Enam Belas

590 73 5
                                    

Won menatap hyunjae dan koojung bergantian setelah mengatakan perihal mengenai perjodohan antara jungkook dan aurel "bagaiamana ? Mau tetap dilaksanakan atau tidak? Atau langsung nikahkan saja?" Tanya won

Ya mereka bertiga won, hyunjae, dan koojung masih berada di ruang kerja won membahas acara pertunangan jungkook dan aurel.

"Bagaimana menurutmu koojung?" Tanya hyunjae menatap koojung

Koojung mengetuk ngetukkan jarinya di meja, tanda bahwa ia masih berfikir "kurasa lebih baik bertunangan saja, mereka juga masih kecil ayah. Biarkan mereka mengetahui satu sama lain dulu baru jika sudah waktunya kita adakan acara pernikahannya. Pernikahan itu bukan sembarangan." saran koojung

Hyunjae mengangguk setuju "ya, benar juga katamu. Jika mereka tak cocok dan tetap kita paksa kasihan juga. Melihatnya tak tega" Sahutnya. Bisnis memang penting tapi anaknyalah yang lebih penting menurutnya.

"Baiklah, pertunangan mau diadakan kapan? Aku akan menurut dengan kalian berdua saja" tutur won

"Kurasa satu bulan dari sekarang hyung" tukas hyunjae "aku akan mengurus gedungnya, kau dan istrimu mengurus dekorasi dan juga pakaiannya. Ah dan undangan bagaimana?"

"Hanya para kolega saja dan kerabat dekat, tak usah banyak yang tau. Baru nanti saat pernikahan kita undang semua orang bahkan wartawan" saran won

"Baiklah"

🍁🍁🍁


Aurel menutup bukunya kala sesi belajarnya sudah selesai. Ya dari pukul tujuh hingga pukul sembilan itulah waktu belajar aurel. Meskipun besoknya libur aurel akan menyempatkan dirinya untuk membuka bukunya. Aurel cukup tau dirinya siapa itu sebabnya aurel tak mau mengecewakan keluarga yang sudah dengan baik hati menampungnya dan membiayai semua kebutuhan hidupnya. Dirinya tak bisa mebalas dengan materi untuk saat ini hingga dirinya memilih untuk membalas dengan berbagai prestasi yang akan ia capai dari hasil belajar kerasnya.

Ya setidaknya aurel harus giat agar menjadi orang sukses dan membalas semua budi keluarga kim, ya walaupun keluarga itu tak mengaharapkan atau dengan kata lain keluarga kim ikhlas menampungnya.

Memposisikan dirinya untuk segera tidur karena ya, walaupun besok libur itu bukan berarti aurel bisa bergadang untuk menonton film atau pergi jalan jalan dengan teman temannya. Aurel taj seperti itu. Hingga sebuah notifikasi dari ponselnya terdengar. Membuatnya membuka pesan yang entahlah dari siapa aurel tak tau. Nomornya asing.

08xxxxxxxxx
Hai, kau tau aku kan aurel?
9.23 pm

Setelah membaca pesan itu dahinya berkerut binggung, ia tak tau siapa itu hingga otaknya kembali mengingat apakah dia membagikan nomernya dengan seseorang? Hingga dahinya ia tepuk "astagaaa.. kenapa aku lupa? Aku memberikan nomorku pada jimin sunbae" pekiknya

Jimin sunbae ?
9.25 pm

Wah, kau tak melupakanku ternyata
9.25 pm

Tidak sunbae hehe
9.26 pm

Apakah aku mengganggumu?
9.26 pm

Tidak sunbae
9.26 pm

Bukankah lebih enak jika kau memanggilku
Oppa? Jika kau tak keberatan :)
9.26 pm

MAYBE [JUNGKOOK OR TAEHYUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang