Chap 02

12.9K 1.2K 71
                                    

Sena yang melihat Ryota terjatuh di ruang santai segera berlari menghampirinya.
"Apa kau sudah meminum obatnya?" Tanya Sena cemas sedangkan Ryota hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya. Dan dengan sergap Sena menuju kamar Ryota untuk mengambil obat dan air di dapur.

"Minum obatmu dan bersihkan dirimu dari darah, jangan biarkan Raka melihat mu seperti ini. Aku akan mengurus Raka." Serunya.

Usai meminum obat Ryota berbaring di sofa untuk istirahat sejenak. Lalu Sena menuju kamar Raka.

"Hai kesayangan bibi, ada apa ini kenapa kau menangis seperti ini?" Ucap Sena sambil menghapus air mata Raka.

"Mama jahat bi." Adu Raka.

"Memangnya apa yang mama mu lakukan? Ceritakan pada bibi."

"Tadi sepulang sekolah aku bertemu dengan papa, tapi mama membawa ku pergi. Mama juga bilang kalau orang itu bukan papa, hanya orang lain yang mirip dengan papa."

"Sayang, kalau mama mu mengatakan demikian itu berarti dia bukan papa mu. Mana mungkin kan mama mu tega membiarkan kamu tidak bertemu dengan papa mu, sementara kalian belum pernah bertemu."

"Tapi bi..."

"Papa mu masih dinas di luar daerah dan belum kembali, percaya sama bibi. Kalau papa mu sudah pulang, papamu pasti kembali ke rumah ini."

"Iya bi." Raka mulai tenang.

"Kalau begitu berhentilah menangis dan ayo keluar, bibi bawakan kamu ayam bakar kesukaanmu."

"Benarkah bi? Horeee..." Raka berlari dengan penuh semangat dan terhenti ketika berada di ruang santai. Raka berjalan berlahan menghampiri Ryota yang tertidur di sofa dan melihat darah di baju sang ibu.

"Mama... Mama..." Ujar Raka dengan ketakutan.

"RYOTA! Apa yang kau lakukan, bodoh!" Bentak Sena yang menarik Ryota.

Ryota terbangun dan melihat Raka yang begitu ketakutan dan terlihat ingin menangis.

"Mama kenapa? Mama berdarah." Tanya Raka yang mengemban air mata.

"Mama tidak apa apa sayang, maafkan mama. Apa kamu takut?" Ucap Ryota berusaha menenangkan anak satu satunya itu. Raka hanya menggelengkan kepalanya.

"Sudah ku bilang cepat ganti bajumu, kenapa kau tidur disini sih? Bodoh." Ketus Sena sambil memukul kepala Ryota.

"Maaf maaf, aku merasa sangat lelah dan berbaring untuk sejenak. Aku tidak menyangka kalau aku ketiduran." Ujar Ryota dengan memasang wajah bodohnya.

"Cepat ganti bajumu dan bergabung dengan kami untuk makan."

"Baiklah.." Ryota berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaiannya.

"Bibi, kenapa mama berdarah? Apa karna Raka tadi nakal tidak mendengarkan mama, jadi mama berdarah?" Tanya polos Raka ke pada Sena.

"Raka tidak nakal kok, mama mu juga baik baik saja."

"Benarkah itu bi?"

"Tentu saja."

Dan saat Ryota datang bergabung bersama mereka, mereka bertiga mulai makan. Raka yang tadi nampak sedih sekarang kembali ceria dan menceritakan segala hal saat di sekolah. Malam pun sudah mulai larut, dan Ryota bersiap siap untuk bekerja.

"Apa kau yakin tidak apa apa untuk bekerja? Bagaimana kalau kau istirahat saja untuk malam ini." Sena nampak mengkhawatirkan keadaan temannya itu.

"Kalau aku istirahat, uang yang ku dapati akan berkurang." Ujar Ryota.

See You Again And Good Bye (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang