Chap 01

21.8K 1.4K 111
                                    

"Belakangan ini kau slalu sibuk Taka, hampir tidak ada waktu untukku." Ucapku yang sedang berbaring di kasur.

"Kau tau sendirikan kalau sekarang perusahaanku mulai berkembang, dan aku di pilih langsung oleh bos untuk menangani proyek tersebut."

"Aku tau itu, kau sungguh hebat. Belum lama kau bekerja di perusahan xy dan kau bisa mendapatkan kepercayaan langsung bos mu itu."

"Jangan mengeluh dan bersabarlah, semua yang ku lakukan juga untuk mu bukan, Ryota ku sayang." Taka mencium bibirku sebelum pergi bekerja.

Aku Ryota seorang omega yang menjalin hubungan dengan Taka seorang alpha sejak lima tahun lamanya. Kami hidup bersama setelah dua bulan menjalin hubungan, awalnya pekerjaan kami hanyalah pekerjaan biasa. Karna sangat susah mencari kerja di jaman sekarang ini. Tapi Taka memiliki otak yang cerdas dan dia merupakan seorang sarjana, berbeda denganku yang tamatan sekolah menengah atas. Kami bertemu disuatu bar tempat dulu aku bekerja dan Taka saat itu masih kuliah.

Setelah menjalin hubungan Taka menyuruhku pindah kerja, karna dia tidak suka aku bekerja malam hari. Aku slalu menuruti semua yang dikatakan oleh Taka, dan awalnya hubungan kami ini sangatlah harmonis. Hingga akhirnya Taka di pindah tugaskan oleh bos nya ke luar daerah yang begitu jauh. Saat itu kami berencana untuk menikah dua bulan lagi, tapi karna pekerjaannya, Taka menginginkan untuk di tunda hingga kepulangannya. Tentu saja itu sangat membuatku kecewa.

"Bagaimana kalau di majukan saja pernikahan kita sebelum kau pergi ke daerah K?" Seru ku memohon.

"Tidak bisa, bagaimana bisa kita majukan pernikahan kita? Itu terlalu mendadak dan tidak ada persiapan apa pun. Kau tau, bulan depan aku harus pergi kesana. Jadi lebih baik kita mundurkan saja pernikahan kita!"

"Tapi kau berada disana tidak hanya sebulan atau dua bulan kan, kau disana selama dua tahun."

"Lalu kau ingin aku melepaskan pekerjaan ini? Apa kau gila? Ini kesempatan yang sudah lama aku tunggu, kau sudah tau itu sejak lama kan!"

"Aku tau itu..."

"Kalau kau tau kenapa kau masih memperdebatkannya?"

"Nee Taka, bagaimana kalau aku juga ikut bersama mu disana? Aku rasa aku tidak bisa menjalin hubungan jarak jauh dalam waktu lama." Ucap ku penuh harap.

"Sudah ku katakan itu tidak bisa, aku tidak bisa membawa mu pergi. Kenapa kau begitu egois? Coba mengertilah keadaan ku, atau kau ingin kita sudahi saja hubungan ini?" Seru Taka.

"Aku tidak menginginkan itu." Ucap ku sendu.

"Kalau begitu mengertilah dan jangan egois!"

"Tapi Taka saat ini aku sedang..." Aku mengelus elus perutku sambil tersenyum bahagia, tapi Taka melangkahkan kakinya keluar rumah dengan tas punggung yang terlihat banyak sekali bawaannya. Jadilah ia tidak dapat mendengar berita baik ini.

Sehari dua hari, bahkan berminggu minggu lama nya aku menunggu di rumah ini. Menunggu kepulangan Taka, dan aku menduga Taka tidak akan kembali lagi ke rumah ini.

"Bagaimana jika Taka tidak kembali lagi usai dinasnya nanti? Apa aku sanggup membesarkan anaknya nanti seorang diri? Aku sangat membutuhkannya. Taka, hubungan kita ini apakah sudah berakhir? Apa aku harus menunggu mu?"

Malam yang sunyi dan dingin itu, di penuhi oleh isak tangis ku dan kepedihan yang tiada akhir.


Author pov

Tujuh tahun pun berlalu...
Taka sama sekali tidak kembali lagi, tapi Ryota dengan bodohnya menunggu penuh harap akan kepulangan sang pujaan hati. Di appertement yang mewah tempat dimana mereka tinggal bersama dulu, Ryota melahirkan anaknya dan membesarkannya seorang diri, anak ini tumbuh dengan sehat dan dia seorang alpha seperti Taka. Anak laki laki ini di beri nama Raka, singkatan dari nama Ryota dan Taka. Dan sekarang Raka sudah berusia enam tahun.

Raka mengambil semuanya dari Taka, mereka sangatlah mirip. Tidak ada satu pun yang Raka ambil dari Ryota. Taka dan Raka memiliki rambut coklat kekuningan, bola matanya berwarna biru karna Taka merupakan turunan Jerman. Sementara Ryota, rambut coklat muda dan bola mata berwarna hitam pekat.

Segala macam pekerjaan Ryota ambil untuk membesarkan Raka dan membayar uang sewa appertement yang begitu mahal. Karna pekerjaan yang sangat banyak, Ryota tidak sempat memikirkan dirinya sendiri. Dan tanpa ia sadari tubuhnya kini sangatlah kurus, ia juga batuk yang tidak pernah berhenti.

Malam itu sepulang kerja, untuk pertama kali nya setelah tujuh tahun lamanya Ryota melihat Taka. Saat Ryota ingin menghampirinya, ada seseorang yang datang ke arahnya dan memeluk Taka serta memberi ciuman di pipi Taka. Hati Ryota terasa semakin sakit dan hancur. Beberapa hari kemudian ketika Ryota sedang menjemput Raka pulang dari sekolahannya.
Ryota tidak sengaja menabrak seseorang ketika sedang berjalan, karna Ryota sedang asik menatap Raka yang sedang bernyanyi.

"Ah maafkan aku, aku tidak memperhatikan jalan." Sesal Ryota memohon maaf, ia bahkan menundukkan kepalanya. Dan ketika Ryota melihat orang yang dia tabrak itu. "Taka..." Gumamnya.

"Oh kau rupanya." Ucap Taka dengan nada tidak menyenangkan dan menatap Raka.
"Anak mu?" Tanya Taka.

"Hmm.." Jawab Ryota dengan enggan menimpali pertanyaan Taka tersebut.

"Ternyata kau sudah menikah dengan orang lain setelah aku meninggalkan mu dinas? Tidak ku sangka secepat itu kau melupakanku, apa kau tidak bisa hidup tanpa berhubungan intim?" Sindir Taka.

"Bukankah kau yang dengan cepatnya melupakanku? Aku melihatmu beberapa hari yang lalu bersama seorang laki laki, dan kalian nampak mesra sekali."

"Kau melihatnya? Dia kekasihku, dan dia jauh lebih mengerti tentang pekerjaanku dan tidak egois seperti mu." Taka berucap dengan angkuhnya.

"Syukurlah kalau begitu." Ryota menggenggam tangan Raka begitu kuat.

"Mama..." Seru Raka sambil memukul pelan tangan Ryota. Lalu Raka memperhatikan Taka dengan seksama.

"Aah mama, itu papa. Papa, papa...!" Teriak bahagia Raka dan berusaha mendekati Taka. Dengan sergap, Ryota menarik tangan Raka dan menggendongnya.

"Bukan nak, dia bukan papa mu." Ujar Ryota mencoba meyakinkan Raka.

Ryota bergegas berjalan meninggalkan Taka dan bergumam, "Rupanya hubungan kita tlah berakhir sejak kepergianmu waktu itu ya, bodohnya aku."

Sepintas Taka mendengar gumaman Ryota dan ia berbalik badan melihat Ryota berlalu. Sesampainya dirumah Raka menangis sekeras kerasnya.

"Itu tadi papa, kenapa mama membiarkan papa pergi. Raka butuh papa, Raka mau sama papa." Rengek Raka.

"Raka tenanglah nak, tadi itu bukan papamu hanya seorang yang mirip saja dengan papamu. Cough cough cough cough." Ryota terus batuk tanpa henti, ia meninggalkan Raka di kamarnya untuk mengambil obat.

Belum sempat Ryota menemukan obatnya, darah keluar dari mulut Ryota begitu banyaknya.

"Ryota, Raka, aku membawakanmu makanan." Seru Sena yang masuk ke dalam appertement.

Sena merupakan teman baik Taka sejak kuliah, dia perempuan dan dia seorang beta. Sena mengetahui apa yang terjadi pada Ryota, dan ketika Taka meninggalkannya hanya Sena yang menemani dan membantu Ryota. Bahkan saat Ryota mengandung serta melahirkan Raka, hanya Sena yang mendampinginya.

Dan karna itu Ryota juga memberikan kartu appertement untuk Sena, agar memudahkannya untuk masuk dan membantu Ryota merawat Raka ketika ia sedang bekerja. Ryota meminta pada Sena jangan katakan apapun pada Taka soal ini, karna Ryota ingin memberikan kejutan ketika Taka pulang. Kejutan yang sangat membahagiakan yaitu seorang anak yang begitu tampan seperti dirinya.

See You Again And Good Bye (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang