Maaf

363 23 2
                                    

Dibalik ruangan serba putih yang penuh dengan bau obat - obatan terdapat gundukan di atas ranjang dibalik selimut. Seseorang sedang meringkuk di dalamnya, tertidur pulas dengan posisi tidur yang sangat aneh. Bagaimana tidak, bagaimana seorang yang sedang sakit , tertidur dengan posisi terbalik yaitu meringkuk dengan kaki di atas bantal dan kepala malah sebaliknya, dan juga seluruh tubuhnya terbalut oleh selimut.

Di sampingnya juga terdapat orang lain yang juga tertidur dengan posisi duduk dan melipat tangannya di atas ranjang sebagai bantalan kepalanya.

Rupanya hari sudah mulai siang sejak mereka tertidur dari senalam. Mereka sudah tertidur cukup lama. Salah satu dari mereka akhirnya terbangun dengan tubuh yang terasa pegal karena posisi tidur yang salah.

Dia memijat tengkuknya lalu merentangkan kedua tangannya untuk meregangkan otot sambil menguap.

"Hoammmmm..... Ah sudah berapa lama aku tertidur..... Rasanya tubuhku pegal semua.... Gara - gara tidurku yang kurang berkualitas"

Dia kemudian melihat hal di depannya , yaitu dongsaengnya yang masih tertidur dengan posisi anehnya.

Timbul rasa bersalah dalam hatinya karena sering memperlakukan adiknya dengan kurang baik selama ini.

Dia kemudian membuka selimut yang menutupi adiknya.

"Ah.... Dasar anak ini .... Kenapa tidurnya seperti ini.... Bagaimana kalau tubuhnya nanti bertambah sakit."

Karena khawatir kemudian ia mengangkat tubuh dongsaengnya dengan pelan untuk memperbaiki posisi tidurnya.

Dongsaengnya sama sekali tidak terusik dengan gerakan dari hyungnya yang membenarkan posisi tidurnya.

Setelah selesai membenarkan posisi tidur dongsaengnya.
Namja itu kemudian duduk kembali dan mengelus puncak kepala dongsaengnya juga jangan lupa tatapannya yang berubah sendu.

Flashback

Seokjin masuk ke dalam ruang rawat Taehyung. Dilihatnya dongsaengnya yang sudah sadar dan sedang duduk diatas ranjang dengan wajah yang masih pucat.

Menyadari ada yang masuk ke dalam ruang rawatnya Taehyung pun menoleh ke arah samping dan dilihatnya hyungnya yang sedang berjalan ke arahnya.

"Hyu....hyung"

"Iya Tae"

"Ehm...... Maaf merepotkanmu..."

"Tak masalah...."

"Ah ehmm..go..gomawo hyung"

"Untuk?"

"Ah itu... Karena hyung sudah membawaku kesini"

Seokjin pun menghela nafas.

"Hahh....tak perlu berterima kasih ...itu sudah kewajibanku sebagai seorang kakak"

"Ah...hyung kenapa kau peduli padaku.... Bu....bukankah hyung membenciku?... aku anak sial hyung.... Bahkan aku tak berguna...."

"Apa yang kamu katakan Tae?"

Seokjin  yang mendengar adiknya berkata seperti itu tiba - tiba saja hatinya terasa nyeri dan timbul perasaan bersalah pada hatinya.

"Bukankah kalian selalu mengatakan kalau aku sampah .... Aku itu tak berguna......hiks....hiks"

Taehyung kemudian terisak.

Mata Seokjin memanas dan cairan bening itu keluar dari kelopak matanya.

"Ti...tidak seperti itu Tae.... Maafkan hyung..... Hyung salah.... Hyung selalu menyakitimu...hyung selalu membentakmu...Tapi sebenarnya hyung sangat menyayangimu"

Blood Eyes   (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang