.
"tidak apa apa. kalau begitu saya permisi"
"anu... saya berterima kasih sekali"
"mari"
"iya"
"Ji lo gak papa?" teman teman jihan berlarian ke arah gadis itu.
"iya gue gak papa. orang itu siapa?" tunjuk Jihan pada orang yang menolongnya itu.
"lha kita kita malah yang penasaran. orang itu siapa. kita aja mau nanya elo. lo kenal sama orang itu?"
Jihan menggeleng, "Tapi gue rada gak asing sih sama dia. Tapi gue juga gak inget pernah kenal dia"
"ah udah yuk... gak terlalu penting juga. mending sekarang kita ganti baju terus ngantin. Jam olahraganya udah kelar nih"
***
"Ji, lo yakin gak mau ke UKS aja? wajah lo pucet gitu"
"Gak papa Din. Sayang banget kalo gue ke UKS dan ngelewatin pelajaran matematika" Ujar Jihan pada Dinda dengan berbisik ketika jam pelajaran berlangsung.
"Itu yang di sebelah sana ngomong aja!" Tegur guru yang tengah mengajar.
"Kamu! kerjakan soal di depan!" guru tersebut menunjuk ke arah Jihan. Membuat Dinda yang di sebelah Jihan diam diam mengucap syukur karena bukan dirinya yang ditunjuk untuk mengerjakan soal laknat di depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG MOM (BBH ›‹ JDB) [SLOW UPDATE]
FanfictionTak ada yang tahu apa yang menimpa gadis bernama Jihan merupakan sebuah keberuntungan atau malah kemalangan!? Menikah dengan Benyamin, pria yang nyaris sempurna dengan tampang rupawan dan harta yang takkan habis hingga 7 turunan itupun sebenarnya ta...